Dulu Marah saat Diminta Shalat, Tak Disangka Ini yang Dilakukan Aiptu Budiman Kini untuk Anak Yatim

Aiptu Budiman, Panit II Polsek Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, menceritakan perjalannya mendirikan pesantren gratis bagi yatim dan duafa..

Kompas.com/handout
Dulu Marah saat Diminta Shalat, Tak Disangka Ini yang Dilakukan Aiptu Budiman Kini untuk Anak Yatim 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah tentang Aiptu Budiman, polisi inspiratif dari Purwakarta, Jawa Barat.

Dulu ia sempat marah saat diminta untuk Shalat.

Namun tak disangka, setelah sekian tahun yang dilakukannya untuk anak yatim dan kaum dhuafa sungguh membuat banyak orang kagum.

 Kata-kata Melecehkan Ini Buat Pije Nekat Bakar Alphard Via Vallen, Ditolak Dua Kali Bertemu Idola

 Siap-siap! Kapan SKB CPNS Digelar Akhirnya Dirilis, Ada yang Unik tentang Jenis Soal, Cek Kisi-kisi

 Di Depan Najwa Shihab, Arief Poyuono Yakin Menkes Terawan tak Akan Diganti, Jokowi tak Niat Marah

 Seperti Salam Perpisahan, Putri Engku Emran Sampaikan Pesan Haru Untuk Laudya Cynthia Bella

Aiptu Budiman, Panit II Polsek Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, menceritakan perjalannya mendirikan Pesantren gratis bagi anak yatim dan dhuafa.

Bagi pria yang akrab disapa Abah itu, Pesantren Madinah Darul Barokah adalah buah dari hidayah.

Kisah itu bermula saat Abah dipindahtugaskan ke Purwakarta pada 2010.

Saat itu, ia menghubungi seorang kenalannya untuk membantu mencarikan kontrakan.

Namun, kenalannya itu justru mengajaknya membuat saung di sebuah tanah di dekat hutan.

"Saya tanya tanah siapa main buat saung saja," katanya.

Tetapi kenalannya itu justru menyebutkan tanah itu milik Abah.

Usut-usut punya usut Abah pernah menitipkan uang Rp 11 juta kepada kenalannya itu.

Hanya saja, saat ditagih waktu itu, si kenalan mengatakan uang tersebut sudah habis.

Abah pun mengaku sempat marah.

Aiptu Budiman mendirikan pesantren gratis untuk anak-anak yatim dan duafa di Purwakarta, Jawa Barat.
Aiptu Budiman mendirikan pesantren gratis untuk anak-anak yatim dan duafa di Purwakarta, Jawa Barat. (Kompas.com/handout)

 Kementrian Kesehatan akan Hapus ODP dan PDP Virus Corona, Diganti 3 Istilah Baru Ini, Lebih Spesifik

 Tidak Main-main, Risma Tegaskan Jajarannya Jangan Cari Alasan, Kematian Pasien Covid-19 Masih Tinggi

 Risma Ikut Anjuran WHO yang Ditolak Doni Monardo, Cukup 1 Kali Tes Swab Pasien Virus Corona Pulang

 Sembuh dari Virus Corona, Dybala Semakin Gacor Bareng Cristiano Ronaldo di Juventus

"Dia bilang uangnya dibelikan tanah. Saya nggak percaya begitu saja," ucapnya.

Namun, setelah dikroscek kepada pemilik tanah sebelumnya, ternyata benar bahwa tanah tersebut telah dibeli kenalannya itu dengan menggunakan uang milik Abah.

Tanah itu terletak di Kampung Dangdeur.

Saat itu wilayah tersebut merupakan kawasan hutan yang jarang tersentuh. Jalan menuju tempat itu berupa setapak.

Pernah marah saat diminta Shalat

Setelah tinggal di situ, Abah kemudian mengakrabkan diri dengan warga sekitar.

Awalnya ia tak mengaku polisi. Warga pun tak ada yang mengira. Lambat laun ia mengaku karena terdesak.

Ia menuturkan lima warga yang kerap berkumpul dengan Abah memintanya untuk Shalat.

