Erick Thohir Buka-bukaan Isu Reshuffle Menteri Kabinet Jokowi hingga Alasan Dirinya Datangi KPK
Menteri BUMN Erick Thohir buka-bukaan terkait isu reshuffle menteri di kabinet Presiden Jokowi, hingga alasan dirinya datangi KPK beberapa waktu lalu.
TRIBUNKALTIM.CO - Menteri BUMN Erick Thohir buka-bukaan terkait isu reshuffle menteri di kabinet Presiden Jokowi, hingga alasan dirinya datangi KPK beberapa waktu lalu.
Hal itu diungkapkan Erick Thohir lewat wawancara eksklusif bersama jurnalis senior Kompas, Budiman Tanuredjo.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir sempat menanggapi isu reshuffle menteri di kabinet Jokowi yang beredar di masyarakat.
Menurutnya, sebagai pembantu presiden, apa pun keputusan presiden seharusnya siap untuk menerima.
"Jangan hanya siap diangkat, harus siap dicopot juga," jelas Erick Thohir.
Hak Presiden Jokowi adalah mengkritik para menterinya.
Baca juga: Sehari Setelah Bertemu Erick Thohir, Pimpinan KPK Datangi Gubernur Jakarta Anies Baswedan
Baca juga: Diam-diam Erick Thohir Datangi Kantor KPK Lewat Pintu Belakang, Singgung Korupsi di BUMN
Baca juga: Prediksi Menteri yang tak Kena Reshuffle, Ada Erick Thohir, Retno Marsudi, Bagaimana dengan Prabowo?
Baca juga: Jarang Disorot Media, Inilah Sosok dan Foto-foto Elizabeth Tjandra Istri Menteri BUMN Erick Thohir
Erick Thohir juga mengatakan dirinya akan mengintropeksi diri dari rumor soal reshuffle menteri.
Banyak tagar beredar soal #ErickOut , Erick mengatakan itu adalah pembusukan untuk mempercepat reshuffle menteri.
Namun, tetap demokrasi harus dihargai, apa pun kritikan harus diterima.
Soal jumlah BUMN yang harus dikurangi, Erick mengatakan “tidak mungkin satu orang bisa mengawasi ratusan perusahaan!”
Alasan ke KPK
Erick Thohir sempat menjelaskan bahwa dirinya lebih enak di industri bisnis karena lebih bebas.
Perbedaan budaya dan aturan menjadi patokannya, karena di pemerintahan ada birokrasi yang cukup panjang.
Gebrakan yang dilakukan oleh BUMN dikatakan Erick Thohir sebagai tugas dari presiden.
"Kita ini kan membantu beliau, jadi sesuai visi beliau," kata Erick.
Baca juga: Fakta Mayat Guru SD Ditemukan di Ember, 2 Benda di Saku Pelaku Ini Jadi Petunjuk Penting Bagi Polisi
Baca juga: OTT Bupati Kutim Ismunandar dan Istri, Kini Kediaman Pribadi Tersangka dan Saksi Digeledah KPK
Baca juga: Resmi Menikah tanpa Proses Pacaran, Ini yang Bikin Dinda Hauw Luluh pada Rey Mbayang yang Lebih Muda
Soal kedatangan ke KPK, Erick Thohir juga menjelaskan bahwa dirinya datang untuk persoalan Garuda Indonesia.
Menteri BUMN datang ke KPK terkait kasus utang Garuda.
Erick Thohir menjelaskan bahwa dirinya membahas soal penyelamatan ekonomi nasional, atau PEN dengan KPK.
Rangkap Jabatan di BUMN
Dalam wawancara tersebut, Erick Thohir juga menjawab soal penempatan komisaris yang rangkap jabatan.
Erick menjelaskan bahwa hal seperti ini sudah terjadi sejak lama.
"Di era demokrasi seperti ini, wajar saja apabila dikritik. Kalau dikritik berarti kan harus ada solusi," kata Erick.
Rangkap jabatan menurut Erick suka-tidak suka, BUMN harus ada sinergi dengan kementerian lain.
"Saya rasa itu sesuatu yang lumrah lah," jelas Erick.
Baca juga: Benarkah Gaji 13 PNS Segera Cair dan Uang Pensiun Naik Drastis? Ini Kata Sri Mulyani & Tjahjo Kumolo
Baca juga: HEBOH! Viral Video Ibu Ngamuk Depan Penghulu Mau Batalkan Pernikahan Anaknya, Begini Nasib Pengantin
Baca juga: Gelagat Aneh Editor Metro TV Yodi Prabowo Sebelum Menghilang dan Ditemukan Tewas Diungkap Keluarga
Baca juga: Viral! Wanita Ini Buat Pria yang Menggodanya di Jalan Gelap Panik & Ketakutan: Mas Bisa Lihat Saya?
Lalu bagaimana mencegah adanya konflik kepentingan?
Erick menjelaskan dirinya mengadakan rapat bulanan “check and balance” komut dan dirut terpisah.
"Kalau saya panggil bulanan itu berdua, lebih kompak," ujar Erick Thohir.
Selengkapnya simak video di atas!