Virus Corona

Kisah Pasien Corona Dilakukan Tes Swab 15 Kali, Karantina 82 Hari, Kini Berstatus Sembuh

Seorang pasien covid-19 yang sembuh menceritakan apa yang ia alami selama menjalani karantina.

Editor: Budi Susilo
canva/tribunkaltim
Ilustrasi. Virus Corona atau covid-19. Ada kisah pasien Corona pernah dilakukan tes swab 15 kali, karantina sampai 82 Hari dan kini telah berstatus sembuh. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada kisah pasien Corona pernah dilakukan tes swab 15 kali, karantina sampai 82 Hari dan kini telah berstatus sembuh.

Seorang pasien covid-19 yang sembuh menceritakan apa yang ia alami selama menjalani karantina.

Pasien tersebut diketahui berinisial P (49). P menangis haru ketika ia dinyatakan telah sembuh dari virus Corona.

Perempuan paruh baya ini tampak bahagia dan juga tak henti mengucap syukur.

Baca Juga: Kementerian Agama Terbitkan Panduan Layanan Menikah di Situasi New Normal Covid-19

Baca Juga: Cara Atasi Trauma Hilangkan Rasa Sedih ala Psikolog, Berangkat dari Curhatan Wanita Gagal Menikah

Diperbolehkan pulang ke rumah, P pun menceritakan momen ketika menjalani isolasi di rumah sakit.

P sendiri merupakan pasien positif covid-19 pertama di Sragen, Jawa Tengah.

Sebelum diperbolehkan pulang, P harus menjalani serangkaian tes untuk meyakinkan kalau ia telah benar-benar sembuh.

P sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) covid-19 di Sragen.

Kepulangannya pun disambut bahagia oleh suami dan anaknya.

Ia juga tak kuasa menahan rasa bahagia ketika bisa kembali di rumah.

P bahkan tak henti mengucap syukur atas kesembuhannya.

"Alhamdulillah senang sekali akhirnya bisa ketemu keluarga, pokoknya sudah lega sudah lama di rumah sakit dua bulan lebih, di sini (RSD) sudah 2 minggu," kata P, Rabu (24/6/2020).

Deg-degan lihat jenazah

P menuturkan bagaimana dirinya menjalani isolasi ketika dirujuk ke rumah sakit di Solo, Jawa Tengah.

Meski pelayanan sangat baik namun hatinya tetap merasa tak tenang.

"Sebenarnya waktu di RS enak cuman ya hanya makan tidur kan enggak bisa kemana-kemana juga," kata dia.

P berkilas balik, ketika itu dirinya kerap melihat orang sakit yang meninggal dunia.

"Jadi di jantung itu rasanya kayak mau lepas-lepas gitu, sehari-hari melihat jenazah, melihat peti-peti banyak," tutur P.

Dipindah ke RSD Sragen

Ilustrasi tes Corona dengan menggunakan metode swab atau usap untuk mengetahui seseorang terinfeksi covid-19. (Horth Rasur)

Lantaran kondisi membaik dan dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG), P kemudian dipindahkan ke RSD covid-19 Sragen.

Di sana, P melakukan beragam aktivitas seperti di rumah. Ia berolahraga hingga menyapu halaman.

Sampai pada akhirnya, P menjalani dua kali swab yang terakhir dan dinyatakan negatif.

"Saya sudah dua kali negatif selama dua pekan ini. Sampai sini saya langsung diswab pertama pada 5 Juni 2020 negatif dan yang kedua ini hasilnya juga negatif," tutur dia.

Meski mengaku sempat tak bisa tidur lantaran menunggu hasil swab, ia akhirnya bisa bernapas lega saat dinyatakan sembuh.

"Pokoknya hari ini saya paling senang sudah bisa bertemu ibu, bertemu dua cucu saya dan tiga anak saya," kata dia.

20 tenaga medis di Kalimantan Selatan dinyatakan sembuh dari covid-19

Sebanyak 20 tenaga medis di Kalimantan Selatan ( Kalsel) dinyatakan sembuh dari virus Corona atau covid-19.

Seluruh tenaga medis itu sebelumnya bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Anshari Saleh Banjarmasin.

Setelah menjalani perawatan selama berminggu-minggu, mereka akhirnya berhasil sembuh.

Mereka sudah dinyatakan negatif virus Corona. Kesembuhan puluhan tengaga medis itu diumumkan langsung oleh Direktur RSUD dr Anshari Saleh Banjarmasin Izaak Zoelkarnain Akbar.

Selain 20 tenaga medis, ada juga 25 pasien lainnya yang dinyatakan sembuh.

Mereka sebelumnya menjalani isolasi di RSUD dr Ansyari Saleh. Masa karantina mereka pun berbeda-beda.

Ada yang dirawat sampai 10 pekan lamanya.

"Hari ini ada kesembuhan 45 orang pasien yang sebelumnya di isolasi di RSUD dr Ansyari Saleh, 20 orang diantaranya adalah tenaga kesehatan kita," ujar Izaak Zoelkarnain Akbar dalam keterangan yang diterima, Kamis (25/6/2020) malam.

Menurut Izaak, 20 tenaga medis itu sebelumnya terinfeksi virus Corona setelah terlibat langsung menangani pasien positif di ruang isolasi.

Baca Juga: Tingkat Kepatuhan Sertakan Dokumen PCR di Balikpapan Masih 41 Persen, Waspadai Penumpang Pelabuhan 

Baca Juga: Bertahan Saat Pandemi Covid-19, Strategi Grand Tjokro Balikpapan Jual Kamar Sampai Mitigasi Finance

"Mereka dirawat di ruang isolasi, ada yang dirawat 3 minggu dan yang paling lama 10 minggu," ungkapnya.

Usai dinyatakan negatif setelah hasil pemeriksaan swab terakhir sebanyak dua kali, maka RSUD dr Anshari Saleh memulangkan mereka pada Kamis (25/6/2020) pagi.

Namun, kata Izaak, mereka belum diperbolehkan kembali bekerja dan diharuskan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing untuk pemulihan kondisi.

Jika dalam 14 hari ke depan kondisi mereka sudah dipastikan stabil, maka manajemen RSUD dr Anshari Saleh akan memanggil mereka untuk kembali bekerja.

"Mereka karantina mandiri dulu selama dua minggu, jika tak ada keluhan maka bisa kembali bekerja melayani pasien. Mudah-mudahan bisa memperkuat tenaga kesehatan kita di RSUD dr Anshari Saleh," pungkasnya.

(TribunNewsmaker.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Pasien Covid-19 di Sragen Sembuh, Jalani Karantina 82 Hari, Tes Swab 15 Kali, Akhirnya Pulang, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/06/28/cerita-pasien-covid-19-di-sragen-sembuh-jalani-karantina-82-hari-tes-swab-15-kali-akhirnya-pulang.
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved