Virus Corona
Menristek Sebut Virus Corona yang Masuk ke Indonesia tak Masuk Dalam Kategori Utama, Apa Maksudnya?
Dari hasil penelitian tersebut ada penemuan terbaru tentang virus Corona yang beredar di Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Penyebaran virus Corona di Indonesia masih terus terjadi.
Sejumlah ilmuwan termasuk Indonesia masih terus meneliti karateristik dari covid-19 ini.
Dari hasil penelitian tersebut ada penemuan terbaru tentang virus Corona yang beredar di Indonesia
Menteri Riset dan Teknologi Indonesia dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengungkapkan jenis virus corona yang ada di Indonesia tidak masuk kategori utama.
Bambang mengatakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah mengirimkan whole genome secuencing virua corona dari Indonesia ke lembaga GISAID.
"Eijkman sudah mengirim yang namanya Whole Genome Secuencing ya, ada 3 yang pertama dikirim. Ternyata tiga-tiganya hanya tidak tergolong yang disebut sebagai kategori utama dari Covid-19," ujar Bambang saat diskusi webinar, Selasa (2/6/2020).
• Luhut Pandjaitan Geram Rakyat Dibodohi Jumlah Utang Negara Era Jokowi, Beri Tantangan ke Pengkritik
• Bukan Jadi Wuhan, Surabaya Ditetapkan Zona Hitam Virus Corona, Anak Buah Risma Bereaksi: Kita Kerja
• Bagaimana Teknis SKB CPNS Bila Digelar Online? Ini Kata BKN, Ada Kabar Baik Bila Usia Lewat 35 Tahun
Bambang mengatakan GISAID membagi virus corona menjadi tiga kategori yakni S, G, dan V. Virus corona yang berasal dari Indonesia tidak masuk dalam kategori tersebut.
Dirinya mengatakan virus corona di Indonesia dinyatakan masuk dalam jenis lain-lain.
"Dia masuk kategori lain-lain sehingga memang di GISAID sendiri sedang dilakukan analisa lebih dalam apakah nantinya kategori virus itu harus diperbanyak. Tidak hanya tiga seperti yang mereka analisa saat ini," ungkap Bambang.
Menurut Bambang penularan virus corona bahkan lebih cepat dibanding virus SARS.
Padahal virus corona tidak ditularkan melalui airborne, melainkan melalui droplet. Sehingga, menurutnya physical distancing dibutuhkan untuk mencegah penyebaran virus corona.
• Bukan Hanya YLBHI, Peneliti LIPI Ini Minta Jokowi Tinjau Ulang Keterlibatan TNI di Fase New Normal
• Alasan Sri Mulyani Belum Bisa Cairkan Insentif Tenaga Medis, Singgung Jajaran Terawan di Kemenkes
Vaksin virus Corona produksi Chian diprediksi siap akhir tahun
Kabar bahagia datang dari China ditengah pandemi virus Corona yang masih terus menyebar.
Negeri tirai bambu itu dikabarkan siap memproduksi vaksin virus Corona pada akhir tahun 2020 ini.
Vaksin yang bakal diproduksi itu disebut bakal efektif melawan covid-19
Dua perusahaan China yang bekerja di bawah pengawasan negara mengatakan siap memproduksi vaksin covid-19 secara massal, paling cepat Desember 2020.
Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Produk Biologi Beijing mengumumkan mereka telah memasuki fase II uji klinis.
Ada 2.000 relawan yang terlibat dalam uji coba dan telah divaksinasi pekan lalu.
Seperti dilaporkan Reuters pada Sabtu (30/5/2020), laboratorium China itu bekerja di bawah arahan Partai Komunis State-owned Assets Supervision and Administration Commission (SASAC).
Institut produk biologi Wuhan dan Beijing menerima persetujuan dari pemerintah China untuk melakukan uji klinis Fase II pada pertengahan April.
Dilansir Newsweek, Minggu (31/5/2020), pejabat di Institut Produk Biologis Beijing mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan lini produksi virus corona untuk 100 hingga 120 juta dosis.
Kedua pusat penelitian China mengatakan, vaksin itu diperkirakan siap dan bisa didistribusikan pada awal 2021.
Ketua grup Sinopharm Liu Jingzhen mengatakan kepada media pemerintah China (29/5/2020) bahwa 180 relawan yang sudah diuji menunjukkan peningkatan antibodi yang tahan terhadap virus corona.
Tingkat perlindungan dari vaksin ini adalah 100 persen.
• Dokter Italia Beber Virus Corona Tak Lagi Mematikan, WHO Bereaksi Bicara Bukti Ilmiah covid-19
• Detik-detik Babinsa TNI Aniaya 2 Buruh Bangunan di Posko covid-19, Kepala Berdarah, Diduga Mabuk
• Pengakuan Blak-blakan Jokowi Soal Penanganan covid-19, Tunda Pembukaan Tempat Ibadah dan Sekolah?
Para peneliti di perusahaan bioteknologi yang berbasis di Beijing, Sinovic, mengatakan kepada Sky News pada Sabtu (30/5/2020) bahwa mereka sedang merencanakan untuk mengadakan uji klinis Fase III di Inggris.
"Ini harus berhasil, 99 persen (pasti)," ungkap peneliti Sinoac Luo Baishan.
Dr. Peter Hotez dari Baylor College mengatakan kepada MSNBC, Minggu (31/5/2020) bahwa vaksin yang berhasil dikembangkan sebelum pertengahan 2021 merupakan pembuatan vaksin dengan rekor tercepat sepanjang masa.
Minggu lalu, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS, Anthony Fauci, mengatakan vaksin corona bisa siap pada awal November.
Food and Drug Administration (FDA) mempercepat proses uji coba vaksin corona.
Federasi Internasional Produsen dan Asosiasi Farmasi (IFPMA) yang berbasis di Jenewa mengadakan konferensi virtual pada hari Kamis (28/5/2020).
Saat itu, IFPMA membahas masalah yang tengah dihadapi industri dalam memproduksi vaksin yang aman pada skala global.
• Dapat Instruksi Jokowi, Muhadjir Beri Perkiraan Kapan Sekolah Dibuka? Tahun Ajaran Baru 13 Juli
• Alasan Sri Mulyani Belum Bisa Cairkan Insentif Tenaga Medis, Singgung Jajaran Terawan di Kemenkes
• Luhut Pandjaitan Geram Rakyat Dibodohi Jumlah Utang Negara Era Jokowi, Beri Tantangan ke Pengkritik
Direktur IFPMA Thomas Cueni mengatakan, saat ini ada 10 vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia dan tujuan utamanya adalah memproduksi mereka untuk semua negara.
"Kami memiliki rasa tanggung jawab yang mendalam karena kami perlu memastikan tidak ada yang tertinggal," kata Cueni, Kamis.
"Gagasan tentang vaksin yang adil dan terjangkau sangat penting."
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menristek: Virus Corona di Indonesia Tidak Masuk Kategori Utama Covid-19, https://www.tribunnews.com/corona/2020/06/02/menristek-virus-corona-di-indonesia-tidak-masuk-kategori-utama-covid-19.