Virus Corona

Bukan Wuhan, China Bocorkan Asal Virus Corona dari Spanyol, WHO Rilis Fakta Baru, Hasil Investigasi?

Bukan Wuhan, China bocorkan asal Virus Corona dari Spanyol, WHO rilis fakta baru hasil investigasi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
WHO minta semua Negara di dunia Investigasi awal mula munculnya kasus Virus Corona covid-19, termasuk di Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bukan Wuhan, China bocorkan asal Virus Corona dari Spanyol, WHO rilis fakta baru hasil investigasi.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO akhirnya mengungkap bahwa laporan awal Virus Corona di Wuhan bukan dilaporkan oleh Pemerintah China.

Diketahui, WHO menurunkan tim ke China untuk memastikan asal muasal Virus Corona.

Sementara, belakangan China menyebut Virus Corona penyebab covid-19 bukan berasal dari Wuhan.

China mengklaim Virus Corona bukan berasal dari Wuhan melainkan dari Eropa.

Pihak China juga menyalahkan Spanyol yang sempat menjadi tempat asal wabah Flu Spanyol dan mengatakan bahwa Virus Corona bisa saja juga berasal dari negara tersebut.

Kabar Terbaru, Tambahan Kasus Virus Corona Jawa Timur Dua Kali Lipat dari Wilayah Anies Baswedan

 Viral di Medsos, Nasib Penjual Rujak Ini Berubah Karena Wajahnya Mirip Syahrini Istri Reino Barack

 Bukan Saingan, Anies Baswedan Beber Dirinya Bawahan Jokowi, Bantah Media Asing Gantikan Prabowo

 Politisi PKB Soroti Peran Menteri Pendidikan, Kesehatan, Agama, Singgung Reshuffle Kabinet Jokowi

Hal ini diungkapkan oleh pihak berwenang China setelah mengetahui bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan penyelidikan asal-usul Virus Corona di Wuhan.

Dilansir The Sun, Sabtu (4/7/2020), penasihat kesehatan senior pemerintah, Wang Guangfa mereferensikan penelitian di Barcelona yang mendeteksi adanya kandungan covid-19 dalam sampel air limbah yang diambil pada Maret 2019.

Penemuan tersebut mendasari China untuk menyarankan agar penyelidikan apa pun tentang asal-usul virus tersebut harus menilik ke Spanyol.

Usulan itu dikemukakan menjelang misi WHO ke China minggu depan yang bertujuan untuk melacak kemunculan wabah yang kini telah menewaskan lebih dari 500.000 jiwa secara global tersebut.

Namun, para ahli independen telah mengecam penelitian itu sebagai sebuah kecacatan dan bertentangan dengan bukti kuat yang menunjukkan virus dimulai di Cina pada akhir 2019.

Direktur Institut Genetika UCL di London, Profesor Francois Balloux mengatakan bahwa sampel air limbah tersebut mungkin saja sudah terkontaminasi.

"Penjelasan yang paling masuk akal adalah pencampuran/ kontaminasi sampel," ujar Balloux.

Tetapi para pejabat dari rezim komunis, yang telah berulang kali mencoba untuk mengelak dari tuduhan, bersikeras penyelidikan tentang bagaimana dan di mana pandemi dimulai seharusnya tidak terbatas pada satu negara saja.

Kepala ahli epidemiologi untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok mengatakan bahwa untuk mengidentifikasi sumber Virus Corona harus didasarkan pada negosiasi dan melibatkan banyak negara.

"Tidak masalah dari negara mana pekerjaan identifikasi ilmiah dimulai, asalkan melibatkan semua negara terkait dan dilakukan secara adil," ujarnya.

Di sisi lain, Direktur jenderal Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dari WHO memberikan keterangan dalam sebuah konferensi.

"Mengetahui sumber virus sangat, sangat penting. Kita dapat memerangi virus dengan lebih baik ketika kita mengetahui segala sesuatu tentang virus, termasuk bagaimana virus itu dimulai," ujar Tedros.

Tim WHO akan menemui seorang ahli kesehatan hewan dan seorang ahli epidemiologi melakukan perjalanan ke China untuk melakukan misi internasional demi mengeksplorasi asal-usul covid-19.

Presiden EcoHealth Alliance, Dr Peter Daszak mengatakan kepada The Telegraph bahwa penyelidikan tersebut akan sangat sulit dilakukan, namun juga penting.

