Tegur Staf Airlangga Hartarto, Luhut Juga Sesumbar Google Incar Indonesia Jadi Pusat Data Asia
Tak cuma menegur staf Airlangga Hartarto di Kemenko Perekonomian, Luhut Binsar Pandjaitan juga sesumbar Google incar Indonesia jadi pusat data
TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tak cuma menegur staf Airlangga Hartarto di Kemenko Perekonomian, Luhut Binsar Pandjaitan juga sesumbar Google incar Indonesia jadi pusat data.
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan kembali mencuri perhatian setelah menegur staf Kemenko Perekonomian saat webinar virtual.
Diketahui Luhut Binsar Pandjaitan menegur Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Mira Tayyiba agar tak memakai platform asing termasuk Google dan Facebook.
Hal ini lantaran Luhut Binsar Pandjaitan tak mau data Indonesia diberikan ke platform asing seperti Google dan Facebook.
Namun di sisi lain, Luhut sesumbar Google ingin mengincar Indonesia jadi pusat data Asia.
Hal ini diungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan saat memaparkan terkait transformasi teknologi.
• Luhut Pandjaitan Tiba-tiba Peringatkan Staf Airlangga Hartarto, Sebut Google, Facebook dan Tokopedia
• Luhut Blak-blakan Saat Rapat di DPR, Iri Anaknya Tak Bisa Seperti Ibas SBY: Anak Kolong yang Paten
• Luhut Sebut Putra SBY, Adik AHY Anak Kolong, Menko Kemaritiman: Saudara Ibas, Saya Bangga Lihat Anda
Saat webinar virtual tersebut, Luhut sempat menegur staf ahli Airlangga Hartarto terkait Facebook dan Google.
Bermula dari Mirra yang melakukan diskusi dengan Facebook membahas tema terkait karakteristik masyarakat Indonesia.
"Jadi pak, kami diskusi dengan Facebook. Kami tanya, Facebook itu kan sifatnya empowering community.
Selama Facebook ada di Indonesia, apa sih karakteristik masyarakat Indonesia? Ternyata salah satunya adalah masyarakat Indonesia perlu inspirasi," katanya dalam webinar virtual, Selasa (23/6/2020).
Tak lama, Luhut memotong paparan Mirra dengan mengatakan ingin memberi usulan agar data dari pemerintah jangan dibeberkan kepada platform asing, seperti Facebook maupun Google.
"Mirra, kalau boleh saya usul, kita jangan pakai Google.
Kita pakai platform punya kita saja, kan ada itu Tokopedia.
Ngapain data kita, kita kasih ke orang (platform asing).
Jadi pakai saja dalam negeri," kata Luhut.
• Tak Cuma Dekat dengan Investor China, Luhut Bongkar Kedekatan Jokowi dengan Abu Dhabi