Tenaga Medis Penanganan Covid-19 Bakal Dapat Reward, Dirut RSUD Tarakan Sebut Masih Dihitung

Tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, yang menangani pasien covid-19 atau virus Corona.

Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RISNAWATI
Para tenaga medis RSUD Tarakan, Kalimantan Utara, yang berswa foto dengan Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie dan Dirut RSUD Tarakan, dr Hasbi beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, yang menangani pasien covid-19 atau virus Corona bakal diberi reward (penghargaan).

Direktur Utama RSUD Tarakan, dr Muhammad Hasbi Hasyim mengatakan ada sekitar 40 orang yang akan mendapatkan reward tersebut.

"Itu sebenarnya kan sesuai edaran dari kementerian keuangan kan sudah ada reward itu," ujar dia, Selasa (16/6/20)

Ia menyampaikan, pihaknya masih menghitung beban kerja yang didapat dari masing-masing tenaga medis yang menangani pasien covid-19 di RSUD Tarakan.

Baca Juga: Hasil Rapid Test Hafiz Quran dan Takmir Masjid Al-Ansor di Tenggarong Kukar, Ada 69 Orang

Baca Juga: PHRI Tarakan Pikirkan Nasib Hotel yang tak Ada Kerjasama Karantina Kasus Covid-19, Begini Solusinya

"Kita kan harus hitung baik-baik ni karena ada aturan yang tegas cara menghitungnya.

Kalau ndak sesuai itu takutnya teman-teman sudah diberi terus pada saat diaudit ada temuan kemudian disuruh kembalikan kan ndak enak juga," ungkap Hasbi.

Lebih lanjut ia katakan, bahwa tak hanya tenaga medis yang akan menerima reward tersebut. Namun, tenaga non-medis juga akan menerima reward.

Nah dilain pihak kan yang problem, ada juga memang tidak langsung kontak dengan si pasien tapi apapun material yang pernah digunakan pasien itu dia kontak dan beresiko juga tertular kan.

Kaya loundry, CSSD yang mensterilkan alat, satpam. Nah itukan semua berpotensi tertular walaupun dia tidak merawat pasien secara langsung kan seperti itu," tukasnya.

Melalui dr Hasbi, diketahui bahwa bentuk reward yang akan diberikan oleh pemerintah pusat adalah berupa uang.

Baca Juga: Kisah Penggali Kuburan Pasien Covid-19 Balikpapan, Takut Tapi Dipaksa Hingga Siapkan Lubang Cadangan

Baca Juga: Pemicu Klaster Baru Pasein Covid-19 di Balikpapan, Waktu Dekat Ini Kampung Baru akan Disterilkan

Kalau yang untuk medis itu kan kalau ndak salah itu 15 Juta, cuman ini nanti kan kita lihat dalam 15 Juta ini apakah berapa hari merawat pasien, kontak dengan pasien baru totalnya 15 Juta atau cuman 2-3 hari kontak cuman berapa dari total 15 Juta itu. Ada rumusannya dari Kementerian.

Jadi bisa saja ada perbedaan reward antara tenaga medis 1 dan lainnya. Misalnya ada 2 dokter penyakit dalam kami yang terlibat, ada mungkin yang jam pelayanannya banyak ada yang sedikit ya pasti beda rewardnya," terang dia.

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved