Virus Corona
Anies Baswedan Beber Indikator Epidemiologi Covid-19 di Masa Transisi, Bakal Kembali ke PSBB Lama?
Anies Baswedan beber indikator Epidemiologi covid-19 di masa transisi, bakal kembali ke PSBB lama?
TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan beber indikator epidemiologi covid-19 di masa transisi, bakal kembali ke PSBB lama?
Diketahui, DKI Jakarta saat ini menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi, sebelum masuk ke fase new normal.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun membeberkan dampak perkembangan kasus Virus Corona atau covid-19 di masa PSBB transisi.
Sekadar informasi, PSBB transisi lebih longgar dibanding PSBB sebelumnya, dan bahkan pusat perbelanjaan sudah dibolehkan beroperasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI sudah melakukan hasil evaluasi selama satu pekan hingga 10 hari pelaksanaan PSBB transisi.
• Puan Maharani Soroti Kebijakan Nadiem Makarim Buka Sekolah di Zona Hijau, Singgung Peran Orangtua
• Gerindra Belum Pasti Usung Menantu dan Putra Jokowi, Gibran Rakabuming Punya Saingan di PDIP Solo
• Bela Bintang Emon, Mardani Ali Sera PKS Beber Buzzer Cuma Menakuti, Kemenangan untuk Yang Berani
Hasilnya menunjukan, indikator kesehatan masyarakat hingga indikator epidemiologi terhadap kegiatan ekonomi sosial budaya yang kembali dibuka, tidak berdampak negatif pada keselamatan warga.
"Sejauh ini, evaluasi selama satu minggu terakhir, 10 hari terakhir, indikator itu tidak nampak.
Artinya kita sekarang bisa berkata bahwa selama satu minggu ini, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kita akan kembali ke PSBB," ungkap Anies di Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (16/6/2020).
Saat ini, angka reproduksi efektif (Rt) di DKI Jakarta terhadap penularan Covid-19 masih stagnan di angka 0,99.
Angka tersebut masih sama seperti satu pekan kemarin.
Guna mengimbangi pembukaan sejumlah sektor di masa transisi, Pemprov DKI turut menggenjot pemeriksaan kesehatan baik lewat metode rapid test maupun PCR.
"Dari kemarin kita lihat, masih 0,99. Sama. Sudah jalan seminggu, masih segitu," tutur Anies Baswedan.
"Karena itulah kenapa kita testing digenjot. Karena untuk mendeteksi itu semua.
• Mahfud MD Beberkan Sikap Jokowi Soal RUU HIP dan Tap MPRS 25 Tahun 1966 Tentang Komunis dan Marxisme
• Ahmad Dhani Blak-blakan Jawab Refly Harun Soal Usia Prabowo Subianto di 2024, Pantas Jadi Presiden?
• Commitment Fee Program Andalan Anies Baswedan Naik 10 Persen Tiap Tahun, Tertunda Virus Corona
Dan sejauh ini, kita tidak melihat tanda-tanda itu (emergency brake policy sehingga kembali ke PSBB pratransisi)," pungkasnya.
Kasus Virus Corona Meningkat
Kasus baru covid-19 terus terdeteksi di Jakarta, bahkan jumlahnya meningkat saat masa PSBB transisi.
Hal ini membuat kekhawatiran Jakarta akal diserang gelombang kedua Virus Corona.
• Wilayah Khofifah Penyumbang Angka Kematian Covid-19 Tertinggi Lewati Jakarta, Pakar Bongkar Sebabnya
• Kematian Covid-19 di Wilayah Khofifah Lampaui Daerah Anies, Dirut RS Menangis Dapat Laporan Begini
• Siasati Aturan Budi Karya Sumadi, Anak Buah Anies Baswedan Buat Kebijakan Sendiri Soal Transportasi
Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan sebab adanya kasus baru yang meningkat selama masa PSBB transisi.
Menurut Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta saat ini aktif menelusuri kasus-kasus baru positif covid-19 di Ibu Kota.
Penelusuran itu menimbulkan peningkatan kasus di Jakarta.
"Kami malah mengaktifkan pencarian kasus.
Jadi namanya active case finding, itu kami kerjakan.
Karena itulah kemudian kami mendapatkan (kasus) positif lebih banyak," ujar Anies Baswedan di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (14/6/2020).
Gubernur DKI, Anies Baswedan menyampaikan, wabah covid-19 hingga kini masih ada di Jakarta.
Karena itu, yang diperlukan adalah terus menelusuri kasus-kasus baru, terutama pada orang-orang tanpa gejala.
Dengan demikian, orang tanpa gejala yang terinfeksi Virus Corona tipe 2 (SARS-CoV-2) langsung menjalani isolasi mandiri atau dirawat agar tidak menularkan virus kepada orang lain.
"Jangan sampai kita mengurangi pengetesan supaya angkanya turun, bahaya itu," kata Anies Baswedan.
Kasus positif covid-19 yang teridentifikasi pada 9 Juni 2020 tercatat paling tinggi sejak munculnya kasus covid-19 di Jakarta.
Pada waktu itu, jumlah kasus baru tercatat 239 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, dari 239 kasus baru, 110 kasus di antaranya terdeteksi berdasarkan hasil active case finding yang dilakukan 20 puskesmas.
Melalui active case finding, Pemprov DKI menargetkan 2.230 pemeriksaan covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) tiap harinya untuk menelusuri kasus-kasus baru.
• Klaim Media Inggris, Anies Baswedan Gantikan Peran Prabowo Jadi Simbol Oposisi Jokowi
Gencar Pemeriksaan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI meningkatkan jumlah pemeriksaan covid-19 pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Anies Baswedan mengklaim pemeriksaan covid-19 meningkat 2,5 kali lipat.
"Justru karena kita melakukan transisi, maka pengetesan diaktifkan, dan kalau dapat angkanya lebih banyak, kita harus bersyukur.
Kenapa? Jadi mereka bisa isolasi, mereka bisa dirawat," ujar Anies Baswedan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (14/6/2020).
"Pengetesan itu sekarang hampir 2,5 kali lipat tiap hari," tambah dia.
Anies Baswedan menyampaikan, pemeriksaan covid-19 terus ditingkatkan guna menyelamatkan warga.
Dengan peningkatan kuantitas tes, orang tanpa gejala yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) akan diisolasi dan dirawat sehingga bisa melalui masa inkubasi dan kembali sehat.
Mereka juga tidak akan menularkan virus kepada orang lain.
"Jadi bukan bertujuan menurunkan grafik, tujuan kami adalah menyelamatkan setiap warga Jakarta," kata Anies Baswedan.
Peningkatan kuantitas tes covid-19 dilakukan melalui kegiatan active case finding dengan target 2.230 tes polymerase chain reaction (PCR) tiap harinya.
Target pemeriksaan PCR diketahui dari Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Nomor 94/SE/2020 yang diterbitkan 4 Juni 2020.
Berdasarkan edaran tersebut, tiap puskesmas kecamatan di Jakarta ditargetkan mengambil puluhan sampel guna mendeteksi kasus-kasus baru covid-19.
Sampel yang diambil kemudian diuji di laboratorium pemeriksa covid-19.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Evaluasi Masa Transisi, Anies: Pembukaan Sejumlah Kegiatan Tak Berdampak Negatif, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/06/16/hasil-evaluasi-masa-transisi-anies-pembukaan-sejumlah-kegiatan-tak-berdampak-negatif.