Ambo Beber Rahasia Buaya Riska Bontang, Dari Cara Ngobrol, Saudara Kembar, Hingga Hamil Tanpa Telur
Buaya Riska kerap muncul sungai di kawasan Pelabuhan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Sinar matahari menerpa dari arah timur muara Sungai Guntung.
Bayangan rumah kayu yang berada paling ujung memanjang hingga turap di bantaran sungai di kawasan Pelabuhan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur.
Pintu rumah berdinding triplek itu terbuka. Keluar seorang pria mengenakan penutup kepala berwarna hitam.
Ia bertelanjang dada dengan sarung yang melingkar di lehernya. Tangan kanannya menguasai gelas stainles yang tampak mengeluarkan asap kecil.
"Sluruuuuppppp," begitu bunyi yang dapat terdengar dari bibir pria itu.
Kemudian ia duduk di kursi panjang kayu depan teras rumahnnya. Matanya panjang memandang garis sungai hingga ke muara.
Baca Juga
Kisah Buaya Riska Sang Penjaga Bantaran Sungai Guntung Bontang, 14 Tahun Hidup dengan Manusia
Hewan Buas Itu Pasti Akan Muncul Lagi, Warga Diminta tak Beraktivitas di Area Persembunyian Buaya
Pemuda ini Panik Lihat Buaya Berukuran 4 Meter Mendekat ke Perahu, Pak Ambo: Ndak Apa-apa, Manja Dia
Asap keluar dari mulutnya. Namun, bukan asap dari pabrik pupuk yang berada di muara, melainkan sebatang rokok yang parkir di sela jari-jarinya. Ia tampak menanti sesuatu.
"Dimana Riska," batin nelayan Guntung yang kerap disapa Ambo oleh warga RT 02 Pelabuhan Guntung, Bontang Utara, Kalimantan Timur.
Riska bukanlah orang namun Ia seekor buaya. Reptil itu sudah 14 tahun hidup bersama Ambo dan warga bantaran sungai Guntung.
Ia dianggap sebagai penjaga sungai Guntung, Bontang, Kalimantan Timur.
Tribunkaltim.co, berkesempatan berbincang dengan Ambo, nelayan yang menolak disebut pawang buaya secara langsung di beranda rumahnya. Berikut petikan wawancara :
