OTT KPK di Kutai Timur

Fakta Baru OTT KPK Bupati Kutim Ismunandar, Istri yang Juga Ketua DPRD Tentukan Pemenang Tender

Sebagaimana diketahui selain Ismunandar ada 6 orang tersangka lainnya yang turut diamankan KPK dalam OTT pada Kamis malam kemarin,

TRIBUNNEWS/RISWAN
JADI TERSANGKA - Bupati Kutai Timur Ismunandar saat berada di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Jumat (3/7). 

TRIBUNKALTIM.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) merilis berbagai peran masing-masing tersangka dalam Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) yang dilakukan kepada Bupati Kutai Timur ( Kutim ) Ismunandar.

Sebagaimana diketahui selain Ismunandar ada 6 orang tersangka lainnya yang turut diamankan KPK dalam OTT pada Kamis malam kemarin.

Salah satunya adalah Ketua DPRD Kutim yang juga istri dari Ismunandar, Encek UR Firgasih

Pasangan suami istri Bupati Kutai Timur Ismunandar (ISM) dan Ketua DPRD Kutai Timur Encek Unguria UR Firgasih (EU) ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).

Diketahui kemudian Encek berperan menentukan pemenang tender proyek infrastruktur.

Pasangan itu ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di sebuah hotel di Jakarta Pusat, Kamis (2/7/2020) sore.

 Tak Main-main, Penangkapan Bupati Kutai Timur Jadi Sejarah Baru RI, KPK juga Sebut Ajang Pembuktian

 Desak Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet, Anggota DPR RI Sebut 2 Jenderal Layak Dicopot dari Menteri

 Lion Air Group dan Citilink Adakan Layanan Rapid Test, Syarat dan Ketentuan, Ada yang harus Bayar

 SERENTAK, Jadwal Masuk Sekolah Ajaran Baru SD, SMP, dan SMA/SMK Dimulai 13 Juli 2020, Terapkan PJJ

Dilansir TribunWow.com, Ismunandar dan Encek ditangkap atas dugaan menerima suap pengadaan proyek infrastruktur di Kutai Timur.

Selain pasangan tersebut, lima orang lainnya turut diamankan sebagai tersangka, yakni Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Musyaffa (MUS), Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Suriansyah (SUR), dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Aswandini (ASW) sebagai penerima suap.

Sementara itu, tersangka pemberi suap adalah Aditya Maharani (AM) dan Deky Aryanto (DA).

Keduanya merupakan rekan pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk sejumlah proyek infrastruktur.

Dalam konferensi pers, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menjelaskan peran masing-masing tersangka. 

"ISM selaku bupati menjamin anggaran dari rekanan yang ditunjuk agar tidak mengalami pemotongan anggaran," papar Nawawi Pomolango, dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Jumat (3/7/2020).

Encek diduga melakukan intervensi dalam menentukan pemenang proyek infrastruktur.

"Kedua, EU selaku Ketua DPRD melakukan intervensi dalam penunjukan pemenang terkait pekerjaan di Pemkab Kutai Timur," paparnya.

Selain itu, pemenang tender proyek Dinas Pendidikan ditentukan oleh Musyaffa.

"MUS selaku kepercayaan bupati melakukan intervensi dalam menentukan pemenang pekerjaan di Dinas Pendidikan dan PU Kabupaten Kutai Timur," kata Nawawi.

Dua tersangka lain berperan mengatur pencairan dana dan pembagian jatah proyek.

"SUR selaku Kepala BPKAD mengatur dan menerima uang dari setiap rekanan yang melakukan pencairan. Termin sebesar 10 persen dari jumlah pencairan," kata Nawawi.

"ASW selaku Kepala Dinas PU mengatur jatah dinas proyek bagi rekan yang akan menjadi pemenang," jelasnya.

Selain itu, terungkap ada dana yang mengalir dari pemberi suap AM selaku pemenang proyek.

"Sebelumnya, diduga terdapat penerimaan uang THR dari AM sebesar masing-masing Rp 100 juta untuk ISM, MUS, SUR, dan ASW pada tanggal 19 Mei 2020, serta transfer ke rekening bank atas nama Aini sebesar Rp 125 juta untuk kepentingan kampanye ISM," kata Nawawi.

