Program Dokter Terbang di Kaltara Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, Sudah Layani Ribuan Pasien
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menorehkan prestasi bergengsi di tingkat nasional. Program Layanan Dokter Terbang Kaltara masuk dalam
Penulis: Amiruddin |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR- Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menorehkan prestasi bergengsi di tingkat nasional.
Program Layanan Dokter Terbang Kaltara masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020.
Hal ini tertuang dalam pengumuman yang dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Kemenpan-RB ).
Pengumuman diteken Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB, Diah Natalisa, bersama Ketua Tim Panel Independen KIPP 2020, JB Kristiadi.
Sekprov Kaltara, Suriansyah mengatakan, program Layanan Dokter Terbang merupakan salah satu program unggulan Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie.
Program ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap berbagai kendala yang ada dalam layanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan Provinsi Kaltara.
Baca juga: Kisah Pengrajin Batik di Balikpapan Terdampak Covid-19, Buat Masker untuk Selamatkan Usaha
Baca juga: Bertambah 5 Kasus Baru Covid-19 di Balikpapan, Tiga Hasil Tracking Pekerja Migas yang Positif
Program Layanan Dokter Terbang, kata dia, memiliki nilai strategis dalam upaya memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, khususnya pelayanan kesehatan.
"Pada tahun 2019 layanan kesehatan melalui Program Dokter Terbang, selain melayani beberapa kecamatan terdekat yang relatif mudah dijangkau, juga difokuskan pada tiga daerah,
yaitu, Kecamatan Pujungan Kabupaten Malinau, Tau Lumbis dan Krayan Selatan di Kabupaten Nunukan," kata Suriansyah, kepada TribunKaltim.co, Jumat (19/6/2020).
Suriansyah menambahkan, Irianto Lambrie sangat mendukung program Layanan Dokter Terbang.
Pemprov Kaltara, lanjut dia, mengalokasikan dana untuk pengadaan peralatan medis portabel beserta operasionalnya, dan juga didukung stakeholder eksternal, yaitu operator penerbangan.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltara juga mengikutsertakan tim dokter spesialis, seperti dokter spesialis kandungan, penyakit dalam dan anak.
"Pelaksanaan Layanan Dokter Terbang juga mendapat dukungan dari pemda setempat karena melibatkan puskesmas pada kecamatan dan desa yang dilayani. Pelaksanaan layanan dokter terbang selain bermanfaat secara sosial, juga mempunyai nilai ekonomis yang cukup besar.
Pelayanan jemput bola membuat masyarakat merasa terbantu karena pelayanan kesehatan gratis oleh dokter spesialis," ujarnya.
Baca juga: Live Streaming Gerhana Matahari Cincin Minggu 21 Juni 2020 di bmkg.go.id/GMC, Langsung dari 19 Titik
Baca juga: Jokowi dan Menkominfo Banding Putusan Blokir Internet Papua, Ini yang Disayangkan Penggugat
Suriansyah menambahkan, pelaksanaan program Layanan Dokter Terbang merupakan kegiatan lintas sektor, yang memerlukan integrasi lintas moda transportasi.
Untuk bisa menjangkau daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan diperlukan dukungan moda transportasi baik darat, sungai, laut maupun udara.
Sekadar diketahui, program Layanan Dokter Terbang di Kaltara sudah dilaksanakan sejak 2014 silam.
Hingga saat ini, Layanan Dokter Terbang diketahui telah melayani ribuan masyarakat Kaltara yang berada di perbatasan, kepulauan, dan daerah terpencil. (*)