“Melakukan ilmu ini sulit, mahal, butuh waktu lama. Tapi itu layak dilakukan karena dengan begitu anda benar-benar dapat membuat keputusan cerdas yang akan menyelamatkan hidup di masa depan dan mencegah pandemi lainnya," tutur Daszak.

Dia menambahkan bahwa melacak virus akan sulit karena China semakin menunjukkan penentangan dan tahan terhadap kritik global.

Pencarian bagaimana pandemi dimulai telah berpusat di sekitar Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan, yang memiliki kaitan dengan banyak kasus yang dilaporkan pertama.

Tetapi Dr. Daszak menduga virus itu, yang kemungkinan besar berasal dari kelelawar, menyebar untuk beberapa waktu sebelum mencapai Wuhan melalui perdagangan satwa liar yang luas yang menghubungkan daerah pedesaan dengan gua kelelawar ke kota-kota besar.

 Desak Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet, Anggota DPR RI Sebut 2 Jenderal Layak Dicopot dari Menteri

China telah banyak dikritik karena penanganannya terhadap Virus Corona dan negara adidaya tersebut telah melakukan upaya berulang kali untuk mangkir dari kesalahan sejak virus tersebut menyebar.

Peringatan Bukan dari China

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kasus-kasus awal covid-19 diketahui dari informasi yang diberikan oleh pihaknya sendiri.

Dalam rilis kronologi yang diungkapkan baru-baru ini, WHO mengungkapkan info terkait kasus awal pneumonia tersebut dilaporkan oleh kantornya di China dan bukan dari laporan pemerintah China.

Hal ini meruntuhkan tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut mereka gagal mendeteksi awal mula virus karena bersekongkol dengan pihak China.

Dilansir channelnewsasia.com, Jumat (4/7/2020), pada 9 April, WHO menerbitkan garis waktu awal komunikasinya sebagai tanggapan terhadap kritik atas respons awal terhadap wabah yang kini telah merenggut lebih dari 521.000 jiwa di seluruh dunia.

Dalam kronologi itu, WHO hanya mengatakan bahwa komisi kesehatan kota Wuhan di provinsi Hubei mendapat laporan adanya sejumlah kasus pneumonia.

 Skenario Idham Azis Batal Pensiun dari Kapolri Dibongkar Anggota DPR, Kunci di Presiden Jokowi

Namun badan kesehatan PBB tersebut tidak menyebutkan secara spesifik siapa yang telah memberitahukannya.

Sebelumnya, Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, sempat mengatakan dalam konferensi pers pada 20 April bahwa laporan pertama datang dari China.

Pada saat itu ia tidak menyebutkan apakah laporan tersebut telah dikirim oleh otoritas China atau sumber lain.

Tetapi kronologi baru, yang diterbitkan minggu ini oleh lembaga yang berbasis di Jenewa tersebut, menawarkan versi yang lebih rinci dari urutan awal laporan pandemi covid-19.

Ditunjukkan bahwa kantor WHO di China yang pada 31 Desember memberitahukan tentang adanya kasus virus pneumonia setelah menemukan pernyataan publik di situs web komisi kesehatan Wuhan mengenai masalah tersebut.

Pada hari yang sama, layanan informasi epidemi WHO mengambil laporan berita lain yang dikirimkan oleh jaringan pengawasan epidemiologi internasional ProMed yang berbasis di AS, tentang kelompok kasus pneumonia yang sama dari penyebab yang tidak diketahui di Wuhan.

Setelah itu, WHO meminta pihak berwenang China pada dua kesempatan, pada 1 Januari dan 2 Januari, untuk mengkonfirmasi tentang kasus-kasus ini, yang kemudian diberikan pada 3 Januari.

Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat (3/7/2020) bahwa China saat itu memiliki waktu 24 hingga 48 jam untuk secara resmi memverifikasi dan memberikan informasi tambahan tentang sifat atau penyebab peristiwa tersebut.

 Mengejutkan! Episenter Gempa Hari Ini 5 Juli 2020 di Blitar Dekat Sumber Gempa Mengerikan Tahun 1896

Ryan menambahkan bahwa otoritas China telah menghubungi WHO dengan segera setelah agensi meminta untuk memverifikasi laporan itu.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Akan Diselidiki WHO, China Salahkan Spanyol atas Virus Corona, Sebut Covid-19 Berasal dari Eropa, https://wow.tribunnews.com/2020/07/04/akan-diselidiki-who-china-salahkan-spanyol-atas-virus-corona-sebut-covid-19-berasal-dari-eropa?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved