Warga Yakin Jenazah yang Diambil Paksa di RSUD Bukan karena Covid-19, Tolak Pakai APD Saat Pemakaman
Pantauan Kompas.com, warga sama sekali tidak menginginkan pemakaman dilakukan sesuai protokol Covid-19, menggunakan baju APD lengkap.
TRIBUNKALTIM.CO, MATARAM - Warga yakin jenazah anggota keluarganya meninggal bukan karena covid-19, tapi akibat kecelakaan. Makanya mereka menolak pakai APD saat pemakaman.
Setelah mengambil paksa jenazah MS (50), warga Desa Mekar Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, dari RSUD Kota Mataram, warga bersikeras menolak pemakaman sesuai protokol covid-19.
Warga menolak karena menganggap MS tidak positif covid-19. Pantauan Kompas.com, warga sama sekali tidak menginginkan pemakaman dilakukan sesuai protokol covid-19, menggunakan baju APD lengkap.
"Kami keluarga, memang diajak berbicara oleh aparat kepolisian, aparat desa, kecamatan, mereka mengharapkan kami melakukan prosesi pemakaman menggunakan baju APD, tapi kami tidak bisa, karena kami masih menganggap ibu kami tidak positif Covid," kata M, anak pertama MS.
Aparat Kepolisian, TNI, aparat desa dan satgas covid-19 kecamatan telah berusaha meyakinkan keluarga agar melaksanakan pemakaman sesuai protokol covid-19.
Baca juga; Mandikan Jenazah Mertua, 1 Ibu Hamil Positif covid-19, Buntut Ambil Paksa Jenazah Terinfeksi Corona
Baca juga; Jenazah Pasien covid-19 Diambil Paksa dari Ambulans, Tiga Orang Menunggu di Liang Lahat Tanpa Masker
Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satrio Wibowo tetap berupaya agar warga ikut membantu pencegahan penyebaran covid-19, dengan tidak melaksanakan pemakaman tanpa protokol covid-19.
Bagus meyakinkan keluarga bahwa aparat sama sekali tidak berupaya untuk menghalang halangi proses pemakaman. Jika memang warga dan keluarga menganggap almarhumah tidak positif covid-19, tidak akan dipersoalkan.
"Hanya saja satu yang kami harapkan, sebagai bentuk dan upaya memberi pembelajaran pada masyarakat agar perduli atas penyebaran corona, kami harapkan dalam proses pemakaman dengan mengunakan pakaian APD, dan itu tidak akan mengganggu kehikmatan prosesi pemakaman," kata Kapolres, sebelum prosesi pemakaman dilakukan.
Tetap Tolak Pakai APD
Awalnya, keluarga menerima. Namun, 5 menit sebelum prosesi pemakaman dilaksanakan, warga dan keluarga berubah pikiran. Mereka menolak menggunakan baju APD lengkap, dan melaksanakan pemakaman tanpa protokol covid-19.
Ratusan warga turut dalam prosesi pemakaman tersebut, sebagian besar tidak mengenakan masker, dan mengabaikan physical distancing. Jenazah MS dibawa menggunakan keranda oleh warga, dan diikuti ratusan pelayat.
Aparat tidak bisa menghalau mereka, bahkan ambulans dan petugas covid yang akan memakamkan urung melaksanakan tugas mereka.
Baca juga; Beredar Video Pelaku Ambil Paksa Jenazah covid-19 di Surabaya, Curhat Ucapkan Terima Kasih ke Polisi