Virus Corona

Kementrian Kesehatan akan Hapus ODP dan PDP Virus Corona, Diganti 3 Istilah Baru Ini, Lebih Spesifik

Penulis: Rafan Arif Dwinanto
Editor: Januar Alamijaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nakes mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat pemeriksaan kesehatan menggunakan rapid test di Tanjung Selor.

TRIBUNKALTIM.CO - Kementrian Kesehatan akan hapus ODP dan PDP Virus Corona, diganti 3 istilah baru ini, lebih spesifik.

Istilah Orang Dalam Pemantauan atau ODP, dan Pasien Dalam Pengawasan atau PDP Virus Corona akan diganti.

Kementrian Kesehatan yang dipimpin Terawan Agus Putranto sudah punya 3 istilah pengganti.

Hal ini diungkapkan jajaran Menkes Terawan Agus Putranto saat bertemu Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu sejumlah direktur rumah sakit, kepala puskesmas, dan camat seluruh Surabaya di Halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (1/7/2020).

Hadir pula dalam pertemuan itu, staf khusus Menteri Kesehatan (Menkes) Daniel Tjen, Jajang Edi Priyatno, dan Alexander Kaliaga Ginting.

Dalam pertemuan itu, Risma mengajak para direktur rumah sakit berdiskusi perihal penanganan pasien covid-19.

Risma Ikut Anjuran WHO yang Ditolak Doni Monardo, Cukup 1 Kali Tes Swab Pasien Virus Corona Pulang

Kata-kata Melecehkan Ini Buat Pije Nekat Bakar Alphard Via Vallen, Ditolak Dua Kali Bertemu Idola

Blak-blakan ILC, Fahri Hamzah Beber Jokowi Mengiba ke Pembantunya, Tuduhan Serius ke Lembaga Negara

Di ILC, Ali Ngabalin Dicecar PKS dan Fadli Zon Soal Kemarahan Jokowi, Karni Ilyas Bereaksi Bantu

Risma memberikan secarik kertas kepada para direktur rumah sakit.

Ia meminta para pimpinan rumah sakit menuliskan kebutuhan dan kendala dalam menangani pasien covid-19.

"Mohon bapak ibu, kertasnya diisi nggih.

Apapun yang menjadi keluhan panjenengan sedoyo (anda semua), kita sama-sama berjuang pada kondisi saat ini," kata Risma di Balai Kota Surabaya.

Risma mengaku telah berjuang sekuat tenaga memutus pandemi virus corona baru atau covid-19 di Surabaya.
Sejumlah intervensi dilakukan untuk menekan jumlah kasus positif.

Hal itu terlihat dari upaya tracing, pemberian makanan tambahan, dan pembuatan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

Dalam kesempatan itu, Risma juga meminta para camat menyampaikan suka duka memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Sebab, Risma sering mendengar cerita petugas kecamatan kesulitan menemui warga yang positif covid-19 di rumah mereka.

Halaman
123

Berita Terkini