Anak Buah Idham Azis Bekuk Teroris di Kalimantan, Punya Hubungan dengan Penyerang Kantor Polisi

Anak buah Idham Azis bekuk teroris di Kalimantan, punya hubungan dengan penyerang kantor polisi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI - Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antitetor melakukan proses rekonstruksi dugaan kasus terorisme kelompok Young Farmer di dalah satu lokasi di Kampung Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Kamis (26/10/2017) 

TRIBUNKALTIM.CO - Anak buah Idham Azis bekuk teroris di Kalimantan, punya hubungan dengan penyerang kantor polisi.

Densus 88 Polri bersama Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mengungkap para pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan.

Selain menembak mati pelaku penyerangan bernama Abdul Rahman (AR), Jumat (5/6/2020) Densus 88 menangkap dua terduga teroris yang terlibat dalam kasus ini.

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono menjelaskan terduga teroris inisial TA (24) yang ditangkap di Laktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru, Kalimantan Selatan berperan sebagai penyandang dana aksi penyerangan.

 Khofifah Bocorkan Mengapa Banyak Kasus Sekeluarga Terpapar Virus Corona di Surabaya, Wilayah Risma

 Anies Baswedan Pilih Opsi PSBB Transisi, Wagub DKI Anggap Masa Sangat Berbahaya, Bukan Masa Bebas

 Saingan Anak Jokowi Tak Jadi Mundur di Pilkada Solo, FX Hadi Rudyatmo Beber Achmad Purnomo Terharu

"TA berperan dalam membentuk tim kecil JAD, tim amaliah.

Memberikan uang Rp 500 ribu untuk pembuatan pedang samurai," ungkap Awi Setiyono di Bareskrim Polri, Senin (8/6/2020).

Samurai tersebut yang digunakan pelaku Abdul Rahman untuk menyerang anggota polisi yang berjaga di SPKT Polsek Daha Selatan hingga tewas.

Tidak hanya itu, TA juga mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliah dan penyerangan Polsek Daha Selatan.

Dia juga telah membaiat lima anggota lainnya yakni MZ, AR, AS, AN dan MR.

Berikutnya terduga teroris kedua inisial AS (33) yang ditangkap di Batu Gelang, Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.

Sama seperti TA, AS juga bagian dari JAD Kalsel.

"AS berperan memberikan ide kapada tim amaliah untuk melaksanakan aksi penyerangan dengan target anggota polisi dan kantor polisi.

AS juga telah membaiat empat anggota lainnya yakni MZ, N, AR dan AS, " ujar Awi.

Awi menambahkan berdasarkan hasil penyelidikan dapat disimpulkan TA dan AS memiliki keterkaitan dengan AR yang melakukan penyerangan ke Polsek Daha Selatan.

Diketahui pada Senin (1/6/2020) pukul 02.15 WITA Polsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan, Kalsel diserang orang tidak dikenal.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved