Ikut AS Jegal Huawei, China Balas Perlakuan Inggris dan Uni Eropa, Nokia - Sony Ericsson Jadi Target
Ikut Amerika Serikat jegal Huawei, China balas perlakuan Inggris dan Uni Eropa, Nokia - Sony Ericsson jadi target
Pembatasan Huawei oleh Amerika Serikat
Amerika Serikat kini mulai melunakkan sentimen mereka terdahap China, termasuk di bidang ekonomi bisnis.
Amerika Serikat berencana mengubah larangannya kepada perusahaan di negaranya yang melakukan bisnis dengan Huawei, China, untuk memungkinkan mereka bekerja bersama dalam pengaturan standar untuk jaringan 5G.
Sebelumnya, Huawei akan benar-benar diblokir total untuk berekspansi ke Amerika Serikat. Namun, kondisi ekonomi terkini AS membuat mereka sedikit melunak, meski tetap saja membatasi Huawei.
Menurut pemberitaan kepada Reuters, Departemen Perdagangan AS dan badan-badan lainnya menandatangani perubahan peraturan tersebut dan sedang menunggu publikasi dalam Daftar Federal.
Amandemen itu muncul setahun setelah AS menempatkan Huawei ke dalam "daftar entitas" Departemen Perdagangan, sehingga membatasi penjualan barang dan teknologi Amerika kepada perusahaan itu terkait masalah keamanan nasional.
Sebelumnya, China siap memperlakuan Amerika Serikat dengan menempatkan perusahaan asal negeri itu dalam "daftar entitas yang tidak bisa dipercaya".
Ini sebagai bagian dari tindakan balasan terhadap langkah Washington yang memblokir pengiriman semikonduktor ke Huawei Technologies.
The Global Times mengutip sumber melaporkan pada 15 Mei lalu, langkah-langkah China tersebut termasuk meluncurkan penyelidikan dan memaksa pembatasan pada perusahaan AS, seperti Apple Inc, Cisco Systems Inc, dan Qualcomm Inc, serta menangguhkan pembelian pesawat Boeing Co.
Pada Mei, Departemen Perdagangan AS mengatakan, telah mengubah aturan ekspor yang "secara strategis menargetkan semikonduktor Huawei yang merupakan produk langsung dari perangkat lunak dan teknologi AS tertentu"
China Incar Apple, Boeing
China dikabarkan telah menargetkan sejumlah raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) untuk membalas perlakuan AS terhadap Huawei.
Negara yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump itu diketahui telah melakukan pembatasan baru terhadap raksasa telekomunikasi asal China itu.
• Tembak Istri yang Berselingkuh dengan Babinsa TNI, Polisi Ini Terancam Dua Sanksi Serius Sekaligus
• Amarah Refly Harun, Keras Sebut Jokowi dan Erick Thohir Tak Bela BUMN Dirampok Konglomerat Tambang
• Reaksi Tak Terduga Sandiaga Uno Saat Refly Harun Kritik Pemerintahan Joko Widodo dan Relawan Jokowi
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (17/5/2020), AS memang tengah berupaya untuk menyingkirkan perusahaan tersebut dari pasokan semikonduktor global.