Warga Yakin Jenazah yang Diambil Paksa di RSUD Bukan karena Covid-19, Tolak Pakai APD Saat Pemakaman
Pantauan Kompas.com, warga sama sekali tidak menginginkan pemakaman dilakukan sesuai protokol Covid-19, menggunakan baju APD lengkap.
Baca juga; Seorang ASN di NTT Terancam Penjara, Diduga Menghina Kapolsek di Medsos, Ini Akibatnya
"Ini tamparan untuk kami, saya sebagai aparat desa khususnya. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi rupanya warga masih bersikeras tidak mau mengenakan APD dalam proses pemakaman," kata Nasrudin, Kepala Desa Mekar Sari.
Nasrudin mengatakan, warga berkeyakinan MS yang dilaporkan meninggal dunia dan positif covid-19, bukan pasien covid, karena awalnya MS adalah korban kecelakaan.
"Keyakinan itulah yang menyebabkan warga bersikeras memakamkan MS tanpa protokol covid-19," kata Nasrudin. Saat ini, angka pisitif covid-19 di NTB, mencapai angka 1.414 kasus, dengan angka kematian 74 kasus.
Lombok Barat menempati posisi ke dua dengan angka positif covid-19, sebanyak 306 kasus positif covid-19, 21 orang meninggal dunia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga yang Ambil Paksa Jenazah covid-19 di RSUD Mataram Tolak Pakai APD Saat Pemakaman"