Tanggapi Dingin Isu AHY Masuk Kabinet Jokowi, Wasekjen Partai Demokrat: Masih Ada yang Lebih Penting
Sejumlah nama pun diisukan muncul untuk masuk menggantikan menteri tersebut kedalam kabinet Indonesia Maju, salah satunya AHY.
Ada beberapa Menteri yang pantas menjadi kiai malah jadi Menteri.
Menteri Kesehatan maksudnya," ujar Maman, dalam diskusi Polemik Trijaya 'Menanti Perombakan Kabinet', Sabtu (4/7/2020).
Dia juga menyebut ada Menteri yang harus di-reshuffle karena keMenteriannya mengajukan anggaran tambahan saat masa pandemi covid-19, namun programnya sama sekali tidak menyentuh masalah covid-19.
Secara terang-terangan, Maman mengatakan keMenterian tersebut adalah KeMenterian Agama yang dipimpin Jenderal Fachrul Razi.
Bahkan politikus PKB ini sampai berani mengatakan KeMenterian Agama tak punya sense of crisis.
"Bayangin ada keMenterian mengajukan anggaran tambahan di situasi pandemi, kita sisir programnya tidak satupun menyentuh pandemi.
Saya sebutin KeMenterian Agama. KeMenterian Agama itu tidak punya sense of crisis pandemi," kata dia.
Menurutnya keMenterian tersebut tak memiliki sense of crisis karena tak memperhatikan nasib kiai, ustaz hingga guru ngaji yang menjadi salah satu kelompok terdampak pandemi.
Maman menceritakan ada beberapa yang melaporkan padanya harus membatalkan hingga 70 pengajian karena pandemi covid-19.
Padahal dengan memperhatikan para kiai hingga guru ngaji, pemerintah dapat menjadikan mereka sebagai ujung tombak dalam mensosialisasikan bahaya covid-19.
"Gara-gara kiai tidak dilibatkan, seorang ibu yang pulang dari dapat bantuan covid-19 sempat saya tanya, 'Bu dapat berapa?' kemudian ibu itu menjawab 'Rp600 ribu Kang Maman dari program covid.
Mudah-mudahan tahun depan ada lagi ya kang, dan covidnya tetap sehat sejahtera'. Kan gila banget," jelasnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI itu mengatakan Menteri yang harus di- reshuffle pada urutan pertama adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kemudian diikuti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta Menteri agama.
"(Yang pertama) Menteri kesehatan.
Kalau saya melihat Menteri agama lebih di programnya.