Berdasarkan temuan tersebut, KPK menetapkan kasus penyuapan berupa pemberian hadiah atau janji.

"KPK menyimpulkan adanya dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji terkait pengerjaan infrastruktur di Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tahun 2019-2020," papar Nawawi.

Nawawi menyebutkan terdapat total saldo sebesar Rp 4,8 miliar pada sejumlah rekening.

Selain itu, ada pula penerimaan uang kepada rekening milik Encek sebesar Rp 200 juta dari rekening atas nama Irwansyah (saudara Deky).

Lihat videonya mulai menit 10:00

Beda Kekayaan Bupati Ismunandar dan Istri, Begini Laporan Kekayaan di LHKPN

Bupati Kutai Timur, Ismunandar Bawa Buku Tabungan Saldo Miliaran saat Diamankan KPK, Untuk Apa?

Tangkap Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Istrinya, KPK Blak-blakan Kecewa dengan Kaltim

Deretan Kekayaan Bupati Kutai Timur

Dilansir Tribunwow.com, Ismunandar diketahui memiliki deretan kekayaan senilai Rp 3,148 miliar.

Hal itu dimuat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK di situs elhkpn.kpk.go.id.

Per 2019, Ismunandar memiliki 14 bidang tanah yang terletak di berbagai lokasi di Samarinda dan Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Nilai tanah yang dimiliki Ismunandar mencapai Rp 2,934 miliar.

Tanah paling luas yang ia miliki sebesar 20 ribu meter persegi dengan nilai Rp 600 juta.

Selain itu, Ismunandar juga memiliki satu buah mobil Suzuki senilai Rp 40 juta.

Daftar kekayaan Bupati Kutai Timur Ismunandar yang kini terjaring OTT KPK bersama istrinya, Ketua DPRD Encek UR Firgasih. (Capture situs elhkpn.kpk.go.id)

Kekayaan lain yang dimiliki Ismunandar adalah harta bergerak senilai Rp 43 juta dan kas atau setara kas senilai Rp 131 juta.

Ismunandar diketahui menjabat sebagai bupati pada periode 2016-2021.

Ia terpilih bersama Wakil Bupati Kasmidi pada Pilkada 2015.

Sementara itu, sang istri Encek UR Firgasih menjabat sebagai Ketua DPRD Kutai Timur Periode 2019-2024.

Pasangan suami istri itu diketahui berasal dari partai politik yang berbeda.

Encek adalah kader PPP Kutai Timur, sedangkan Ismunandar adalah penasihat Partai NasDem.

• Nadiem Makarim Komentari OTT Pejabat UNJ, Pastikan Sanksi jika Ada Oknum Kemendikbud Terlibat

Dikutip dari Kompas.com, saat keduanya terpilih menduduki jabatan di pemerintahan, baik Encek maupun Ismunandar menegaskan tidak akan saling mengintervensi.

"Enggak ada masalah. Kita bangun sinergitas dengan pemerintah daerah demi kemajuan Kutim," kata Encek saat dilantik, Kamis (10/10/2019) lalu.

Ismunandar juga menegaskan akan menjalankan kewajibannya secara profesional.

"Enggak ada intervensi. Kebetulan istri saya terpilih sebagai Ketua DPRD, saya bupati," kata Ismunandar.

"Kami yakin jalankan tugas secara profesional," jelasnya.

 Rumah Anang Terjual Rp 35 Miliar tanpa Ditawar, Pembeli dari Malaysia, Ashanty Bingung Pindah Kemana

 Survei Ini Rilis Siapa Menteri Paling Layak Dicopot Jokowi, Bukan Erick Thohir, Luhut, Atau Nadiem

 Dibully Jimin AOA Selama 10 Tahun, Kwon Mina Minta Sang Leader Minta Maaf, Unggah Foto Bekas Luka

Ia membantah tudingan ingin membangun dinasti politik di Kutai Timur.

Ismunandar menegaskan ia dan istrinya terpilih melalui proses demokrasi.

Ia menilai hubungan keluarga tersebut umum terjadi dalam pemerintahan di banyak daerah, seperti di Bontang atau di wilayah lainnya.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved