Ikut AS Jegal Huawei, China Balas Perlakuan Inggris dan Uni Eropa, Nokia - Sony Ericsson Jadi Target
Ikut Amerika Serikat jegal Huawei, China balas perlakuan Inggris dan Uni Eropa, Nokia - Sony Ericsson jadi target
TRIBUNKALTIM.CO - Ikut Amerika Serikat jegal Huawei, China balas perlakuan Inggris dan Uni Eropa, Nokia - Sony Ericsson jadi target.
Perang dagang antara Amerika Serikat dan China kini merembet ke Inggris dan Uni Eropa.
Kini, Inggris dan Uni Eropa ikutan menolak kehadiran Huawei, raksasa teknologi asal China.
Tak tinggal diam, China pun menargetkan Nokia dan Sony Ericsson sebagai balasan atas sikap Uni Eropa tersebut.
Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) berujung pada nasib Huawei.
Raksasa teknologi asal China itu berkali-kali dihambat oleh kebijakan Amerika Serikat, akibat sentimen Presiden Donald Trump terhadap pemerintahan China saat ini.
• Resmi, Kemenkeu Cairkan Gaji ke-13 Bulan Depan, PNS, TNI, Polri Lega, Ada yang Diubah Sri Mulyani
• Pemilik Sidik Jari dan DNA di Pisau Terkuak, Saksi Bongkar Sosok Pembunuh Editor Metro TV ke Polisi
• Lama Tak Muncul, Kondisi Jeremy Teti Kini Menyedihkan, Ada Kabar Buruk Soal Penyakit yang Diderita
• 1.620 Relawan Bandung akan Disuntik Vaksin Virus Corona China, Bisa Kebal Covid-19 Setelah 28 Hari
Tak hanya di Amerika Serikat, China kini juga menghadapi risiko hambatan serupa di benua Eropa.
Beberapa negara barat sekutu Amerika Serikat di benua biru tersebut kini mulai mewacanakan dan bahkan sudah melakukan pembatasan terkait ekspansi Huawei di negara mereka.
Sebagai respons, kini China tengah mempertimbangkan melakukan pembalasan bila Uni Eropa mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dan Inggris melarang Huawei Technologies dari proyek 5G di negara-negara mereka.
China disebut tengah membidik perusahaan telekomunikasi Nokia dan Ericsson bila Uni Eropa membatasi Huawei, seperti dilaporkan Wall Street Journal yang mengabarkan tentang masalah ini.
Mengutip pemberitaan Reuters, Inggris pekan lalu memerintahkan operator telekomunikasi untuk tidak membeli komponen 5G dari Huawei mulai akhir tahun ini dan menghapus semua peralatan yang ada yang dibuat oleh raksasa telekomunikasi China dari jaringan 5G pada tahun 2027.
Produsen alat telekomunikasi Ericsson dari Swedia dan Nokia dari Finlandia merupakan di antara penerima manfaat paling cepat atas kampanye yang dipimpin AS melawan Huawei.
Kementerian Perdagangan China saat ini sedang mencari kontrol ekspor yang akan mencegah Nokia dan Ericsson mengirim produk yang dibuatnya di China ke negara lain.
Pembalasan itu akan menjadi skenario terburuk yang akan digunakan Beijing hanya jika negara-negara Eropa menyerang pemasok China dan melarang mereka dari jaringan 5G, mengutip laporan dari Journal.
UE sejauh ini tidak merekomendasikan larangan terhadap Huawei, tetapi telah mengeluarkan apa yang disebut "kotak peralatan" standar keamanan yang harus diterapkan oleh negara-negara anggota saat menggunakan pemasok yang dianggap berisiko tinggi untuk membangun jaringan 5G.