Virus Corona
Inovasi New Normal Jawa Timur, Tito Karnavian Beri Ini ke Khofifah, Mendagri: Covid-19 Masih Lama
Inovasi new normal ala Jawa Timur, Tito Karnavian beri ini ke Khofifah, Mendagri: covid-19 masih lama
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
Mulai minggu ketiga bulan Juni, kelima daerah itu bisa menikmati layanan sembako murah bebas ongkos kirim.
"Ini merupakan inovasi perluasan jangkauan layanan dari kami untuk warga masyarakat Jatim, jadi layanannya tidak hanya di Surabaya Raya,” ucap dia.
• Heru dan Samsu Pernah Bacok Anggota Babinsa Hingga Tewas, Keduanya Tewas Ditembak Polisi
Covid-19 Masih Lama
Mendagri Tito Karnavian mengatakan, berbagai ahli kesehatan, baik nasional maupun internasional, menyampaikan, pandemi covid-19 akan berjalan lama.
Karena itu, dunia beradaptasi dengan pandemi ini dengan melakukan inovasi baru dengan tatanan baru atau new normal life.
Pemerintah tidak mungkin melakukan pembatasan terus-menerus secara ketat apalagi lockdown.
Upaya adaptasi ini telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, dengan sebutan tatanan kehidupan baru yang produktif, aman covid-19.
“Sebagai sesuatu yang baru, tatanan ini memerlukan pengenalan atau prakondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi.
Prakondisi ini dilakukan dengan protokol kesehatan dalam berbagai sektor kesehatan dengan simulasi-simulasi,” kata Mendagri.
Pemerintah Pusat menginisiasi upaya prakondisi itu melalui kementerian/lembaga, juga oleh pemda di semua tingkatan.
Tujuannya agar terjadi gerakan nasional kebersamaan menuju tatanan baru.
Peran Pemda menjadi sangat penting, karena 548 pemda bersentuhan langsung dengan masyarakat masing-masing.
"Oleh karena itu, Kemendagri bersama dengan Kemenkeu, Kemenkes, Gugus Tugas covid-19, KemenPAN-RB, Kemenparekraf, Kemendag, dan BNPB berinisiatif membuat lomba antardaerah untuk membuat protokol kesehatan covid-19 dengan simulasinya di 7 sektor kehidupan.
Yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi umum, tempat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP),” tutur dia.
Pemenang ajang ini diberikan piagam penghargaan sekaligus dana insentif daerah (DID) dari Kementerian Keuangan Rp 3 miliar untuk juara pertama, Rp 2 miliar untuk juara kedua, dan Rp 1 miliar untuk juara ketiga.