Sosok Serma Rama Wahyudi, Anggota TNI yang Gugur Saat Jalankan Tugas Perdamaian PBB di Kongo

Serma Rama Wahyudi gugur saat menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Kongo,

TANZBATT 7/Ibrahim Mayambua via UN NEWS/ KOMPAS.COM/IDON
Prajurit Indonesia yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB yang bertugas di Kota Beni, Provinsi Kivu Utara, Kongo. Serma Rama Wahyudi (kiri) 

TRIBUNKALTIM.CO - Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya.

Serma Rama Wahyudi gugur saat menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Kongo.

Serma Rama Wahyudi meninggal setelah tertembak di bagian dadanya.

Seorang prajurit TNI AD, Serma Rama Wahyudi gugur saat menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Serma Rama Wahyudi yang bergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco diserang oleh kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika, Senin (22/6/2020), pukul 17.30 waktu setempat.

Dikutip dari Kompas.com, peristiwa penyerangan terjadi saat rombongan tengah bertugas melakukan pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco.

 Kabar Terbaru Gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri Bukan Cair Juni, Jajaran Sri Mulyani Beri Penjelasan

 Takut Dibalas, Anak Buah John Kei Pilih Serahkan Diri ke Polisi, Berperan Penting Saat Penyerangan

 Tak Ingin Data Pemerintah Jatuh ke Asing, Luhut Tegur Staf Airlangga Hartarto Soal Facebook - Google

 covid-19 Jawa Timur Hampir Salip Wilayah Anies Baswedan, Anggota Khofifah Beber 2 Faktor Penyebab

Saat itu, para prajurit tengah melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.

Namun, ketika perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB), terjadi penghadangan dari kelompok bersenjata.

Kelompok bersenjata tersebut menghujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo.

"Serangan mendadak itu diduga dilakukan Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo," kata Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut Agus Cahyono

Setelah terjadi kontak senjata, diketahui Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri.

Serma Rama Wahyudi meninggalkan istri bernama Anita (36) dan tiga anak, satu laki-dan dua perempuan.

Mereka berdomisili di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.

"Anak almarhum yang paling besar kelas dua SD, yang kedua TK dan yang paling kecil usianya baru empat tahun," kata Komandan Denpal 1/4 Pekanbaru, Letkol CPL Joto Wirotono Marpaung dikutip dari Kompas.com.

 Akhirnya covid-19 Jawa Timur Lebih 10 Ribu, Attack Rate Daerah Risma Paling Disorot Jajaran Khofifah

 Sejarah, Arab Saudi Batasi Peserta Ibadah Haji 1.000 Orang, Biasanya 2,5 Juta Berkumpul di Mekkah

 Kabar Gembira CPNS, BKN Akhirnya Umumkan Jadwal SKB, Perhatikan Ada yang Beda Soal Lokasi Ujian

Joto mengatakan, Serma Rama Wahyudi bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 yang bermarkas di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru, Riau.

Pria kelahiran Dolok Sinubah pada 1983 ini bertugas di bagian bengkel lapangan yang menangani kendaraan tempur.

"Dia adalah mekanik andal kami. Ahli di bagian kendaraan tempur seperti tank dan lainnya, termasuk juga senjata," ujar Joto.

Joto menganggap, sejauh ini Serma Rama Wahyudi sebagai prajurit terbaik di Denpal.

Selain berprestasi, almarhum juga dikenal sosok yang rajin dan pekeja keras.

Serma Rama Wahyudi juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan loyalitas tinggi baik terhadap sesama prajurit maupun komandan.

"Dia kerja tak kenal waktu. Apapun tugas yang diberikan tidak ada yang tak diselesaikannya. Makanya kami merasa sangat kehilangan," ucap Joto.

Yang lebih membanggakan, Serma Rama Wahyudi adalah satu-satunya prajurit TNI AD di Denpal 1/4 Pekanbaru yang terpilih berangkat untuk misi perdamaian PBB ke Republik Demokratik Kongo.

Joto bilang, Serma Rama Wahyudi berangkat ke Kongo pada Desember 2019 lalu.

"Dia di-BKO (Bawah Kendali Operasi) ke Denzipur (Detasemen Zeni Tempur) 2/PS Payakumbuh," kata Joto.

Joto juga menjelaskan, Serma Rama Wahyudi adalah satu-satunya perwakilan TNI AD dari Riau yang terpilih berangkat ke Kongo.

Sebelum diberangkatkan, pihak Denpal melakukan seleksi yang ketat terhadap sejumlah prajurit.

"Sebelum berangkat itu beberapa prajurit diseleksi dulu, dan dia (Wahyudi) terpilih berangkat ke Kongo," kata Joto.

Menurut Joto, Wahyudi terpilih karena berprestasi dan dikenal sebagai sosok yang pekerja keras.

Selain ahli di bagian kendaraan tempur, Serma Rama Wahyudi juga menguasai beberapa bahasa asing.

"Dia itu juga menguasai beberapa bahasa, seperti bahasa Inggris dan Mandarin," kata Joto.

Selama di Kongo, menurut Joto, Serma Rama Wahyudi dipercaya sebagai Komandan Seksi Angkut (Dansiang).

Serma Rama Wahyudi bekerja mengatur pasukan maupun memperbaiki tank tempur.

Joto juga mengaku mendapat kabar gugurnya Serma Rama Wahyudi setelah diberitahu komandan satgas di Kongo.

"Saya dapat informasi dari Dansatgasnya via WhatsApp jam 05.00 subuh hari Selasa," kata Joto.

 Tak Malu-Malu, di Depan Keluarga, Sirajuddin Mahmud Berani Lakukan Hal Ini ke Zaskia Gotik Di Pantai

 Mahfud MD Bongkar Pesan Jokowi ke Polisi dan Aparat Lain Soal Aspirasi, Menkopolhukam: Jangan Sensi

 Hasil Survei Pilkada Solo, Popularitas Gibran Rakabuming Nyaris Sempurna, Putra Jokowi: Matur Nuwun

Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima, Brigjen TNI Syech Ismed mengatakan, kepulangan jenazah menunggu pengurusan dari PBB terlebih dahulu.

Menurut dia, jenazah almarhum akan tiba dalam beberapa hari ke depan.

"Nanti akan dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Pekanbaru. Dia adalah pahlawan karena gugur dalam bertugas," kata Ismed.

Selain Serma Rama Wahyudi, serangan itu juga melukai Pratu Syafii Makbul.

Saat ini, Pratu Syafii Makbul mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma MONUSCO.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggota TNI AD Gugur dalam Misi Perdamaian di Kongo, Serma Rama Wahyudi Sosok Prajurit Terbaik, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/06/25/anggota-tni-ad-gugur-dalam-misi-perdamaian-di-kongo-serma-rama-wahyudi-sosok-prajurit-terbaik?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved