Di ILC, Bahas Djoko Tjandra, Koordinator MAKI Singgung Alat Canggih KPK, Beber Info Polisi Idealis
Di ILC, bahas Djoko Tjandra, Koordinator MAKI singgung alat canggih KPK, beber info polisi idealis
"Sangat dimungkinkan, karena itu tugas KPK," tegasnya.
Selain itu, Neta menilai perlu dibentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) independen.
Ia mengusulkan Menko Polhukam, Mahfud MD, dapat menjadi pemimpin TGPF.
"Sejak awal IPW mendorong supaya dibentuk tim pencari fakta supaya independen, supaya marwah kepolisian terjaga," paparnya.
"Itu bisa dipimpin oleh Pak Mahfud misalnya sebagai Menko Polhukam," kata Neta.
Neta kemudian mengkritik Mahfud MD yang berinisiatif membangunkan kembali Tim Pemburu Koruptor.
Menurut dia, keberadaan tim tersebut tidak efektif karena buron kasus Djoko Tjandra saja dapat lolos dari pengawasan penegak hukum.
• Tawarkan Istri Lewat Aplikasi Online, Suami Pasang Tarif Rp 400 Ribu, Kadang Mereka Main Bertiga
• Nasib Anggota DPRD Fraksi PDIP Usai Hajar Brimob di THM Sampai Bonyok & Masuk RS, Fotonya Kini Viral
"Ketimbang Pak Mahfud membikin tim pemburu koruptor, enggak ada gunanya. Orang koruptornya sudah datang dikasih karpet merah oleh jenderal-jenderal polisi itu, ngapain dibentuk tim?" sindir Neta.
"Mending Pak Mahfud mengonsolidasikan lembaga-lembaga di bawahnya, kemudian memberantas korupsi lewat institusi-institusi itu," jelasnya.
"Tim ini dipimpin Pak Mahfud supaya lebih independen dan marwah kepolisian terjaga," tutup Neta.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ungkapkan 'Unek-unek' soal Kasus Djoko Tjandra, MAKI Soroti Peran KPK: Biasanya Canggih Menyadap, https://wow.tribunnews.com/2020/07/22/ungkapkan-unek-unek-soal-kasus-djoko-tjandra-maki-soroti-peran-kpk-biasanya-canggih-menyadap?page=all.