Virus Corona

Mal di Surabaya Masih Buka, Beda dengan Malang, Khofifah: Kewenangan Pemkot, Ini Penjelasan Risma

Mal di Surabaya kok masih buka, beda dengan Malang, Gubernur Jatim, Khofifah: kewenangan Pemkot, Risma ungkap sebab covid-19 tinggi.

Editor: Amalia Husnul A
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Diketahui, mal di Surabaya masih buka, berbeda dengan Malang, Gubernur Jatim, Khofifah: kewenangan Pemkot, sementara Walikota Surabaya, Risma jelaskan sebab covid-19 tinggi di wilayahnya. 

Mantan Menteri Sosial ini mengatakan bahwa kebijakan spesifik PSBB kota dilakukan juga oleh Pemerintah Kota.

"Kita punya Pergub, nah Pergub ini akan menjadi payung dari seluruh kabupaten, kota yang akan melaksanakan PSBB."

"Kebetulan hanya dua Surabaya dan Malang Raya sehingga kewenangan-kewenangan untuk membuat regulasi secara lebih spesifik itu di bupati-wali kota," ungkap Khofifah.

Lihat videonya mulai menit ke-4:34:

Risma: Kita Lakukan Rapid Test Massal

Saat di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (1/6/2020), Walikota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma menanggapi penyebab virus Corona di daerahnya begitu banyak.

Risma mengatakan bahwa Surabaya banyak kasus virus Corona karena banyaknya tes yang dilakukan.

Ia menjelaskan bahwa semua orang yang kemungkinan memiliki potensi terjangkit virus Corona langsung dites.

"Jadi tadi saya sampaikan begitu kami punya alat maka pasien yang masuk ODR ( Orang Dalam Risiko ), OTG ( Orang Tanpa Gejala ), ODP ( Orang Dalam Pemantauan ), PDP ( Pasien Dalam Pengawasan ) langsung kita tes semua."

"Kalau kita delay satu minggu, maka dia bisa menular meskipun sudah dikarantina, menular di keluarganya," jelas Risma.

"Mungkin dulu hanya satu di keluarga itu, tapi kemudian karena dia satu rumah tidak dipisahkan, karena kita tidak punya alatnya bahwa dia memang positif, dia kita isolasi karena masuk di kelompok tadi."

"Nah begitu kita tes, maka kemudian yang kita isolasi menjadi confirm, menjadi positif."

"Nah itulah yang tadi saya sampaikan kenapa menjadi besar," jelasnya.

Risma mengatakan Pemkot Surabaya juga telah banyak melakukan rapid test massal.

Jika ada warga yang reaktif covid-19, maka orang itu akan ditempatkan di sebuah hotel.

"Maka kemudian kita lakukan semua dengan rapid test nah sekarang kita sudah punya alatnya, kemudian kita pisah begitu dia reaktif."

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved