Corona di Dunia Belum Tuntas, Virus Ebola Kembali Muncul di Negara Ini, Dampak Tak Kalah Mengerikan

Kabar terbaru, virus ebola dilaporkan kembali merebak di Kongo, salah satu negara di Benua Afrika.

Editor: Doan Pardede
The New York Times
(ilustrasi) Penanganan wabah Ebola. 

Gejala lain yang mungkin mengikuti adalah muntah, diare, ruam, gangguan fungsi ginjal dan hati, dan pendarahan (seperti dari gusi, tinja, dan sebagainya).

Pengobatan dan perawatan Bagi mereka yang telah terinfeksi Virus ini harus mendapatkan perawatan dan dukungan medis secara intensif.

Jika penanganan tepat tidak segera diberikan, maka kemungkinan besar kasus akan berujung fatal.

Sama seperti covid-19, Virus Ebola ini juga belum memiliki vaksin legal atau obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan infeksi, baik pada manusia maupun hewan.

Serangkaian terapi darah, imunologi, dan obat hingga saat ini terus dikembangkan dan diupayakan untuk menangani kasus yang terjadi.

Salah satu vaksin yang dikembangkan dan tengah diuji coba adalah rVSV-ZEBOV.

Pada wabah yang terjadi tahun 2015, 11.841 orang dilibatkan dalam uji coba ini.

Sebanyak 5.837 diberikan vaksin, sisanya tidak.

Pada mereka yang menerima vaksin, dalam 10 hari setelahnya tidak ada satu pun yang terinfeksi Ebola.

Namun pada mereka yang tidak menerima vaksin, dalam jangka waktu yang sama tercatat 23 kasus Ebola ditemukan.

vaksin inilah yang saat ini digunakan dalam menangani wabah yang tengah berlangsung di Kongo.

Meski terbilang efektif, vaksin ini belum mendapat lisensi atau pengesahan sebagai vaksin Virus Ebola.

Kunci penting untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini adalah dengan melibatkan masyarakat luas.

Penerapan sejumlah upaya intervensi juga penting untuk mengendalikan laju infeksi, mulai dari manajemen kasus, menerapkan praktik pencegahan, melakukan pengawasan, pelacakan kontak, dukungan laboratorium yang berfungsi baik, praktik pemakaman yang aman, hingga dilakukannya mobilisasi sosial.

Pengendalian wabah yang baik bergantung pada penerapan paket intervensi, yaitu manajemen kasus, praktik pencegahan dan pengendalian infeksi, pengawasan dan pelacakan kontak, layanan laboratorium yang baik, penguburan yang aman dan bermartabat serta mobilisasi sosial.

Jika penderita infeksi Virus Ebola berhasil disembuhkan dengan obat tertentu, mereka masih akan tetap merasakan efek samping dari proses pemulihan itu.

Seperti merasakan kelelahan, sakit pada otot, masalah penglihatan, dan sakit perut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ebola, Virus yang Kembali Merebak di Kongo, Bagaimana Penularannya?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved