Virus Corona di Balikpapan
Peduli Lingkungan, Pertamina Ajak SALAM ITK Balikpapan dan SMKN 6 Manfaatkan Limbah Plastik
Pertamina Integrated Terminal (IT) Balikpapan bekerjasama dengan Komunitas SALAM Institut Teknologi Kalimantan Kota Balikpapan ( ITK Balikpapan ).
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Pertamina Integrated Terminal (IT) Balikpapan bekerjasama dengan Komunitas SALAM Institut Teknologi Kalimantan Kota Balikpapan ( ITK Balikpapan ) dan SMKN 6 Balikpapan melaksanakan aksi peduli lingkungan selama tiga hari.
Terhitung mulai tanggal 7 hingga 9 Juli 2020 untuk mengisi kegiatan pelajar di tengah pandemi Corona atau covid-19 di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan berupa pelatihan pengolahan sampah seperti komposting dan distilasi sampah plastik, serta pemanfaatan lingkungan sekitar melalui pelatihan akuaponik ikan nila dan lele, juga optimalisasi green house SMKN 6 melalui penambahan varietas jenis tanaman dan hewan peliharaan.
Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan, Roberth M.V. Dumatubun menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Green Care School.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Bungkil Sawit Asal Kalimantan Timur Kini Mendunia
Baca Juga: Jelang Tahun Ajaran Baru Kala Pandemi Covid-19, Kemenag Paser Sebut Ponpes Trubus Iman Bisa Ditiru
Yaitu program CSR Pertamina IT Balikpapan yang fokus pada peningkatan kepedulian kalangan pelajar terhadap lingkungan.
“Program Green Care School di SMKN 6 ini merupakan upaya meningkatkan kepedulian generasi muda, khususnya pelajar untuk peduli dan terlibat aktif terhadap kondisi lingkungan sekitar”, ujar Roberth dalam siaran resminya, Jumat (10/7/2020).
Roberth menambahkan bahwa program ini sebagai bentuk kontribusi Pertamina IT Balikpapan dalam mendukung Pemerintah Kota Balikpapan mengatasi permasalahan sampah dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelajar dalam mengelola sampah.
Metode komposting yang diajarkan menggunakan metode Takakura, yaitu metode yang digagas oleh peneliti dari Jepang.
Selain itu menurut Roberth program pelatihan akuaponik ikan nila dan lele juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat yang terkena imbas pandemi covid-19, karena mudah diaplikasikan di rumah.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Tambah Lagi Tiga Kasus Positif Covid-19 dari Sektor Migas
Nenty, staf pengajar di SMKN 6 Balikpapan sangat mengapresiasi program tersebut.
Menurut Nenty, limbah plastik yang dihasilkan dalam kegiatan belajar mengajar pada kondisi normal jumlahnya cukup banyak, mencapai 1 truk sampah setiap bulannya.
“Melalui pendampingan dari CSR Pertamina, sampah tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih optiomal, baik untuk sampah organik maupun non organik,” ujar Nenty.