Anies Baswedan Cuma Populer Tapi Tak Disukai, Akhirnya Beber Bukti Lain Soal Kinerja di Jakarta
Dianggap cuma populer tapi tak disukai, Anies Baswedan justru punya bukti lain soal kinerjanya tangani covid-19 alias Virus Corona di Jakarta
TRIBUNKALTIM.CO - Dianggap cuma populer tapi tak disukai, Anies Baswedan justru punya bukti lain soal kinerjanya tangani covid-19 alias Virus Corona di Jakarta.
Sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dianggap hanya menang populer, namun tak disukai.
Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan peneliti sosial Drone Emprit Ismail Fahmi, yang mana menunjukkan Anies Baswedan menjadi gubernur paling populer, namun tidak disukai.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak tinggal diam.
Dilansir video yang diunggah di kanal YouTube Zoom-In tvOne, Anies Baswedan mengutarakan pendapatnya terkait survei tersebut.
• Live Instagram Jadi Cara Baru Tawuran di Wilayah Anies Baswedan, Tujuan Mengerikan, Polisi Bereaksi
• Survei: Anies Baswedan, Gubernur Paling Tidak Disukai di Medsos, Ini Reaksi Mantan Mendikbud Jokowi
• Bukan Saingan, Anies Baswedan Beber Dirinya Bawahan Jokowi, Bantah Media Asing Gantikan Prabowo
Bahkan Anies Baswedan turut membeberkan bukti lain soal kinerjanya di Jakarta.
Terkait hasil survei tersebut, Anies Baswedan mengaku tak masalah disebut sebagai Gubernur yang paling tidak disukai di media sosial.
Menurutnya yang lebih penting adalah kinerjanya di dunia nyata.
"Gini, kalau saya ini merasa lebih penting yang dunia nyata, yang nyatanya dirasakan masyarakat," kata Anies Baswedan.
Mantan Mendikbud itu lantas mencontohkan kinerjanya mengatasi Covid-19.
Ia merasa penyebaran covid-19 di Jakarta cukup terkendali.
" covid-19 misalnya.
Maka di dunia nyata apakah terkendali pasiennya bisa disembukan apa tidak, nyata lebih penting."
"Karena kalau di sosial media ya tahu sendiri, hari ini dipuji besok enggak," ungkapnya.
Menurut Anies Baswedan, survei di sosial media itu hanya bersifat sementara.
Terkadang dirinya dipuji, kadang pula dirinya dikritik.
"Enggak apa-apa. Karena buat saya angka-angka survei itu potret satu waktu, maka saya mengerjakan amanat melindungi warga itu malah tidak satu hari, tapi minggu, bulan," katanya.
• PPDB di Wilayah Anies Baswedan Tak Memuaskan, Nadiem Makarim Turun Langsung dan Ambil Kebijakan Ini
Ia lalu mengungkit kembali bagaimana dirinya mengatasi covid-19 di awal-awal pandemi tersebut masuk Indonesia.
Awalnya dirinya terus mendapat kritikan atas kinerjanya itu.
Namun, kini justru berubah.
"Coba ingat-ingat dulu ketika bulan Maret ketika kita memutuskan wah itu dikritik, dibully, dibilang berlebihan dan lain, lain, macem-macem sekali."
"Kalau saat itu saya dites popularitas ya jeblok, sekarang tiga bulan kemudian rupanya angka penularan terbesar jadi bulan Maret," katanya.
Sehingga, Gubernur 50 tahun ini menegaskan sekali lagi dirinya bekerja bukan untuk meraih kepopuleran dan pujian di media sosial.
"Jadi saya itu dipilih bukan untuk mendapatkan rating tinggi di sosmed," sambungnya.
Meski sadar dirinya tak disukai, Anies Baswedan menegaskan tetap berusaha yang terbaik.
"Kalau kita bilang enggak ya aneh dong, tapi ada usaha terstruktur kemudian secara terus menerus."
"Di sosial media luar biasa dan tidak pernah berhenti hari apapun kapanpun selalu jalan terus, selama tiga tahun ini," kata dia.
• Anies Baswedan Perpanjang PSBB Transisi Jakarta, 2 Sumber Penularan Covid-19 Disorot Media Asing
Tanggapan Kalah Elektabilitas dari Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil
Dilansir TribunWow.com, dalam survey terbaru bulan Mei 2020, Anies Baswedan berada di bawah dua gubernur lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil (RK).
Hal itu lantaran, angka elektabilitas dari Anies Baswedan turun, dan sebaliknya Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil justru naik.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo naik sebanyak 2,7 persen dari bulan Februari 2020 yang hanya 9,1 persen menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.
Dan sebaliknya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengalami penurunan dari 12,1 persen pada survei Februari lalu, menjadi 10,4 persen.
Menanggapi kondisi tersebut, Anies Baswedan mengaku santai.
Terlebih dirinya juga mengaku belum memikirkan sampai sejauh itu.
Anies Baswedan justru menyebut bahwa survey tersebut tidak bisa menjadi patokan untuk empat tahun ke depan.
• Anies Baswedan Tak Main-main Terapkan PSBB Transisi, Dua Perkantoran di Jakarta Ditutup Sementara
• Perpanjang PSBB Transisi, Anies Baswedan Klaim Rasio Tes Jakarta Lewati Standar WHO, Jumlahnya Besar
• Kasus Virus Corona Lampaui Wilayah Anies Baswedan, Khofifah Klarifikasi Usai Jatim Disorot Jokowi
Ia lantas mengibaratkan survey tersebut seperti meramalkan cuaca tahun 2022.
"Ini sekarang tahun berapa ya," tanya Anies Baswedan.
"Tahun 2020, ini kan nulis 2024 ngetes surveynya sekarang," katanya.
"Itu kaya gini lho 'ramalan cuaca tahun 2022', lho piye itu lho," ungkapnya.
(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)
(*)