Ambo Beber Rahasia Buaya Riska Bontang, Dari Cara Ngobrol, Saudara Kembar, Hingga Hamil Tanpa Telur

Buaya Riska kerap muncul sungai di kawasan Pelabuhan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur.

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Ambo, nelayan Bontang yang hidup bersama buaya Riska selama 14 tahun saat bercengkrama di bantaran Sungai Guntung, Bontang, Kalimantan Timur 

Dia sendiri naruh nama itu. Masuk mimpi ke ibu (istri Pak Ambo). Dia bilang aku Riska. Riska mana? Riska yang sering dikasih makan pak Ambo. Berarti ini bukan buaya sembarangan. Dia senang dengan saya. Mau dipeliharalah. Dirawat.

Kurawat bagus-bagus. Ndak apa aku ndak makan ikan, asal dia makan. Kalau mancing dapat sedikit. Kamu (Riska) sajalah yang makan, ndak usah kami. Penting kamu makan.

Ini (Riska) pinter ngambek. Pernah kusimpan ikan sampai 2 hari, mana riska gak ada ke sini. Pas dia muncul kuomeli dia, "Ini baru datang lagi, ikan sudah busuk," kataku. Dia langsung pulang. Kuambil ikan. Kukejar dia. Kukasih makan gak mau, sampai ke muara. Ada 5 hari baru datang lagi.

Baca Juga

5 Fakta Buaya Bernama Riska di Bontang Kalimantan Timur, Asal-usul Nama hingga Akrab dan Manja

Cerita Pak Ambo Bisa Akrab dengan Buaya Berusia 23 Tahun Bernama Riska di Bontang Kalimantan Timur

Viral! Detik-detik Buaya Riska di Bontang Kalimantan Timur Diberi Makan oleh Warga dari Atas Perahu

Kugombal lagi dia, "Sini-sini, ini nah ikanmu, sayang. Senyum dia pelan-pelan. Ngambek kali dalam hatiku. Istriku bilang jangan dikasari. Sedih dilihat matanya itu. Ngerti dia.

Kata orang-orang, Pak Ambo sepertinya lebih sayang Riska daripada anak sendiri? Benar begitu?

Bisa lebih sayang Riska daripada anaklu.

Anakku itu di Sangata. Kalau dia datang ke sini, oh ada anakku datang. Kalau riska, kan, di sini terus. Jadi bedalah.

Kalau dia gak datang aku yang nyari dia. Mungkin dia gak pernah lihat aku lewat di muara, dia yang ke sini nyari.

Riska pernah sakit. Bersin. Pilek. Kurang makan juga. Lama gak muncul, misal seminggu pasti aku pergi ke muara. Ada dia pasti di situ.

Istri sering kasih tahu, hati-hati. Bagaimana pun dia sayang, binatang tetap binatang. Cuma kita, kan, pelajari dia. Kenal dekat. Gak apa sebut aku orang tua riska. Memamg aku anggap Riska sebagai anak saya. Gelisah kalau gak ketemu.

Bagaimana cara Ambo berbicara dengan Riska, atau setidaknya memahami apa yang diinginkan buaya itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved