Di ILC, Bahas Djoko Tjandra, Koordinator MAKI Singgung Alat Canggih KPK, Beber Info Polisi Idealis

Di ILC, bahas Djoko Tjandra, Koordinator MAKI singgung alat canggih KPK, beber info polisi idealis

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / Kompas.com dan Instagram @ indonesialawyersclub
Live Streaming ILC TV One bahas Djoko Tjandra 

TRIBUNKALTIM.CO - Di ILC, bahas Djoko Tjandra, Koordinator MAKI singgung alat canggih KPK, beber info polisi idealis.

Pelarian buron Djoko Tjandra yang ternyata melibatkan sejumlah Jenderal Polri menjadi topik bahasan di Indonesia Lawyers Club atau ILC yang dipandu Karni Ilyas.

Koordinator MAKI, Boyamin bahkan menyinggung alat canggih KPK yang tak dimanfaatkan melacak Djoko Tjandra.

Boyamin juga menyinggung soal informasi yang didapatnya dari polisi yang masih idealis.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengungkapkan 'unek-unek' tentang buron Djoko Tjandra.

Hal itu ia sampaikan saat diundang dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (21/7/2020).

Kabar Terbaru Dokter Reisa, Tak Lagi Tampil di Press Conference Harian, Singgung Achmad Yurianto

 Kabar Gembira Jawa Timur, Sisa 3 Daerah di Wilayah Khofifah yang Zona Merah, Bagaimana Daerah Risma?

 Ikut AS Jegal Huawei, China Balas Perlakuan Inggris dan Uni Eropa, Nokia - Sony Ericsson Jadi Target

 Resmi, Kemenkeu Cairkan Gaji ke-13 Bulan Depan, PNS, TNI, Polri Lega, Ada yang Diubah Sri Mulyani

Diketahui buron kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Bank Bali Djoko Tjandra diburu sejak 2009.

Saat jejaknya terdeteksi pada 8 Juni 2020 lalu, ia kembali lolos.

MAKI kemudian menyoroti lolosnya Djoko Tjandra tersebut dan peran sejumlah institusi yang terlibat mengusut kasus.

"Mudah-mudahan ini segera bisa dilakukan rapat dengar pendapat dengan seluruh mitranya, terutama kepolisian, kejaksaan, kemudian imigrasi," jelas Boyamin Saiman.

Boyamin turut menyinggung absennya peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus Djoko Tjandra.

"Kalau perlu KPK dipanggil.

Kenapa KPK kok juga tidak tahu ada pergerakan kayak begini?

Biasanya 'kan canggih menyadap segala macam," sindirnya.

"Inilah unek-unek saya terpaksa saya keluarkan," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved