BPBD PPU Salurkan Bantuan Logistik ke Korban Kebakaran Sesulu

Ringkasan Berita:

• BPBD PPU menyalurkan bantuan logistik darurat kepada satu keluarga yang menjadi korban kebakaran permukiman di Desa Sesulu.
• Kepala Pelaksana BPBD PPU, Sukadi Kuncoro, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk respons cepat dan memastikan kebutuhan dasar korban segera terpenuhi.
• BPBD PPU mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran.

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Respons cepat Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terhadap musibah yang menimpa warganya kembali ditunjukkan melalui aksi nyata. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU menyalurkan bantuan logistik darurat kepada korban terdampak kebakaran permukiman di Desa Sesulu, Kecamatan Waru, pada Rabu (19/11/2025).

Bantuan ini diberikan, sebagai bentuk respons cepat pemerintah daerah, terhadap musibah yang terjadi sehari sebelumnya.

Sebelumnya, kejadian itu terjadi pada Selasa (18/11/2025), dan menghanguskan satu unit rumah sekaligus warung, milik warga setempat.

Akibat kejadian tersebut, satu kepala keluarga dengan total lima jiwa kehilangan tempat tinggal, dan membutuhkan penanganan darurat.

Baca juga: Daftar 4 Kabupaten/Kota dengan Angka Stunting Tinggi di Kaltim, termasuk Balikpapan dan PPU

BPBD PPU bersama Pemerintah Desa Sesulu dan aparat Babinsa, kemudian menyerahkan sejumlah bantuan, untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban.

Adapun rincian bantuan logistik yang disalurkan antara lain, beras, gula, air minum, matras, selimut, perlengkapan sekolah, perlengkapan lansia, dan lainnya.

Kepala Pelaksana BPBD PPU Sukadi Kuncoro, menyampaikan bantuan ini diberikan, untuk memastikan kebutuhan mendesak korban dapat segera terpenuhi.

“Penyaluran bantuan merupakan komitmen BPBD PPU dalam memberikan dukungan cepat kepada masyarakat yang terdampak bencana," ungkap Kuncoro.

BPBD PPU mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran permukiman, terutama pada musim panas yang rawan memicu titik api.

"Kami berupaya agar korban segera mendapatkan perlindungan dan bantuan dasar selama masa pemulihan,” pungkasnya. (*)