Di Tapanuli Selatan Satu Hari Dua Kali Tawuran, Provokator Sudah Diamankan, Polisi Kejar 8 Tersangka
Tawuran melibatkan jumlah warga yang banyak sulit dikendalikan. Di Tapanuli Selatan Sumatera Utara satu hari dua kali tawuran antar warga dua desa.
TRIBUNKALTIM.CO, MEDAN - Tawuran melibatkan jumlah warga yang banyak sulit dikendalikan. Di Tapanuli Selatan Sumatera Utara satu hari dua kali tawuran antar warga dua desa. Ada tersangka yang buron.
Polisi telah mengamankan 7 orang tersangka terkait kasus perkelahian kampung di Kabupaten Tapanuli Selatan pada Selasa (26/5/2020). Polisi masih mengejar 8 orang tersangka lainnya yang belum tertangkap.
"Kaitan dengan perkelahian kampung di Tapanuli Selatan, yang sudah ditetapkan tersangka ada 15 orang, 7 sudah ditahan, 8 masih dalam pengejaran," kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan usai konferensi pers di RS Bhayangkara Medan, Selasa (2/6/2020). Dia berharap agar para pelaku segera menyerahkan diri karena pihaknya terus melakukan pengejaran.
Dijelaskannya, pasca-kejadian, Polres Tapanuli Selatan langsung bekerja sama dengan unsur TNI dan BKO Brimob Polda Sumut untuk mengantisipasi tawuran susulan dan sampai saat ini situasi sudah aman.
Baca juga; Inilah Penyebab Peningkatan Kasus Covid-19 di Jawa Timur yang Sempat Lebihi Jakarta
Baca juga; Nenek Kamtin Sembuh, Berikut Kisah Perjuangan Nenek 105 Tahun Lawan Covid-19, Ini Rahasianya
Baca juga; BREAKING NEWS Polres Berau Ungkap Peredaran Miras di 2 TKP dan Sita 687 Botol
Kronologi kejadian
Diketahui, perkelahian itu terjadi dua kali dalam 1 hari. Yang pertama, gara-gara mainan anak ( tembak-tembakan mainan ) antarara warga Desa Huraba dan warga Kelurahan Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan.
Saat itu, anak-anak dari Desa Huraba menembaki pengendara yang melintas menggunakan senjata mainan. Warga asal Kelurahan Pintu Padang yang melintas dan melihat kejadian itu menegur dan membubarkan anak-anak dari Desa Huraba.
Teguran itu dibalas dengan pemukulan kepada warga Kelurahan Pintu Padang. Atas kejadian itu, masing-masing pihak saling melapor ke polsek masing-masing dan mengumpulkan massa lalu saling menyerang dengan batu.
Warga kedua desa itu juga membakar ban bekas hingga menutup akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Tapanuli Selatan dengan Mandailing Natal.
"Yang sampai pembakaran rumah itu saat kejadian tembak-tembakan mainan tersebut. Kemudian mereka didamaikan di salah satu balai desa, tidak ada titik temu, keluar dari balai desa terjadi tawuran sehingga salah satu rumah terbakar dan sepeda motor, dan masing-masing korban membuat laporan," ujarnya.
Baca juga; Menurunkan Tekanan Darah hingga Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Ini Manfaat Rebusan Air Kelapa
Baca juga; Heboh! Remaja 16 Tahun Digerebek Berhubungan Badan dengan Tukang Bakso, Rupanya Seharian Dicari Ayah