Sri Mulyani Curhat, Banyak Konflik Muncul Ketika Membuat Kebijakan di Tengah Pandemi Covid-19
Sri Mulyani menyebut wabah Virus Corona ini menjadi peristiwa yang tidak terprediksi dan seketika mengubah kondisi perekonomian.
"Covid-19 ini bisa dikatakan extraordinary dan unprecedented. Karena presedennya adalah 100 tahun yang lalu, dan saya enggak tahu kebijakan fiskal 100 tahun yang lalu itu bagaimana, yang jelas Indonesia 100 tahun lalu masih dalam penjajahan Belanda," kata Sri Mulyani.
Meski demikian, Sri Mulyani mengaku, dalam mengambil sebuah kebijakan dirinya berusaha mendengar semua aspirasi berbagai pihak, sehingga keputusan yang diambil memang benar-benar bisa berdampak pada masyarakat.
"Kami policy maker mendengar itu. Namun untuk bisa menetapkan policy seperti apa, itu kita dihadapkan pada constrain atau kendala, dan trade off. Jadi kita tidak dalam posisi untuk semuanya bisa dipilih tanpa ada kendala " katanya. (*)
• Menteri Keuangan Sri Mulyani Sudah Anggarkan Gaji ke-13 PNS, Pencairan Tinggal Tunggu Waktu
• BPK Berikan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kaltim Kepada Ketua DPRD
• Bank Indonesia Dorong UMKM, Sektor Informal dan Keuangan Syariah untuk Digitalisasi
• PNS, TNI, Polri Tak Usah Khawatir, Menkeu Sri Mulyani Sudah Anggarkan Gaji ke-13, Kapan Pencairan?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhatan Sri Mulyani, Sulitnya Membuat Kebijakan di Tengah Pandemi", https://money.kompas.com/read/2020/07/04/191742326/curhatan-sri-mulyani-sulitnya-membuat-kebijakan-di-tengah-pandemi.
Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Bambang P. Jatmiko