Petani Sayur Ngaku Jualannya Tak Laku, Begini Respon Warga Dapat BLT di Kanaan Bontang

Pria berkacamata hitam itu masuk ke aula Kelurahan Kanaan Bontang, Rabu (3/6/2020). Jalannya lambat. Umurnya kira-kira di atas 60 tahun. Ia salah satu

Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co/Heriani
ilustrasi penjual sayur di Pasar Tradisional Rapak Plaza Balikpapan 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pria berkacamata hitam itu masuk ke aula Kelurahan Kanaan Bontang, Rabu (3/6/2020). Jalannya lambat. Umurnya kira-kira di atas 60 tahun. Ia salah satu petani sayur di Bontang. Namanya Matius Tian.

Kepada Tribunkaltim.co, ia mengaku beruntung mendapat bantuan sosial warga terdampak Covid-19. Kali kedua ia datangi kantor kelurahan Kanaan. Apalagi kalau bukan untuk mengambil BLT (Bantuan Langsung Tunai) berupa sembako dan uang.

"Bahagia sekali dibantu. Kita kebetulan kena dampak corona. Jadi kita punya penghasilan gak ada," kata Matius.

Bagaimana tidak, hasil sayur mayur yang ia tanam di kebun tak laku di pasar. Sebab jumlah warga yang beraktifitas di pasar, tak seperti keadaan biasa. Sebelum pandemi datang melanda. Bahkan harganya belakangan anjlok. Walhasil pendapatannya pun berkurang.

"Bertani sayur, mas. Anjlok harganya. Di pasar gak ada yang beli. Makin sedikit orang di pasar belanja," tuturnya.

Baca juga; Disdukcapil Kutai Timur Punya 6000 Stok Belangko KTP-EL Siap Cetak

Baca juga; Kisah Lurah Kanaan Bontang, Hadapi Warga Marah Sampai Coret Nama Penerima Sebab Ketahuan Mampu

Baca juga; NEWS VIDEO Transportasi Laut Dibuka 8 Juni, Walikota Tarakan Sebut Tetap dengan Protokol Kesehatan

Pria yang puluhan tahun tinggal di Bontang ini, sudah lama jadi petani sayur. Kebunnya berada di kawasan Sekambing Bontang.

"Tiap hari berkebun saja kita. Kebunnya di sekambing. Sudah lama, puluhan tahun," ucapnya.

Sementara Andi Safaruddin (37), sambil membawa putrinya mengambil BLT pemerintah Bontang. Kepada Tribunkaltim.co, ia mengaku senang. Apa yang ia dapat tiap bulan ini membantu agar asap di dapur rumahnya tetap menyala.

"Kalau ada proyek saya kerja. Istri jualan, pak. Intinya senang dapat bantuan, meski gak seberapa nilainya ini membantu kami," kata bapak beranak 3 itu usai menerima bantuan sembako senilai Rp300 ribu dan uang tunai Rp200 ribu.

Sementara Lurah Kanaan, Deddy Marpaung mengungkapkan sebanyak 390 kepala keluarga ( KK ) yang menerima BLT Tahap II pemerintah. Pemerima terdiri dari BLT senilai Rp500 ribu (pemkot) dan kategori BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) senilai Rp300 ribu.

Baca juga; Fase Relaksasi Rumah Ibadah Dibuka, Pemkot Samarinda Sosialisasikan pada OPD Terkait

Baca juga; 4 Terdakwa Kasus Narkoba Jenis Sabu 41 Kg Divonis Hukuman Mati di PN Samarinda

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved