Ganjar Pranowo Ungguli Anies Baswedan, Prabowo, Survei Calon Presiden, Khofifah dan Risma Terlempar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ungguli Anies Baswedan, Prabowo survei calon presiden, Khofifah dan Risma terlempar.
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ungguli Anies Baswedan, Prabowo survei calon presiden, Khofifah dan Risma terlempar.
Nama Ganjar Pranowo kembali mengungguli survei calon presiden, lewati Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Dua sosok perempuan di Jawa Timur, Khofifah dan Risma, terlempar dari 5 besar.
Hal ini berdasarkan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia yang merilis survei mengenai perubahan opini publik di tengah pandemi covid-19, dari dimensi kesehatan dan dimensi ekonomi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, selama pandemi covid-19, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkat dalam survei calon presiden.
• Tanpa Kasus Baru Virus Corona Daerah Ini Mau Bubarkan Gugus Tugas Covid-19, Ganjar Pranowo Bereaksi
• Tak Ada Nama Beken Macam Ganjar, Ridwan Kamil, Atau Anies Dalam Deretan Gubernur yang Dipuji Jokowi
• Anies Baswedan Mendadak Pura-pura Lupa, Singgung Elektabilitasnya Kalah dari Ganjar Pranowo
Burhanuddin mengatakan, elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 16,2 persen pada Juli 2020.
Angka tersebut meningkat dari elektebilitas 11,8 persen pada Mei 2020.
Kemudian, disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 15 persen dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 13,5 persen.
"Ada tiga, Ganjar, Anies dan Pak Prabowo ini tidak secara signifikan ya.
Tiga nama ini, Ganjar berada di peringkat pertama tapi tidak berbeda secara signifikan dengan Anies," kata Burhanuddin dalam pemaparannya secara virtual, Selasa (21/7/2020).
Selanjutnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 9,2 persen.
Angka ini mengalami peningkatan dari bulan Mei sebesar 6 persen.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di posisi kelima dengan elektabilitas 8,6 persen, meningkat dari bulan Mei 2020 sebesar 7,7 persen.
Posisi keenam diisi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas sebesar 6,8 persen.
Angka ini meningkat dari bulan Mei sebesar 4,8 persen.
• Survei Ini Rilis Siapa Menteri Paling Layak Dicopot Jokowi, Bukan Erick Thohir, Luhut, Atau Nadiem
Sementara itu, nama-nama lain yang muncul dalam survei elektabilitas capres adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Mentri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud MD, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Kepala BIN Budi Gunawan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Survei Indikator dilakukan pada 13-16 Juli 2020, melibatkan 1.200 responden dengan metode simple random sampling di seluruh Indonesia.
Survei dilakukan melalui telepon karena adanya pandemi covid-19.
Ada pun margin of error rata-rata sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Ganjar dan Ridwan Kamil Lebih Beruntung
Sementara itu, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun kembali membahas soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Refly Harun menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lebih beruntung.
Diketahui kedua kepala daerah itu sering disebut-sebut calon presiden 2024.
Di kanal YouTube Refly Harun pada Rabu (15/4/2020), ia menilai kedunya memiliki panggung gratis untuk meningkatkan kepercayaan pada masyarakat.
Selain Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, Anies Baswedan juga memiliki panggung gratis karena kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Mereka yang berada di tiga-empat besar ini adalah sosok yang beruntung, karena mereka menjabat sebagai kepala daerah atau menteri, sehingga mereka punya panggung gratis," ujar Refly.
"Punya fasilitas gratis untuk terus menerus diberitakan hingga 2024," imbuhnya.
• Skenario Baru Anies Baswedan Cegah Virus Corona, Kini Sasar Seluruh Masjid dan Musala di Jakarta
Namun, kepemimpinan Anies Baswedan akan berakhir pada dua tahun sebelum Pilpres 2024.
Sehingga yang menjadi pertanyaan akankah Anies Baswedan memilih mencalonkan lagi menjadi Gubernur pada 2022 atau memilih 'menganggur' hingga 2024.
"Pengecualian kepada Anies Baswedan karena kita tahu 2022 akan pemilihan gubernur kembali."
"Apakah Anies Baswedan akan maju lagi atau pemilihan gubernurnya ditarik menjadi 2024? Ini soal politis juga," jelasnya.
"Kalau pemilihan gubernurnya ditarik menjadi 2024 misalnya, maka Anies Baswedan akan menjadi 'pengangguran' setelah 2022," imbuh Mantan Komisaris PT Pelindo II ini.
Meski demikian, Anies Baswedab masih bisa mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta 2022 masih terbuka.
Pada 2024, Anies Baswedan juga masih bisa mengikuti Pilpres seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lalu.
Jokowi mengikuti Pilpres 2014 meski jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir pada 2016.
Sehingga, Refly merasa Ridwan dan Ganjar lebih beruntung dari Anies.
Mereka menjadi Gubernur pada 2018 sehingga akan berakhir pada 2023.
Hanya ada jeda sekitar satu tahun dari Pilpres 2024.
"Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo masih beruntung karena kira-kira masa jabatannya agak dekat dengan pilpres," tuturnya.
Lihat videonya mulai menit 12:40:
(*)