Namun permintaan itu malah direspons dengan marah.

"Saya marah, saya bilang itu urusan pribadi," ungkapnya.

Lambat laun Abah pun merasa kesepian.

Kemudian buah hatinya yang duduk di bangku SD datang.

Saat hendak pulang, si kecil bilang bahwa saungnya kurang satu untuk Shalat.

Abah terenyuh. Ia kemudian pulang ke rumahnya dan mengungkap ingin bertobat.

Sang ibu pun memberikan wejangan agar sabar menghadapi ujian yang akan datang. Abah kemudian kembali ke Kampung Dangdeur.

Di sana ia menuaikan janjinya untuk tobat.

Mendirikan Pesantren

Lima orang warga yang pernah meminta Abah untuk Shalat kemudian menemaninya untuk menjadikan saung sebagai Pesantren.

Namun, saat ia tengah pulang ke Bandung, saungnya diserang orang tak dikenal dengan tuduhan aliran sesat. Saungnya pun berantakan.

"Saya ingat tentang nasihat ibu saya (tentang ujian)," katanya.

Bersama lima orang warga itu, ia sepakat mendirikan Pesantren.

Atas saran seorang kerabat, ia mendatangkan ustadz dari Tasikmalaya.

"Saya adalah santri pertamanya," katanya.

Lambat laun, banyak anak-anak yang mengaji di Pesantren itu.

Sang istri pun mendukung niat mulianya itu. Ia pun menggunakan gajinya untuk kebutuhan sehari-hari para santri.

"Saya juga mengantar santri bersekolah sambil berangkat ke kantor," ujarnya.

Saat ini santrinya ada 250 yang sebagian besar adalah yatim dan dhuafa.

Para santri akan mulai belajar pada 5 Juli 2020, setelah setelah sebelumnya kembali ke rumah karena pandemi covid-9.

"Untuk yatim dan dhuafa gratis untuk keseluruhan kebutuhan, mulai dari makan, pakaian, jajan saya nanggung," kata dia.

Tak hanya Pesantren, kini ia juga mendirikan madrasah tsanawiyah dan aliyah.

Ada enam pengajar di Pesantren dan 23 guru di madrasah.

Polisi unik

Sementara itu, anggota DPR RI Dedi Muyadi yang sering berinteraksi dengan Abah mengatakan, Aiptu Budiman merupakan sosok polisi unik.

Dulunya dia termasuk seorang polisi beringas kepada penjahat, namun kini ia bisa membangun Pesantren.

Ia mengaku saat itu ia masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta dan sering mengunjungi Aiptu Budiman.

3 Sosok Polisi Gondrong Paling Ditakuti, Ada Pernah Sukses Nyamar jadi Emak-emak Saat Tangkap Copet

Polisi Ganteng AKP Priyo Tolak Laporan Anak yang akan Penjarakan Ibu Kandung, Kini Dapat Penghargaan

Mengerikan! Viral Penampakan Kelelawar Raksasa Menggantung di Rumah Warga, Tampak Seukuran Manusia

Meski Gadis ABG Itu Sudah Bersujud dan Dihimpit Pelaku, Pemukulan Terus Berlangsung, Video Viral

"Saya juga ikut lah sedikit-sedikit membidani lahirnya Pesantren untuk yatim piatu itu. Sekarang pun dia tugasnya di Polsek Bungursari dan sering pengajian di Tajug Gede Cilodong," katanya.

Saat ini ia menjadi pimpinan Pesantren.

Ia menghabiskan masa santai dalam kedinasan di Pesantren untuk mendidik anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa.

"Ia termasuk sosok polisi inspiratif," puji Dedi.

(Kompas.com/Farida Farhan)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Cerita Aiptu Budiman, Dulu Marah saat Diminta Shalat, Kini Punya Pesantren Anak Yatim dan Madrasah, https://wow.tribunnews.com/2020/07/02/cerita-aiptu-budiman-dulu-marah-saat-diminta-Shalat-kini-punya-Pesantren-anak-yatim-dan-madrasah?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved