257 TKA China Sudah Masuk Konawe, Wabup Berunding dengan Perusahaan Soal Nasib 4 Ribu Naker Lokal

257 TKA China sudah masuk Konawe, Wabup berunding dengan perusahaan soal nasib 4 ribu tenaga kerja lokal

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ilustrasi. Smelter Nikel Sulewesi Mining Investement (SMI) yang baru diresmikan oleh Presiden Jokowi di Morowali, Sulewesi Tenggara ( Sultra ), Jumat (29/5/2015). Berikut ini 5 fakta seputar polemik rencana kedatangan 500 TKA China, dari Ketua DPRD Sultra yang siap pimpin aksi menolak hingga pernyataan Luhut 

TRIBUNKALTIM.CO - 257 TKA China sudah masuk Konawe, Wabup berunding dengan perusahaan soal nasib 4 ribu tenaga kerja lokal.

Ratusan Tenaga Kerja Asing atau TKA asal China sudah masuk secara bertahap ke Konawe.

Gubernur Sultra Ali Mazi dan kini Wabup Konawe Gusli Topan Sabara mendukung masuknya TKA China.

Wabup yakin, tenaga kerja atau naker lokal bakal terserap dalam proyek smelter, ini.

Masuknya ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara ( Sultra) menuai protes dari berbagai pihak.

Pada gelombang pertama 23 Juni lalu, 156 TKA Tiongkok telah masuk ke Konawe.

Blak-blakan ILC, Fahri Hamzah Beber Jokowi Mengiba ke Pembantunya, Tuduhan Serius ke Lembaga Negara

 Risma Ikut Anjuran WHO yang Ditolak Doni Monardo, Cukup 1 Kali Tes Swab Pasien Virus Corona Pulang

 Kata-kata Melecehkan Ini Buat Pije Nekat Bakar Alphard Via Vallen, Ditolak Dua Kali Bertemu Idola

 Perpanjang PSBB Transisi, Anies Baswedan Klaim Rasio Tes Jakarta Lewati Standar WHO, Jumlahnya Besar

Rencananya akan ada total 500 TKA China yang didatangkan hingga gelombang ketiga 7 Juli mendatang.

Meskipun mendapat banyak protes dari berbagai pihak, Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara mengatakan masuknya TKA China justru akan membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan tenaga kerja lokal.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Rabu (1/7/2020), ratusan TKA China itu nantinya akan dipekerjakan di PT VDNI dan OSS yang bergerak di bidang smelter nikel yang berada di Kecamatan Morosi, Konawe, Sultra.

Gusli menuturkan pemerintah kabupaten Konawe telah melakukan perundingan dengan PT VDNI dan PT OSS supaya dapat memaksimalkan tenaga kerja lokal.

Kemudian terkait kualitas tenaga kerja yang didatangkan dari China itu, Gusli mengatakan pemerintah pusat telah mempertimbangkannya dengan baik.

"Tidak ada pemerintah yang ingin menyengsarakan dari pada masyarakatnya," ujar Gusli.

"Semua pasti pemerintah pusat kami yakin sudah mempertimbangkan secara matang terhadap izin masuknya 500 tenaga kerja asing ini yang mempercepat proses konstruksi dari pada smelter investasi," sambungnya.

Ia melanjutkan, para 500 TKA asal China itu nantinya akan bekerja untuk membangun 33 tungku.

"Sekarang yang harus diselesaikan kurang lebih masih ada 33 tungku lagi yang harus diselesaikan," ujar Gusli.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved