Begini Cara TKA China Masuk ke Sulawesi Tenggara, Respon TNI dan Polri Serta Unjukrasa Warga
Begini cara TKA China masuk ke Sulawesi Tenggara, respon TNI dan Polri serta unjukrasa warga
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO - Begini cara TKA China masuk ke Sulawesi Tenggara, respon TNI dan Polri serta unjukrasa warga.
Secara bertahap, Tenaga Kerja Asing atau TKA asal China mendarat di Sulawesi Utara.
Sebelumnya, rencana kedatangan TKA China ini menuai polemik berlarut.
Kedatangan ratusan TKA China ini pun mendapat pengawalan super ketat dari polisi dan TNI.
Kedatangan 105 tenaga kerja asing (TKA) asal China di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan dikawal ribuan personel gabungan TNI - Polri.
Gelombang kedua TKA China tersebut direncanakan akan tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Selasa (30/6/2020), sekitar pukul 22.00 Wita.
• Waspada Virus G4, Flu Babi Jenis Baru Muncul di China, Bisa Jadi Pandemi, Ini Cara Penularannya
• Sejak Pandemi Covid-19, Laba Industri-industri China Naik, Permintaan Pasar Masih Lemah
• Corona Belum Usai, Virus Baru Ditemukan di China, Muncul dari Babi Berpotensi Jadi Pandemi
Selain itu, aparat kepolisian juga menyiagakan kendaraan taktis lapis baja seperti mobile security barrier dan water canon.
Menurut Kepala Biro (Karo) Operasional Polda Sultra Kombes Pol Budi Wasono, personel gabungan itu terdiri dari TNI, Polri dan Satpol PP.
Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik rawan aksi demo, antara lain di Imigrasi Kendari, Tugu Adi Bahasa, kantor gubernur, simpang 4 Ambepua, dan Kecamatan Ranomeeto menuju Bandara Haluoleo.
"Tadi pagi kita sudah melakukan pegelaran personel terkait masalah kedatangan tenaga kerja asing gelombang kedua.
Titik-titik di mana dilakukan kegiatan hari ini yang jelas anggota mobile," kata Budi di simpang 4 Bandara Haluoloe Kendari.
Reaksi penolakan
Sebelumnya, gelombang pertama berjumlah 152 TKA telah tiba di Selasa (23/6/2020).
Kedatangan para TKA mendapat penolakan dari sejumlah elemen di masyarakat, salah satunya para mahasiswa.
Saat itu aksi digelar di perempatan Bandara Haluoleo Kendari di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (23/6/2020).
Suasana sempat memanas ketika massa terlibat bentrokan dengan aparat.
Massa menolak kedatangan TKA asal China karena dianggap tidak tepat di saat pandemi corona.
Selain itu, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan juga akan berkurang bagi warga sekitar.
"Jangan kita jadi tamu di negeri sendiri, banyak tenaga kerja kita yang masuk bekerja tapi banyak sekali persyaratannya.
Banyak sekali alasannya, bilang saja tidak mau kasih kerja kita," teriak Sudirman, salah satu anggota DPRD Kendari saat ikut aksi pada Selasa (23/6/2020).
• Achmad Yurianto Beber Fakta Mengejutkan di Jawa Timur, Sorot Jumlah Tes Spesimen di Wilayah Khofifah
Gubernur Sultra Melunak
Pada April 2020, Gubernur dan DPRD Sulawesi Utara ( Sultra) satu suara menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing ( TKA) asal China yang rencananya akan bekerja di salah satu pabril smelter.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 30 April 2020, Gubernur Sultra Ali Mazi kala itu mengatakan menolak kedatangan TKA asal China karena bertentangan dengan suasa kebatinan masyarakat Sultra di tengah pandemi Covid-19.
“49 TKA yang lalu saja kita sudah babak belur. Suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona, tidak tepat dengan memasukkan TKA asal Cina,” katanya.
Namun pernyataan Ali Mazi berubah. Pada Selasa (16/6/2020), ia menyatakan telah mengizinkan 500 TKA asal China datang ke Konawe, Sultra.
Karena kedatangan para TKA China sudah ada izin dari pemerintah pusat.
"Kita pemerintah daerah tidak boleh bertentangan dengan pemerintah pusat," kata Ali Mazi saat diwawancarai Kompas TV, Selasa (16/6/2020).
Ali Mazi juga mengatakan kedatangan pada TKA China sudah sesuai dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan mengikuti aturan pemerintah.
"Dukunglah investasi yang ada di Sultra ini, sehingaa pasca-covid ini kita sudah bisa bangkit.
Mereka sudah boleh datang.
Mereka sudah melakukan karantina" katanya.
Para TKA China akan datang ke Sultra secara bertahap.
Di tahap pertama, ada 146 TKA yang dijadwalkan tiba pada 23 Juni 2020.
Kedatangan mereka didampingi oleh empat tenaga medis.
• Tito Karnavian Tak Nyaman Didukung Johan Budi, Tak Cari Dukungan DPR Soal Reshuffle Kabinet Jokowi
Salahgunakan Visa?
Sementara itu Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh mengatakan izin kedatangan TKA China bukan hanya dari segi kesehatan.
Namun pertimbangan lain adalah kepatuhan perusahaan tempat mereka bekeja juga harus diperhatikan.
Abdurrahman mengatakan ada dugaan sebagian besar TKa China di kawasan industri Morosi menyalahgunakan visa.
Mereka diduga menggunakan visa kunjungan. Tak hanya itu, Abdurrahman juga tidak yakin jika 500 TKA China yang datang adalah tenaga ahli.
“Coba kita jujur bahwa 80 hingga 90 persen TKA yang masuk di Indonesia menggunakan visa kunjungan dan ini sangat merugikan negara.
Tidak ada kontrol dari negara karena ada segelintir orang yang menutup-nutupi kejadian ini,” kata Abdurrahman dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).
Sementara itu External Affairs Manager PT VDNI Indrayanto mengatakan 500 TKA China yang datang adalah tenaga teknis yang bekerja secara temporer dan bukan untuk waktu lama.
Para TKA tersebut akan mengerjakan 33 tungku smelter milik PT OSS.
Pengerjaan tungku smelter tersebut diklaim dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal.
Terkait penerimaan ribuan karyawan itu, menurut dia, saat ini sudah selesai dilakukan perekrutan.
• Prediksi Menteri Aman dari Reshuffle Jokowi, Ada Bos Gerindra, Plus yang Disorot Adian Napitupulu
"Jika 500 TKA China sampai tidak jadi didatangkan, maka sebanyak 3.000 lebih tenaga kerja lokal terancam kehilangan pekerjaannya," kata Indrayanto dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (11/5/2020).
"Bisa ada kemungkinan mereka dirumahkan dahulu tanpa mendapat gaji, atau bahkan bisa PHK.
Tentunya hal ini tidak kami harapkan, perusahaan juga berusaha agar hal ini tidak terjadi," kata dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Kedatangan 105 TKA China, Ribuan Personel hingga Kendaraan Taktis Disiagakan", https://regional.kompas.com/read/2020/06/30/20360071/jelang-kedatangan-105-tka-china-ribuan-personel-hingga-kendaraan-taktis?page=all#page2.