Ricuh di Green Lake City

Ricuh di Green Lake City, John Kei Godfather of Jakarta yang Bilang Tobat saat Bebas, Ditangkap Lagi

Ricuh di Green Lake City dan Cengkareng, John Kei, pria yang dijuluki Godfather of Jakarta yang mengaku tobat saat bebas, kini ditangkap lagi

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/HERUDIN-Handout/Warta Kota
John Kei. Pintu gerbang cluster Australia tempat kericuhan yang melukai dua orang di Perumahan Elit Green Lake City, Minggu (21/6/2020). Ricuh di Green Lake City dan Cengkareng, John Kei, pria yang dijuluki Godfather of Jakarta yang mengaku tobat saat bebas, kini ditangkap lagi 

TRIBUNKALTIM.CO - Ricuh di Green Lake City dan Cengkareng, John Kei, pria yang dijuluki Godfather of Jakarta yang mengaku tobat saat bebas, kini ditangkap lagi

Bersama dengan 25 orang yang diduga anak buahnya, John Kei ditangap aparat kepolisian, lantaran diduga terlihat dengan peristiwa penganiayaan dan keributan di Green Lake City, Tangerang Kota, dan Cengkareng, Jakarta Barat.

Inilah sosok John Kei, pria yang dijuluki Godfather of Jakarta yang mengaku tobat saat bebas, dan kini harus berurusan lagi dengan pihak yang berwajib. 

Aparat kepolisian membekuk John Kei bersama sekitar 25 orang yang diduga anak buahnya yang diduga terlibat peristiwa penganiayaan dan keributan di Green Lake City, Tangerang Kota dan Cengkareng, Jakarta Barat.

Mereka ditangkap di markas kelompok John Kei di daerah Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Minggu (21/6/2020) malam.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, John Kei menjadi salah satu terduga pelaku yang ditangkap.

Masih Ingat John Kei? Sempat Dijuluki Godfather of Jakarta, Residivis itu Kini Bebas dari Penjara

John Kei Terang-terangan Ungkap Kisah Pertama Kali Bunuh Orang, Jumlah Korban, hingga Pertobatannya

5 Tahun di Nusakambangan, John Kei kini Bertobat dan jadi Pengkhotbah untuk Narapidana Lain

Ingat John Kei? Dihukum 16 Tahun Penjara, Begini Transformasinya Selama di Nusakambangan

Para terduga pelaku sempat menghalangi polisi yang hendak menangkapnya.

"Dua orang yang diduga pelaku atas nama C dan JK (John Kei) ditangkap di Jalan Titian Indah Utama X pada jam 20.15, markas kelompok John Kei," kata Yusri dalam keterangan tertulis, Minggu (21/6/2020).

Saat menggeledah markas tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti yakni 28 buah tombak, 24 buah senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 2 buah stik bisbol, dan 17 buah ponsel.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menunjukkan keributan dan aksi penembakan di Green Lake City, Kota Tangerang, beredar di media sosial, Minggu siang.

Dalam video tersebut, perekam video mengatakan banyak orang memakai topeng berkumpul dan memecahkan kaca mobil.

Dijaga Ketat

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Wijonarko mengatakan, pihak kepolisian tetap lakukan penjagaan di kawasan kediaman John Kei di perumahan Tytyan Indah Utama, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

Penjagaan polisi ini dilakukan usai penggerebekan 25 terduga pelaku kasus penembakan dan pengrusakan di perumahan elite, Green Lake City, Tangerang dan pembacokan di Cengkareng, Jakarta Barat.

Salah seorang di antaranya John Kei.

Duo Nerazzuri Menang, Empat Besar Klasemen Liga Italia Makin Panas, Inter Dekati Lazio dan Juventus

 Gempa Hari Ini, Magnitudo 5 Guncang Pacitan, Terasa hingga Yogyakarta, Warga Keluar Rumah

"Tetap dilakukan penjagaan di lokasi dan situasi saat ini sudah aman kondusif," ucap Wijonarko saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (21/6/2020).

Anggota Polrestro Bekasi melakukan penggrebekan sebuah rumah di jalan Tytyan Indah Utama 10, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (21/6/2020) malam. Penggerebekan terkait kasus kericuhan di Green Lake City, Tangerang.
Anggota Polrestro Bekasi melakukan penggrebekan sebuah rumah di jalan Tytyan Indah Utama 10, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (21/6/2020) malam. Penggerebekan terkait kasus kericuhan di Green Lake City, Tangerang. (Kompas.tv)

Wijonarko mengatakan, personel kepolisian akan tetap berjaga di kawasan perumahan Tytan Indah Utama hingga situasi di lokasi benar-benar aman.

“Dilaksanakan penjagaan sampai situasi terkendali,” ujar dia.

Sementara, dalam siaran Kompas TV, Wakapolres Kota Bekasi Alfian Nurrizal mengatakan, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan RT maupun RW untuk lakukan pengamanan di perumahan tersebut.

Pasalnya penggerebekan di Perumahan Tytyan Indah Utama sempat membuat heboh warga sekitar lantaran diwarnai dengan suara tembakan dari lokasi penggerebekan.

Ia juga mengimbau masyarakat sekitar untuk tidak khawatir.

“Kami sudah berkoordinasi dengan RT dan RW. Kami mengimbau kepada warga agar tidak perlu khawatir, ini situasi yang tidak dingginkan,” tutur dia.

Sebelumnya, aparat kepolisian dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggerebek kediaman John Kei di perumahan Tytyan Indah Utama, Kota Bekasi, pada Minggu (21/6/2020) malam sekitar pukul 22.00.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, 25 orang yang diduga terlibat peristiwa penganiayaan dan keributan di Green Lake City, Tangerang Kota dan Cengkareng, Jakarta Barat, ditangkap di markas kelompok John Kei.

Yusri menyampaikan, salah satu terduga pelaku yang ditangkap adalah pemimpin kelompok tersebut yakni John Kei. Para terduga pelaku sempat menghalangi polisi yang hendak menangkapnya.

"Dua orang yang diduga pelaku atas nama C dan JK ( John Kei ) ditangkap di Jalan Titian Indah Utama X pada jam 20.15, markas kelompok John Kei," kata Yusri dalam keterangan tertulis.

Siapa John Kei?

John Kei atau pria yang memiliki julukan GodFather of Jakarta ini adalah mantan terpidana pembunuhan bos Sanex Steel.

John Kei baru saja bebas bersyarat akhir 2019 lalu, tepatnya Kamis (26/12/2019).

Pria yang berusia 52 tahun itu menjalani masa hukuman penjara 7 tahun dan 10 bulan.

Sebelumnya, ia divonis hukuman selama 16 tahun.

John Refra Kei lahir pada 10 September 1969.

 Hasil Liga Inggris, Everton vs Liverpool Berakhir Tanpa Gol, Pasukan Jurgen Klopp Masih di Puncak

 Ernest Prakasa Kirim Uneg-uneg di Video Berdurasi 2 Menit 15 Detik, Ucapkan Selamat Ultah Jokowi

Saat usia 18 tahun, John Kei merantau ke Surabaya.

Selama di Surabaya, John Kei menggelandang dan ditolong untuk membantu Hamba Allah di sebuah gereja.

Hingga dirinya memutuskan untuk pindah menuju ibu kota, tepatnya di kawasan Berlan, Jakarta Pusat.

Sejak saat itu, John Kei justru dipertuankan dan dipercaya oleh banyak orang.

Dilansir Kompas.com, John Kei kemudian menjadi Ketua Angkatan Muda Kei sejak 1998.

Beberapa sumber menyebut organisasi itu dibentuk setelah kerusuhan di Tual, Pulau Kei pada awal 2000.

Berawal dari seorang diri, John Kei akhirnya punya belasan ribu pengikut setia.

John Kei disebut-sebut memiliki bisnis jasa pengamanan, jasa penagihan, jasa konsultan hukum, dan pemilik sasana tinju Putra Kei yang memberi pemasukan pada keluarga John.

Namun, kehidupan John Kei tidak bisa lepas dari catatan kriminal.

Bahkan John Kei sempat disandingkan dengan mafia di Italia dan diberikan gelar 'Godfather of Jakarta' karena bisnisnya seperti mafia.

Mengutip Kompas.com, pada 12 Oktober 2004, nama John Kei kembali dikaitkan dengan Basri Sangaji.

Basri tewas ditembak di bagian dada saat berada di dalam kamar 301 Hotel Kebayoran Inn, Jakarta Selatan.

Di dalam kasus ini, John Kei lolos dari jeratan hukum karena tidak terbukti terlibat.

Pada 11 Agutus 2008, John bersama adiknya, Tito Refra, benar-benar harus hidup di balik bui di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya karena menganiaya dua pemuda.

Pada 4 April 2010, massa Kei bentrok di klub Blowfish dengan massa Thalib Makarim dari Ende, Flores.

Dua anak buah John Kei tewas.

Perseteruan antara massa dari Flores dengan loyalis John juga kembali terjadi saat persidangan kasus Blowfish digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 29 September 2010.

Terakhir, John Kei berurusan dengan aparat pada kasus pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung.

Ayung yang menjadi korban John Kei sempat menjadi sorotan saat dirinya muncul dalam kasus Hambalang dengan terdakwa mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Nyawa Ayung dihabisi di sebuah kamar hotel 2701 di kamar Swiss-Belhotel, Sawah Besar pada Selasa, 27 Januari 2012.

Ia ditemukan tewas dalam keadaan luka parah di bagian leher dan puluhan luka tusukan pada sekujur tubuhnya.

MA pun menjatuhi hukuman John Kei terkait kasus pembunuhan Ayung menjadi 16 tahun.

