Virus Corona
Kabar Buruk Virus Corona, Indonesia Catat Angka Kematian Covid-19 Tertinggi dalam Sehari
Achmad Yurianto menyampaikan kabar buruk covid-19 di Indonesia catat angka kematian Virus Corona tertinggi dalam sehari, Senin 15 Juni 2020
• Jangan Sentuh Wajah Apabila Tak Darurat, Peneliti Beber Cara Corona Menyebar di Pesawat & Pencegahan
• Pakai Air Kembang, Cara Unik Warga Sambut ODP Corona Setelah Karantina, Maknanya Dalam dan Menyentuh
"Ini berarti, kita yakin dengan pemeriksaan PCR yang tinggi maka lama kelamaan persentase yang meninggal itu akan semakin rendah," kata Tonang.
Oleh karena itu, laporan infeksi harian yang cenderung tinggi dalam beberapa waktu terakhir diharapkan mampu menekan rasio kematian Indonesia dan bisa setara dengan negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, jika melihat data pasien meninggal di covid19.go.id, ada data mengenai kondisi penyerta pasien covid-19 yang meninggal dunia.
Akan tetapi, data yang tersaji hanya data sekitar 3 persen pasien.
Dari data di atas, sekitar 14 persen pasien meninggal dunia memiliki riwayat penyakit penyerta hipertensi, sekitar 11 persen diabetes melitus, dan 7 persen memiliki riwayat penyakit jantung.
Saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito membenarkan bahwa data yang ditampilkan pada laman covid19.go.id baru sekian persen.
Ada beberapa alasan mengapa data yang tersaji masih sangat minim.
Pertama, karena fasilitas kesehatan yang merawat pasien belum mengisi data pasien secara lengkap.
Kedua, pasien memang tidak memiliki komorbid.
Data kasus covid-19 di negara-negara ASEAN
Melansir data Worldometers, Sabtu (13/6/2020) pagi, berikut data kasus covid-19 dan angka kematian di negara-negara anggota ASEAN:
Singapura: 39.850 kasus, 25 kematian
Indonesia: 36.406 kasus, 2.048 kematian
Filipina: 24.787 kasus, 1.052 kematian
Malaysia: 8.402 kasus, 119 kematian
Thailand: 3.129 kasus, 58 kematian
Kamboja 126 kasus, 0 kematian
Vietnam: 333 kasus, 0 kematian
Myanmar: 261 kasus, 6 kematian
Brunei: 141 kasus, 0 kematian
Timor Leste: 24 kasus, 0 kematian.
(*)