Tersinggung Karena Ucapan Ini, Penyebab Ayah Tiri Bunuh Bocah 5 Tahun dan Masukkan Dalam Tandon Air

Aulia bocah asal Cicalengka sebagaimana diketahui ditemukan meninggal dunia dalam tandon air.

Kompas.com
Ilustrasi Tersinggung Karena Ucapan Ini, Penyebab Ayah Tiri Bunuh Bocah 5 Tahun dan Masukkan Dalam Tandon Air 

Dari hasil pendalaman saksi dan autopsi, polisi akhirnya menetapkan sebagai Hamid sebagai tersangka.

"Artinya, ada unsur kesengajaan. Kemudian setelah didalami keterangan saksi, bukti di lapangan, ada pengakuan pelaku, ternyata anak kecil ini korban dari pembunuhan ayah tirinya sendiri," jelas Hendra.

Kecurigaan polisi berawal dari mengapa anak lima tahun bisa masuk ke dalam toren hingga akhirnya dilakukan otopsi.

Dari hasil autopsi menunjukkan bahwa ada air dalam paru-paru Aulia.

Sehingga ini berarti Aulia tewas tenggelam dalam tandon air.

"Kami curiga anak umur masa masuk ke dalam toren. Kami lakukan pendalaman saksi, kemudian kondisi korban diautopsi.

"Hasil autopsi menunjukan adanya air di paru-paru korban. Artinya anak ini tenggelam di dalam toren. Meninggal karena tenggelam," ujarnya.

Gara-gara perbuatannya tersebut, Hamid kini ditahan di Mapolresta Bandung.

Ia dijerat pasal tentang tindak pidana pembunuhan terhadap anak di Undang-undang Perlindungan Anak, juncto Pasal 338 KUH Pidana tentang pembunuhan.

Hamid terancam mendekam di penjara selama lebih dari 15 tahun.

Kabar Terbaru Pembunuhan Editor Metro TV, Ahli Forensik Buka Suara Bukti Kuat Sidik Jari di Pisau

Sidik Jari di Pisau dan Temuan Rambut di Kasus Pembunuhan Editor Metro TV, Penjelasan Ahli Forensik

Nenek Korban Bantah Aulia Disiksa Orangtua

Sebelum ayah korban ditetapkan sebagai tersangka, sempat beredar isu di media sosial bahwa orang tua Aulia sering menyiksa anaknya sendiri.

Namun, Nenek Korban, yakni Entin mengatakan bahwa isu paksaan untuk mengamen dan penganiayaan itu tidak benar

Menanggapi isu tersebut, Nenek korban, Entin dengan tegas membantahnya.

"Kata-kata orang lain di medsos, katanya anak itu dipaksa ngamen terus katanya suka dipukulin terus disiksa katanya."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved