AKM Gelar Aksi Damai
Berikut Empat Poin yang Dituntut Aliansi Kaltim Melawan Saat Aksi di Depan Kemenkumham Kaltim
Dalam aksi tersebut peserta meminta menuntaskan diskriminasi terhadap tujuh warga Papua yang ditahan di Kota Balikpapan.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Puluhan mahasiswa asal Papua dan pelajar serta aktivis yang tergabung dalam Aliansi Kaltim Melawan (AKM) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Kemenkumham wilayah Kalimantan Timur, Selasa (16/6/2020) pagi pukul 09.00 Wita.
Dalam aksi tersebut peserta meminta menuntaskan diskriminasi terhadap tujuh warga Papua yang ditahan di Kota Balikpapan.
"Kami ingin tuntaskan aksi diskriminasi terhadap orang Papua di Indonesia," kata salah satu anggota demo yang mengeluarkan aspirasinya di depan gedung Kemenkumham.
Selain itu para peserta aksi meminta empat poin yang tertulis di kain sepanjang dua meter.
Dalam tulisan tersebut mereka meminta rehabilitasi nama baik tahanan politik (tapol) Papua dan bebankan biaya persidangan pada negara.
Baca Juga
Ada Nama Kalimantan Timur, Inilah Zona Hijau dari Aceh Sampai Papua Diminta Berlakukan New Normal
PON Papua Diundur, Atlet Bola Tangan Tetap Jalani Latihan Secara Mandiri
Kedua mereka menginginkan menarik anggota militer dari Papua.
Ketiga mereka meminta represifitas alara dan ormas reaksioner terhadap Papua.
Terakhir, tuntaskan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) Papua.
Hingga berita ini diturunkan aksi yang dilakukan oleh Aliansi Kaltim Melawan Masih berlangsung
Sebelumnya, Aliansi Kaltim Melawan (AKM) melaksanakan aksi damai di depan kantor kemenkumham Jl. MT. Haryono Kota Samarinda, Selasa (16/6/2020).
Dalam kegiatan tersebut AKM mengeluarkan aspirasi terhadap penangkapan tujuh warga Papua di Kota Balikpapan.
"Sejak Agustus 2019 lalu, gejolak perlawanan melawan rasisme membesar di Papua setelah peristiwa rasis yang dialami mahasiwa Papua di Surabaya.