BPBD Kukar Miliki Alat Deteksi Gempa dan Tsunami, Marsidik: Jangan Anggap Tidak ada Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara ( BPBD Kukar ) Provinsi Kalimantan Timur

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/CHRISTOPER D
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Temindung - Samarinda, Riza Arian Noor menjelaskan mengenai cara membaca potensi gempa dan tsunami pada alat Warning Receiver System (WRS), disaksikan Kepala BPBD Kukar, Marsidik, serta jajarannya, Senin (22/6/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara ( BPBD Kukar ) Provinsi Kalimantan Timur menerima kunjungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) pada Senin (22/6/2020).

Pertemuan tersebut bukanlah kunjungan biasa, melainkan penyerahan, sekaligus pengoprasian alat Warning Receiver System (WRS) yang berfungsi mendeteksi gempa, sekaligus peringatan dini terjadinya tsunami diseluruh wilayah Indonesia.

"Alat ini untuk deteksi gempa, tapi ada fitur lain yang nantinya ditambah untuk cuaca dan angin. Tentu alat ini sangat membantu dalam deteksi dini antisipasi terjadinya bencana," ucap Kepala BPBD Kabupaten Kukar, Marsidik, Senin (22/6/2020).

Lanjut dirinya menjelaskan, walaupun pulau Kalimantan bukan daerah rawan gempa, namun sisi utara pulau Kalimantan, dekat dengan Palu, Sulawesi Tengah merupakan daerah patahan.

Baca Juga: Kementerian Agama Terbitkan Panduan Layanan Menikah di Situasi New Normal Covid-19

Baca Juga: Cara Atasi Trauma Hilangkan Rasa Sedih ala Psikolog, Berangkat dari Curhatan Wanita Gagal Menikah

"Prinsip kebencanaan, jangan anggap tidak ada bencana, walaupun daerah tersebut memang tidak rawan, tapi kita tetap anggap potensi bencana ada, agar kita bisa lebih waspada, dan bisa lakukan tindakan antisipasi," jelasnya.

Dirinya menceritakan mengenai kejadian gempa di Palu 2018 lalu, ketika gempa terjadi, air laut yang berada di Kecamatan Samboja alami penurunan hingga mencapai 200 Meter.

Mendapati laporan tersebut, pihaknya lalu meminta warga untuk menjauhi daerah dekat perairan.

Baca Juga: 60 Km Jalan Tol Menuju Ibu Kota Negara di Penajam akan Dibangun, Ground Breaking Desember 2020

"Dengan adanya alat ini tentu dapat semakin menunjang kinerja kita terkait penanggulangan bencana," imbuhnya.

Guna semakin melengkapi sarana prasarana BPBD Kukar, pihaknya juga tengah menyiapkan ruangan Pusdalops (Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana) sebagai ruang kendali terhadap informasi mengenai kebencanaan, serta potensinya.

Baca Juga: Begini Upaya Pemkot Balikpapan Setelah Ada PNS Terkonfirmasi Positif Covid-19

Baca Juga: Tanpa Berharap Developer dan Pemerintah, Warga Pesona Bukit Batuah Balikpapan Semenisasi Ujung Gang

"Dengan adanya ruangan Pusdalops, segala informasi dapat sesegera mungkin kita ketahui, termasuk dengan laporan dari pusat dan sebaliknya, karena petugas di Pusdalops standby 24 jam," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Temindung - Samarinda, Riza Arian Noor menambahkan, alat tersebut utamanya berfungsi untuk deteksi gempa dan potensi terjadinya tsunami.

"Tidak hanya deteksi di kawasan Kalimantan atau Kukar saja, tapi seluruh Indonesia. Jadi, ini update real time jika terjadi gempa dan potensi lainnya," ucapnya singkat.

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved