Tak Main-main, Pengamat Beber Efek Buruk Jokowi Ancam Reshuffle, Ada Sosok jadi Sibuk Amankan Posisi
Jokowi menyebutkan dirinya tidak segan-segan akan mengambil keputusan reshuffle kabinet jika memang diperlukan.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat tangan saat menyampaikan kemungkinan perombakan jajaran menteri (reshuffle) kabinet di tengah pandemi virus Corona (covid-19).
Reshuffle kabinet adalah perubahan dalam anggota-anggota kabinet pemerintah, yang diputuskan oleh kepala pemerintahan (misal, perdana menteri atau presiden).
Reshuffle kabinet terjadi ketika pemimpin politik melakukan perombakan atau pergantian para menteri dalam sebuah pemerintahan.
Pemimpin pemerintahan atau pemimpin negara mengubah posisi pekerjaan para menteri sehingga menteri yang digeser atau diganti juga berubah tanggung jawabnya.
• Refly Harun Bongkar Penyebab Kinerja Menteri Jokowi Tak Efektif, Presiden Tak Terapkan Sistem Ini
• Tak Cuma Jawa Timur & Jakarta yang Jadi Prioritas Jokowi Tangani Covid-19, Wilayah Ini Ikut Disorot
• Dengar Akan Ada Reshuffle, Eks Jubir KPK Minta Jokowi Tak Copot Tito Karnavian, Soroti Yasonna Laoly
• 3 Kementerian Dapat Sorotan Tajam Jokowi di Rapat Kabinet Jangan Menganggap Ini Biasa-biasa Saja
Akibat reshuffle kabinet adalah ada menteri yang diberi posisi pekerjaan berbeda dari sebelumnya, ada menteri yang kehilangan posisi kerjanya, ada menteri baru yang bergabung dengan kabinet.
Jokowi menyebutkan dirinya tidak segan-segan akan mengambil keputusan itu jika memang diperlukan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).
Dalam arahan tersebut, Jokowi menyinggung banyak kebijakan yang terhambat hanya karena urusan birokrasi di peraturan.
"Kalau mau Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang) lagi, saya buatin Perppu," tegas Joko Widodo, dalam tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, diunggah Minggu (28/6/2020).
"Kalau yang sudah ada belum cukup," tambahnya.
Jokowi menyebutkan dirinya tidak akan segan mempertaruhkan reputasi politiknya jika perlu mengambil langkah itu.
Ia juga meminta agar jajarannya benar-benar bersikap situasi saat ini adalah krisis.
Selain itu, ia mendorong agar langkah kebijakan luar biasa dilakukan jika memang perlu.
"Asal untuk rakyat, asal untuk negara, saya pertaruhkan reputasi politik saya," ungkap mantan Wali Kota Solo ini.
"Sekali lagi, tolong ini betul-betul dirasakan semuanya. Jangan sampai ada hal yang justru mengganggu," lanjut Jokowi.
"Langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan," tambahnya.
Jokowi menyinggung dirinya membuka opsi berbagai langkah politik sampai kebijakan jika memang perlu.
• Siswi SMP yang Pacaran dengan Pria 30 Tahun Ini Sudah Tiga Hari Tak Pulang, Orangtuanya Kini Resah
• Terjawab Sudah Status Hubungan Nella Kharisma & Cak Malik, Terungkap Karena Celetukan Dory Harsa Ini
Hal itu ia sampaikan sembari mengingatkan tanggung jawab pemerintah terhadap rakyat.
"Saya membuka entah yang namanya langkah-langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka," kata Kepala Negara.
"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara," tegasnya.
Menurut Jokowi, langkah itu bisa saja termasuk membubarkan lembaga tertentu atau merombak jajaran menteri.
Ia mengaku sudah memikirkan banyak kemungkinan yang dapat dilakukan agar penanganan covid-19 lebih efektif.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle," ungkit Jokowi.
"Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perpu yang yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Menurut Jokowi, opsi itu mungkin saja dilakukan mengingat situasi krisis yang terjadi.
"Karena memang suasana ini harus ada," tegasnya.
Jokowi kemudian membuat gestur mengangkat tangan, yang umumnya diartikan sebagai tanda orang menyerah.
• Mirip di Film, Ribuan Kera Duduki Kota Saat Tengah Lockdown, Gedung Bioskop jadi Sarang
• Jadwal Acara TV Hari Ini Senin 29 Juni, SCTV GTV RCTI ANTV: Resurrected Victims, Drakor & Film India
"Kalau suasana ini Bapak Ibu tidak merasakan itu, sudah," kata Jokowi.
"Artinya tindakan yang extraordinary keras akan saya lakukan," tutupnya.
Dinilai Sengaja Lempar Spekulasi Reshuffle
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, Presiden Joko Widodo sengaja melempar spekulasi perombakan atau reshuffle kabinet dalam Sidang Kabinet Paripurna 18 Juni lalu.
Menurut Arya, melempar spekulasi reshuffle adalah tidak elok dilakukan, apalagi dalam situasi pandemi covid-19 seperti sekarang ini.
"Pemerintah atau Istana seperti ingin membuat spekulasi tentang reshuffle, dan ini menurut saya tentu kurang elok," kata Arya kepada Kompas.com, Senin (29/6/2020).
Arya menilai, spekulasi reshuffle menyebabkan kinerja para menteri tidak fokus.
Sebab, dengan adanya spekulasi tersebut, perhatian para menteri justru tertuju pada upaya mengamankan posisinya masing-masing.
Para menteri kemungkinan mencari posisi aman melalui partai.
Dengan begitu, partai akan melakukan berbagai manuver untuk mencegah kadernya terkena reshuffle.
"Saya melihat spekulasi soal reshuffle ini dalam situasi krisis seperti ini justru menurut saya akan riskan sekali," ujar Arya.
"Akan mempengaruhi proses penanganan covid-19, karena menteri-menteri tentu dia merasa enggak enak, secara psikologi dia tertekan, apalagi kan beberapa kementerian disebut oleh Presiden," tuturnya.
Menurut Arya, jika Jokowi memang ingin melakukan reshuffle, ada baiknya langsung dilaksanakan tanpa lebih dulu melempar spekulasi.
Arya menyebutkan, publik sebenarnya tidak perlu tahu apa yang terjadi di "dapur" Istana Kepresidenan.
Sebab, kewenangan reshuffle sepenuhnya di tangan Presiden Jokowi.
Istana Kepresidenan pun diharapkan tidak membangun isu yang justru membuat suasana politik di tengah pandemi menjadi kian gaduh.
"Kalau Presiden ingin melakukan reshuffle ya sebaiknya lakukan saja," ujar Arya.
"Jadi sebaiknya tidak membangun rumor-rumor, tidak membangun spekulasi-spekulasi politik baru yang akan membuat gaduh politik," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istana Unggah Video Jokowi Marah, Dinilai Sengaja Lempar Spekulasi Reshuffle" "Pengertian Reshuffle" dan Istana Unggah Video Jokowi Marah, Dinilai Sengaja Lempar Spekulasi Reshuffle