Virus Corona
Anies Baswedan Bocorkan Titik Paling Rawan Virus Corona di Jakarta, Bukan Pasar dan Tempat Hiburan
Anies Baswedan bocorkan titik paling rawan Virus Corona di Jakarta, bukan Pasar dan tempat hiburan
TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan bocorkan titik paling rawan Virus Corona di Jakarta, bukan Pasar dan tempat hiburan.
Angka kasus Virus Corona atau covid-19 di Jakarta terus mengalami peningkatan beberapa waktu terakhir.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun rupanya sudah mengetahui penyebab tingginya penyebaran covid-19, ini.
Semula, ditemukan beberapa kasus Virus Corona di Pasar dan tempat hiburan, namun, ternyata penyumbang tertinggi covid-19 bukan dua lokasi itu.
Bukan Pasar atau tempat hiburan, ternyata kantor adalah tempat yang dianggap paling rawan penyebaran Virus Corona atau covid-19.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
• Singgung Ancaman, Polda Metro Jaya Bongkar WhatsApp Yodi Prabowo, Yakin Editor Metro TV Bunuh Diri
• Detik-detik Pendaki Gunung Lawu Tewas, Hipotermia, Buka Baju dan Lihat Jurang Sebagai Tempat Nyaman
• Terbongkar Penyebab Yodi Prabowo Depresi dan Nekat Bunuh Diri, Dokter Kulit dan Kelamin Sarankan Ini
• Live Streaming Trans 7 MotoGP Andalusia 2020, Valentino Rossi Bongkar Rahasia Start dari Posisi 4
Diketahui, aktivitas Perkantoran telah dilonggarkan selama masa PSBB Transisi.
"Dari temuan kami dengan melakukan testing, aktivitas di Perkantoran dan aktivitas di komunitas warga, kini menjadi salah satu tempat yang paling rawan penyebaran," kata Anies Baswedan seperti dikutip Tribunnews.com, di kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (25/7/2020).
"Ada tren peningkatan penyebaran kasus dalam dua minggu terakhir ini," lanjut dia.
Namun dia tidak menyebutkan secara pasti berapa peningkatan kasus positif di klaster Perkantoran tersebut.
Dirinya hanya mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga jarak antar orang lain, menggunakan masker, dan rajin - rajin mencuci tangan dalam setiap kesempatan.
Ketika mereka yang patuh protokol kesehatan melihat ada warga yang lalai, maka harapannya tak ada keraguan untuk menegur.
"Jangan pernah ragu untuk menegur sesama kita yang mungkin lalai tidak menjalankan protokol kesehatan," ucap Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini berharap masyarakat tidak pernah lelah memerangi penyebaran virus disetiap kegiatan.
"Masalahnya virus tidak pernah lelah dan akan terus menyebar bila kita terus beri kesempatan, maka kita tidak boleh lelah," kata dia.
Manfaatkan Masjid dan Musala
Kali ini, Anies Baswedan meminta peran aktif dari seluruh masjid dan musala di DKI Jakarta.
Melalui masjid dan musala, Anies Baswedan berharap protokol pencegahan Virus Corona ( covid-19) disebarluaskan ke masyarakat.
Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah penularan SARS-CoV-2 tersebut.
"Semua masjid menggunakan toa (pengeras suara) untuk mengumumkan mengenai kedisiplinan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," kata Anies dalam rapat evaluasi masa transisi PSBB yang diunggah di YouTube Pemprov DKI dikutip dari Kompas.com.
Anies Baswedan meminta anak buahnya berkoordinasi dengan seluruh pengurus masjid dan musala di Jakarta.
Baca juga: Perpanjang PSBB Transisi, Anies Baswedan Punya Rencana Baru untuk Toa Masjid, Efeknya Bisa Dahsyat
Baca juga: Sudah Diteken Anies Baswedan, Begini Akhirnya Nasib PSBB Transisi Jakarta, Kasus Harian Mengejutkan!
Baca juga: Alasannya Serius, Anies Baswedan Diminta Kembalikan PSBB Jakarta Seperti Awal, Ini Dampak Bila Tidak
Baca juga: Tak Ada Nama Beken Macam Ganjar, Ridwan Kamil, Atau Anies Dalam Deretan Gubernur yang Dipuji Jokowi
Dia juga meminta jajarannya menyiapkan materi sosialisasi untuk dibagikan kepada seluruh masjid dan musala.
Nantinya, seluruh masjid dan musala diharapkan mengumumkan protokol pencegahan covid-19 secara serentak pada pagi, siang, sore, dan malam hari.
"Bayangkan se-Jakarta, 9.000 musala dan masjid itu mengumumkan 4-5 kali sehari. Saya rasa kedengaran itu," ujar Anies Baswedan.
PSBB Transisi Diperpanjang
Sebelumnya Anies Baswedan telah memutuskan untuk kembali memperpanjang PSBB pada masa transisi fase pertama.
PSBB transisi diperpanjang selama dua pekan, terhitung sejak 17 Juli sampai 30 Juli 2020.
Ada beberapa pertimbangan yang menyebabkan Jakarta kembali memperpanjang PSBB transisi fase 1.
Pertama, rata-rata positivity rate yang meningkat jadi 5,9 persen pada pekan terakhir pelaksanaan PSBB transisi sebelum diperpanjang.
Pertimbangan lainnya, kata Anies, penggunaan tempat tidur untuk pasien covid-19 di rumah sakit rujukan meningkat 11 persen pada pekan terakhir dibandingkan pekan sebelumnya.
Penggunaan tempat tidur ini menunjukkan bahwa jumlah pasien positif covid-19 dengan gejala ringan dan sedang meningkat.
Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah angka reproduksi (Rt) covid-19 yang meningkat.
Baca juga: Apa Akar Masalah Palestina dan Israel? Palestina Kini Ancam Google dan Apple Usai Wilayahnya Dihapus
Baca juga: Update Virus Corona, Setelah China, Kini Indonesia Juga Lewati Mesir Kasus covid-19
Baca juga: Tersinggung Karena Ucapan Ini, Penyebab Ayah Tiri Bunuh Bocah 5 Tahun dan Masukkan Dalam Tandon Air
Baca juga: Dinilai Beratkan Buruh dan Tak Efektif, Kebijakan Risma Tekan Virus Corona di Surabaya Ini Dikritik
Baca juga: Menristek Bocorkan Kapan Vaksin Virus Corona Tersedia, Agustus Ini Relawan Indonesia akan Disuntik
Menurut Anies, Rt yang beberapa pekan terakhir selalu di bawah 1 naik menjadi 1,15 per 12 Juli 2020.
Pada masa perpanjangan PSBB transisi, Pemprov DKI akan menunda sejumlah kegiatan yang seharusnya mulai diizinkan beroperasi, salah satunya bioskop.
Anies Baswedan juga mengimbau warga untuk saling mengingatkan dan menegur warga lainnya yang tidak mematuhi protokol kesehatan covid-19. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Anies, Perkantoran dan Komunitas Warga Tempat Paling Rawan Penyebaran covid-19, https://www.tribunnews.com/corona/2020/07/26/kata-anies-Perkantoran-dan-komunitas-warga-tempat-paling-rawan-penyebaran-covid-19.