Tiga Nelayan Nenang Hilang
BREAKING NEWS Tiga Nelayan Asal Nenang Dilaporkan Hilang saat Berlayar dari Mamuju ke Balikpapan
Tiga orang nelayan asal Kelurahan Nenang, Kabupaten Penajam Paser Utara dikabarkan hilang saat berlayar dari wilayah perairan Sulbar ke Balikpapan
Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tiga orang nelayan asal Kelurahan Nenang, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur dikabarkan hilang saat berlayar dari wilayah perairan Sulawesi Barat menuju Kota Balikpapan.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Klas A Balikpapan (Basarnas) Kaltim mendapatkan laporan dari masyarakat bahsanya telah terjadi laka air di perairan Selat Makasar, Kalimantan Timur.
Dimana sebuah kapal kayu KM Borneo beserta tiga ABK tak kunjung sampai di Kota Balikpapan sejak berangkat dari pulau Mamuju Sulawesi Barat.
Basarnas Kaltim sendiri baru menerima laporan tersebut pada Rabu (8/7/2020) pagi sekitar pukul 06.45 wita dari salah satu keluarga korban yang berada di KM Borneo.
Baca Juga
Beli Ikan ke Pulau Popongan Sulbar, 3 Warga Penajam Diduga Hilang Saat Berlayar Balik ke Balikpapan
Heboh Kisah Pendaki di Gunung Guntur, Terbaru Warga Surabaya Hilang di Gunung Penanggungan Mojokerto
Ditemukan Cuma Pakai CD, Pengakuan Pendaki Hilang 31 Jam di Gunung Guntur, Sebut Dirinya Tak Sendiri
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Gusti Anwar Mulyadi melalui Kasie Ops Pencarian dan Siaga Basarnas Kaltimra Octavianto mengatakan setelah mendapat laporan dari Rudi (kakak korban),
pihaknya langsung menyiapkan segala sesuatunya untuk melakukan operasi pencarian terhadap KM Borneo dengan 3 orang di dalamnya di perairan Selat Makasar tersebut.
"Lokasi kejadian di pulau Pompongan, kapal KM Borneo terakhir terlihat 1°37'39.21"S - 117°25'44.94"E," katanya, Rabu (8/7/2020).
Lanjut Octavianto, adapun kronologis kejadian pada Jumat (26/62020) sekitar pukul 08.00 wita Hermansyah bersama dedua rekannya, yakni Supiyan (Kapten kapal) dan Imam Hanapi (ABK),
berangkat dari Penajam dengan tujuan ke pulau Popongan, Sulawesi Barat untuk menyambang ikan atau membeli ikan yang kemudian akan dijual kembali di Balikpapan.
"Sebelum kembali ke Balikpapan (Membawa ikan yang sudah dibeli di pulau Popongan), mesin kapal sudah dua kali mengalami kerusakan di pulau Popongan sehingga Hermansyah baru bisa berangkat ke Balikpapan pada Senin (6/7/2020)," jelasnya.
Pada Senin (6/7/2020) sekitar pukul 08.00 wita hingga 13.00 wita pelapor tidak dapat memastikan pukul berapa tepatnya keberangkatan Hermansyah dari pulau Popongan ke Balikpapan.