Vonis itu lebih lama dua tahun dari tuntutan jaksa.

John Kei menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan agenda pembacaan vonis, Kamis (27/12/2012). Majelis hakim memvonis John Kei 12 tahun pejara, lebih redah dua tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum karena diduga terlibat pembunuhan berencana dalam kasus tewasnya bos Sanex Steel, Tan Harry Tantono alias Ayung. TRIBUNNEWS/HERUDIN
John Kei menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan agenda pembacaan vonis, Kamis (27/12/2012). Majelis hakim memvonis John Kei 12 tahun pejara, lebih redah dua tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum karena diduga terlibat pembunuhan berencana dalam kasus tewasnya bos Sanex Steel, Tan Harry Tantono alias Ayung. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

"Diputuskan Rabu, 24 Juli 2013 lalu. Vonisnya 16 tahun penjara," ujar Kepala Biro Hukum dan Humas MA Ridwan Mansyur melalui pesan singkat, Senin (29/7/2013).

Ridwan enggan menjelaskan alasan majelis memperberat vonis bagi John Kei.

Meski dikenal tak ada ampun, John Kei sempat akui telah bertobat.

Perubahan ini terjadi setelah ia mendekam selama lima tahun di penjara Nusakambangan, Cilacap.

John Kei kini telah mengubah tujuan hidupnya untuk menjadi pribadi yang berbeda saat keluar dari penjara.

John Kei pernah berbagi kisah dengan Andy melalui saluran YouTube Kick Andy Show pada Jumat (12/4/2019).

Pada kesempatan tersebut, John Kei menceritakan bagaimana dirinya bisa berubah dari pembunuh bengis menjadi sosok yang membawa perubahan satu penjara.

John Kei mengakui sejak usia 22 tahun dirinya sudah mulai membunuh orang.

Bahkan sang Godfather of Jakarta ini menegaskan tidak ada penyesalan setelah menghilangkan nyawa orang lain.

Menurut John Kei, dirinya yang saat itu justru merasa lebih hebat jika sudah berhasil membunuh orang.

Namun, John Kei menjelaskan jika dirinya tidak akan melukai orang lain jika orang tersebut tidak melukai dirinya.

Saat Andy bertanya pada John Kei soal alasan sang pembunuh sadis ini berubah, ia pun menceritakannya.

Bermula saat John Kei ditempatkan di penjara khusus.

John Kei ditempatkan di dalam satu kamar dengan kamera yang mengintai sepanjang waktu.

Selain semua aktivitasnya terpantau oleh kamera, ia juga dilarang berinteraksi dengan napi lainnya.

Ia juga dibatasi untuk keluar dari sel selama satu jam saja dalam waktu satu hari.

Kunjungan keluarga pun dibatasi di lapas Nusakambangan.

Hal itu harus dialami oleh John Kei selama masa tiga bulan.

Selama itu, awalnya John Kei memberontak dan ingin keluarkan.

"Aku dengar bisikan, kamu ngapain teriak-teriak sampai tuli tidak ada gunanya. Bener saya denger sendiri," cerita John Kei pada Andy.

John Kei pun merenung dan ingin mati masuk surga tidak neraka, hal ini membuat dirinya semakin rajin membaca alkitab.

Ia menegaskan semua terserah pada semua orang menilai perubahan dirinya.

"Orang mau ngomong apa itu urusan mereka tapi saya punya keyakinan dan saya yakin sampai mati saya melayani Tuhan," tegas John Kei.

John Kei sudah mempersiapkan jika keluar tidak akan tergoda.

"Kitab Injil Matius ayat 33 itu meyakinkan saya, kalau saya melayani Tuhan, Tuhan nggak mungkin lupa saya, Tuhan akan memberikan lebih dari yang aku butuhkan. Waktu yang akan membuktikan," jelas John Kei.

 Foto Zaskia Gotik dengan Bapak Mertua jadi Sorotan, Letak Tangan Ayah Sirajuddin Mahmud Bikin Salfok

 Jadwal Acara TV Hari Ini Senin 22 Juni, Trans TV Resident Evil 4: Afterlife, Trans 7 K-Movievaganza

 Di Samarinda Kakek Yatmin Beli Ponsel untuk Cucu dengan Sekarung Uang Koin, Videonya Viral

 Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Senin 22 Juni 2020, Pasangan Aries tak Nyaman, Virgo Perlu Kejelasan

Ikuti >>> Update Ricuh di Green Lake City

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapa John Kei? GodFather of Jakarta yang Diduga Dalang di Balik Penyerangan di Green Lake City  dan Kronologi Penangkapan John Kei, Puluhan Anak Buah Sempat Halangi Polisi, Ada Puluhan Senjata Tajam serta kompas.com dengan judul  "Usai Penggerebekan John Kei, Perumahan Tytyan Indah Bekasi Dijaga Polisi"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved