OTT KPK di Kutai Timur
Pimpinannya Dicokok KPK, Wakil Ketua DPRD Kutim Ini Semalaman tak Bisa Tidur dan Jantung Deg-degan
Berita penangkapan Bupati Kutai Timur Ismunandar dan istrinya, Hj Encek UR Firgasih yang juga Ketua DPRD Kutim dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK-
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA– Berita penangkapan Bupati Kutai Timur Ismunandar dan istrinya, Hj Encek UR Firgasih yang juga Ketua DPRD Kutim dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK-RI langsung merebak.
Sejumlah rekan pejabat nomor satu di Kabupaten Kutim ikut mengomentari peristiwa penangkapan itu, sebagian ada yang kaget namun tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
Salah satunya, Wakil Ketua DPRD Kutai Timur, Asti Mazar, ikut mengomentari perihal pimpinannya yang dicokok oleh petugas KPK RI.
Bahkan ia mengaku tak bisa tidur semalaman demi mendengar kabar mengejutkan tersebut.
Maraknya informasi kejadian yang menimpa Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ismunandar dan Ketua DPRD Kutai Timur Hj Encek UR Firgasih, menimbulkan rasa simpati tersendiri dari berbagai kalangan, satu di antaranya Wakil Ketua DPRD Kutai Timur, Asti Mazar.
Politisi dari Partai Golkar Kutai Timur ini mengaku ikut prihatin dengan apa yang menimpa pasangan Bupati Ismunandar dan istri, yang juga merupakan Ketua DPRD Kutai Timur.
“Ya ampun, semalaman saya tidak bisa tidur. Dumba dumba (deg degan, red) sekali jantungku dengar kabar ini. Saya ikut prihatin sekali. Bapak dan ibu adalah orang baik. Panutan kita semua,” ucapnya.
Menurutnya, apa yang terjadi pada bupati dan pejabat di lingkungan Pemkab Kutim, bisa terjadi pada siapa saja.
Ia mengajak mendoakan bupati, Ketua DPRD Kutim dan lainnya, agar bisa melalui dan menyelesaikan permasalahan ini dengan baik.
Apalagi, saat ini memasuki musim Pilkada, tentu ini merupakan cobaan yang berat.
“Baiknya, kita sama-sama mendoakan, agar keduanya, Ibu dan Bapak bisa melaluinya dengan baik. Serta semua masalah bisa terselesaikan,” kata Asti.
Mengenai kepemimpinan di DPRD Kutai Timur, ia masih enggan berbicara banyak.
“Semua masalah ini, masih samar-samar. Belum ada keterangan resmi dari KPK RI. Kita tunggu itu saja dulu, bagaimana. Masalah lain, kita bicarakan nanti,” ujarnya.
Sembilan Ruang Kerja di Empat Kantor Pemerintahan Kabupaten Kutim Disegel KPK RI
Diberitakan sebelumnya, Operasi Tangkap Tangan (OTT) gelaran KPK RI semakin membuat heboh di kalangan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Betapa tidak, ada sembilan ruang kerja di empat kantor pemerintahan Kutai Timur disegel dengan tali plastik berwarna merah dan hitam, bertuliskan KPK RI, ditambah stiker putih dengan tulisan Dalam Pengawasan KPK yang menutupi sebagian handle pintu dan lubang kunci.
Sembilan ruang di empat kantor yang disegel KPK RI tersebut, menurut pantauan TribunKaltim.co, merupakan ruang kerja Bupati Kutim dan Sekda Kutim di Kantor Bupati, ruang kerja Kepala BPKAD, Kabid Perbendaharaan di kantor BPKAD,
ruang kerja Kepala Bapenda dan Kasubbag Umum dan Kepegawaian di Kantor Bapenda Kutim serta ruang kerja Kasi Perencanaan Teknis, Kasi Tata Bangunan dan Lingkungan serta ruang kerja staf Cipta Karya II di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kutim.

Penyegelan ini sontak membuat kaget para pegawai, terutama yang bekerja di Kantor Bupati Kutim.
Mereka tak bisa naik ke lantai dua melalui tangga utama dan tak bisa melintas mendekati pintu ruang kerja Bupati Kutim maupun Sekda yang berada di tengah gedung di lantai II.
Baca juga: Dari Syaukani HR, Rita Widyasari, Kini Ismunandar, Fakta 3 Bupati di Kutai yang Ditangkap KPK
Baca juga: BREAKING NEWS Pekerja Asal Jawa Timur yang Positif Corona di Bontang Meninggal Dunia
“Semalam tidur cepat. Tidak tahu berita. Pas ke kantor jam 8 pagi, tiba-tiba ada tali-tali pembatas seperti ini. Tanya-tanya, ternyata ada masalah,” ucap salah seorang pegawai di lingkungan Setkab Kutim.
Di Kantor BPKAD, garis KPK melintang miring di tengah-tengah pintu ruang masuk Kepala BPKAD, selain itu juga di pintu Kabid Perbendaharaan yang berada di ruang belakang gedung kantor.
Sementara di Kantor Bapenda Kutim, menurut informasi, ruang Kepala Bapenda juga sudah disegel.
“Tidak bisa masuk ke sana. Akses menuju pintu juga ditutup untuk sementara,” ujar salah seorang pegawai di lingkungan Bapenda Kutim.
KPK Pastikan Bupati dan Istri Kutai Timur Diamankan di Sebuah Hotel di Jakarta
Diberitakan sebelumnya, informasi tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Ismunandar dan istri Hj Encek UR Firgasih SH MAP dibenarkan pihak KPK RI.
“Iya benar. Kita amankan yang bersangkutan bersama istrinya semalam dari sebuah hotel di Jakarta,” tulis Wakil Ketua KPK RI, Nawawi Pamolango SH MH dalam pesan singkat yang diterima tribunkaltim.co, Jumat (3/7/2020) siang.
Ia mengatakan, mendapat laporan dari Departemen Penindakan ada beberapa orang yang diamankan di Jakarta, termasuk istri dan seorang Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kutai Timur.
Sementara di Kutai Timur juga telah dilakukan penyegelan di beberapa ruang kerja yang bersangkutan, di kantor-kantor pemerintahan, termasuk ruang kerja dan rumah jabatan Bupati Kutai Timur.
Baca juga: KPK Pastikan Bupati dan Istri Kutai Timur Diamankan di Sebuah Hotel di Jakarta
Baca juga: Kabar Buruk Virus Corona Serang Anak Buah Risma, 2 Kepala Dinas di Surabaya Positif Covid-19
“Padahal soal OTT ini, sudah pernah saya ingatkan saat berkunjung ke Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. Bahkan pernyataan saya juga dimuat di media. Jangan ada lagi OTT di Kaltim,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan tren korupsi yang menonjol dan banyak melibatkan pejabat negara dengan korporasi adalah suap.
Modus suap, adalah penyalahgunaan wewenang jabatan. Ia pun mengingatkan bahwa pejabat daerah harus hati-hati. Meski posisinya jauh dari Jakarta, tapi di masing-masing daerah, termasuk Kaltim.
“Ada tim KPK (koordinator penindakan) dan coordinator pencegahan, sehingga jangan kaget kalau di daerah bisa ada OTT,” ujarnya. (*)