Badai Petir di India, 116 Orang Tewas dalam 24 Jam, BMKG Ungkap Badai akan Kembali Datang
Badai hujan yang disertai petir menelan korban ratusan orang di India. Bahkan dalam waktu 24 jam 116 orang dikabarkan tewas disambar petir.
BMKG India, India Meteorological Department (IMD) memperkirakan bahwa cuaca buruk dapat berlangsung selama beberapa hari lagi.
IMD mengatakan badai petir kemungkinan akan melanda semua 38 distrik di Bihar dalam beberapa hari mendatang bersamaan dengan "curah hujan sangat deras" di utara, daerah rawan banjir, berbatasan dengan Nepal.

Kumar mengimbau warganya untuk tetap hati-hati dan waspada tinggal di dalam ruangan sejauh mungkin selama kondisi cuaca buruk.
Dia juga meminta warganya mengikuti saran yang dikeluarkan oleh badan penanggulangan bencana Bihar.
Bihar merupakan negara bagian di India yang paling banyak mengalami sambaran petir.
Saat musim hujan datang, selain banjir, petir menjadi pencabut nyawa di Bihar.
• TERBARU, Nadiem Makarim Umumkan Jadwal Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru 2020/2021, Siswa SD Kapan?
• Intip Suasana SKB CPNS yang Akan Segera Digelar, Ruangan Kapasitas 60 Orang Diisi 20-25 Peserta Saja
• Nus Kei Lolos dari Maut, Ternyata Ia Berada di Sini saat Rumahnya Diserang Anggota John Kei
• Wisata Puncak Samarinda Kalimantan Timur, Tawarkan 3 Sensasi Berkemah di Negeri Atas Awan
Petani di India paling sering menjadi korban sambaran petir, yang biasa masih bekerja meski hujan turun.
India menerima 80 persen curah hujan tahunannya pada musim hujan, yang biasanya berlangsung antara Juni dan September.
Penggagas Lightning Resilient India Campaign (Kampanye India Tangguh Petir), Kolonel (Purn) Sanjay Kumar Srivastava mengatakan Bihar mencatat 431.361 kasus sambaran petir 1 April 2019 dan 31 Maret 2020 saja.
Srivastava mengatakan, “Institut Meteorologi Tropis India (Pune) telah menyediakan aplikasi Damini kepada pemerintah Bihar yang menawarkan prakiraan cuaca yang lebih baik.
Selain itu, ada banyak perangkat di Patna Centre of the India Meteorological Department yang memberikan informasi soal ancaman sambaran petir, tetapi pemerintah tidak memberikan informasi ini kepada masyarakat. ”
"Jika warga diberikan notifikasi tepat waktu dan mereka akan diberi nasihat untuk tinggal di rumah jika terjadi hujan lebat dan badai petir dan tidak berlindung di bawah pohon saat kehujanan, maka korban dapat dikurangi."
Indian Institute of Tropical Meteorology (IITM) di Pune sudah mengembangkan aplikasi seluler bernama Damini untuk penggunaan pemerintah Bihar.
“Aplikasi ini menyediakan informasi tentang lokasi sambaran petir 30-40 menit sebelumnya. Itu semua tergantung pada pemerintah Bihar dan bagaimana itu menyebarkan informasi kepada masyarakat, ” kata pakar IITM, B Gopalakrishnan.
Selain itu, IITM juga sudah membuat sensor pendeteksi petir yang bisa mendeteksi aktivitas petir setengah jam sebelumnya di area seluas 200 km di sekitarnya.