Tak Main-main, Mahfud MD Ungkap Kerja Senyap Yasonna Laoly di Balik Penangkapan Maria Pauline Lumowa
Tak main-main, Mahfud MD ungkap kerja senyap Yasonna Laoly di balik penangkapan buron kelas kakap Maria Pauline Lumowa.
Dugaan L/C fiktif ini kemudian dilaporkan ke Mabes Polri.
Namun, Maria Pauline Lumowa sudah lebih dahulu terbang ke Singapura pada September 2003.
Dia ke Singapura sebulan sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh tim khusus yang dibentuk Mabes Polri.
Alasan Yasonna Laoly
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, ia menjemput langsung tersangka pembobolan Bank BNI, Maria Pauline Lumowa dari Serbia untuk menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam penegakkan hukum.
"Mengapa kami perlu, karena biasanya ekstradisi biasa cukup anggota level teknis, karena untuk menunjukkan keseriusan kita, untuk menunjukkan bahwa kita commited," kata Yasonna dalam konferensi pers yang disiarkan KompasTV, Kamis (9/7/2020).
Yasonna mengatakan, ia sudah meminta izin kepada Presiden Joko Widodo melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk berangkat ke Serbia menjemput Maria.
"Pak presiden mengatakan silahkan jemput dan konferensi pers nanti bersama Pak Menko Polhukam, ini untuk menunjukkan bahwa kita commited untuk tujuan penegakan hukum," ujar Yasonna.
Menurut dia, proses ekstradisi Maria dari Serbia telah berlangsung lama sejak Maria ditangkap Interpol Serbia pada 16 Juli 2019 lalu.
Yasonna menyebut, sejumlah tim dari Kemenkumham dan Polri pun diberangkatkan ke Serbia untuk melobi Pemerintah Serbia agar dapat mengekstradisi Maria.
• Kabar Gembira PNS, Bukan Gaji ke-13, Tjahjo Kumolo dan Jajaran Sri Mulyani akan Naikkan Uang Pensiun
• Nasib Pong Belo, Bandar Judi Sabung Ayam yang Nyaris Tikam Polisi, Rupanya Bukan Orang Sembarangan
• Segera Login ppdbsumbar.id untuk Lihat Pengumuman PPDB Sumbar 2020 SMA/SMK Hari Ini, Caranya Mudah!
Proses ekstradisi juga diwarnai tarik-menarik karena pihak pengacara Maria dan sebuah negara Eropa juga turut melobi Pemerintah Serbia agar Maria tidak diekstradisi.
"Setelah mengetahui prosesnya tanggal 17 (masa penahanan Maria) akan berakhir, kita meningkatkan intensitas lobi dan pertemuan, dan kemarin puncaknya setelah kita melihat ada green light yang baik," kata Yasonna.
Maria diekstradisi dari Serbia pada Rabu (8/7/2020) dan telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis siang hari ini. (*)