Breaking News

Idul Adha

Bagaimana Sebenarnya Hukum Memotong Kuku & Rambut Saat Berkurban? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Bagaimana sebenarnya hukum memotong kuku dan rambut ketika berkurban? Pertanyaan ini ramai diutarakan setiap jelang hari raya Idul Adha

Instagram/@ ustadzabdulsomad_official
Penjelasan Ustadz Abdul Somad mengenai hukum memotong kuku dan rambut saat berkurban. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bagaimana sebenarnya hukum memotong kuku dan rambut bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha?

Pertanyaan ini sering muncul setiap jelang hari raya Idul Adha atau hari raya kurban.

Apakah hukumnya wajib atau sunnah terkait tak boleh memotong kuku dan rambut menjelang Idul Adha?

Mengenai hal itu, Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS pernah mengutarakan jawabannya.

 Hari Raya Idul Adha Semakin Dekat, Ini Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban, Disertai Bacaan Niatnya

 Berikut Panduan Sholat Idul Adha 1441 H dan Penyembelihan Hewan Kurban di Masa Pandemi Covid-19

 Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah di Bulan Dzulhijjah, Ini Bacaan Niatnya, Lengkap dengan Arti

 Lafaz Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah serta Keutamaan Menurut Ust Abu Ali

Jawaban Ustadz Abdul Somad ( UAS) terkait hukum memotong kuku dan rambut ketika berkurban pernah disampaikan melalui kanal YouTube "Menghidupkan Semangat Rendah Hati dan Tawaddu" pada 26 Maret 2019 lalu.

Berikut ini penjelasan UAS mengenai hukum memotong kuku dan rambut ketika berkurban.

"Siapa di antara kalian melihat bulan Dzulhijjah, bagus puasa sembilan hari, yang tidak bisa puasa, banyak-banyak shalat sunnah.

Yang tidak bisa shalat sunnah, banyak-banyak baca Alquran, tidak bisa baca Alquran, banyak-banyak zikir.

Kalau kamu mau berkurban, dari tanggal 1 Dzuhijjah, jangan potong rambut, jangan potong kuku.

Hukumnya sunnah muakkad bukan, bukan wajib.

Jangan potong rambut, jangan cukur kumis, jangan potong janggut, jangan potong kuku, dari mulai tanggal 1 sampai motong kurban.

Setelah memotong, barulah potong kuku, rapikan kumis, pangkas rambut dan lain sebagainya, hukumnya sunnah bukan wajib".

Maka hukum tidak memotong kuku dan rambut, seperti penjelasan UAS adalah sunnah, bukan perkara yang diwajibkan.

Selain tidak memotong kuku, sunnah-sunnah lainnya juga bisa dikerjakan, seperti memperbanyak beribadah seperti membaca Alquran, dzikir, shalat sunnah dan sebagainya.

 Anies Baswedan Jelaskan Duduk Persoalan Kasus Virus Corona di Jakarta Melonjak, Singgung Masyarakat

 Anak Walikota Tarakan, Mahasiswa Asal Indonesia yang Dapat Beasiswa dari Pemprov Hubei China

 Bupati Jember Faida tak Tinggal Diam Setelah Dimakzulkan DPRD, Apa Kata Mendagri Tito Karnavian?

 Virus Corona Terbukti Bukan dari Laboratorium Wuhan, Ini Tuntutan Ilmuwan China kepada Donald Trump

Simak videonya:

 

Keutamaan amalan sunnah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah

Memasuki bulan Dzulhijjah kita disarankan untuk menambah kualitas ibadah kepada Allah SWT.

Tak hanya itu, ada pula amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Bagaimana jika kita sudah terlewat satu hari tidak menjalankan amalan tersebut?

Tidak masalah, karena amalan sunnah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah bisa dilakukan di hari kedua dan seterusnya sebelum Hari Tasyrik.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW pernah menyinggung soal keutamaan amalan sunnah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

 Ditanya Ustadz Abdul Somad, Rocky Gerung Beber Kisah Ujian Skripsi Dian Sastro, Ruang Sidang Terbuka

 Kepada Ustadz Abdul Somad, Hotman Paris Curhat Pernah Hampir Mau Bunuh Diri Tenggak Racun Nyamuk

 Bincang Hotman Paris dan Ustadz Abdul Somad, dari Buaya Darat hingga Poligami dan Pintu Darurat

Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”

Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?”

Rasulullah SAW menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.”

Hadits tersebut juga menerangkan keutamaan melaksanakan amalan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Amalan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah

Diketahui, hari pertama bulan Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu 22 Juli 2020.

Karena Idul Adha diperingati pada 10 Dzulhijjah, maka pada tahun ini, Idul Adha 1441 H ditetapkan pada Jumat, 31 Juli 2020.

Selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini, umat muslim selalu dianjurkan untuk menjalankan puasa sunah sejak tanggal 1 hingga puasa Arafah dan Tarwiyah.

 Amalan Jelang Idul Adha, Ini Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah Berikut Bacaan Niat dan Keutamaannya

 Jelang Idul Adha, MUI Balikpapan Edukasi Penyembelihan Hewan Qurban Sehat, Latih 30 Pengurus Masjid

 Bacaan Niat dan Tanggal Pelaksanaan Puasa Sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah Jelang Idul Adha 2020

 Ditanya soal Konten YouTube Baim Wong Suka Sedekah, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Menurut perhitungan, puasa Dzulhijjah tanggal 1-7 Dzulhijjah = Rabu, 22 Juli 2020 hingga Selasa, 28 Juli 2020.

Sementara itu, Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1441 H) jatuh pada Kamis, 30 Juli 2020.

Dan puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) satu hari sebelumnya, Rabu 29 Juli 2020.

Untuk tanggal 1-3 Agustus 2020 merupakan Hari Tasyrik, umat Muslim dilarang berpuasa di ketiga hari tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Hukum Memotong Kuku dan Rambut Ketika Ingin Berkurban, Baca dan Simak Penjelasan UAS dan Tribunjateng.com dengan judul Amalan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Sebelum Idul Adha, Tak Hanya Puasa Arafah dan Tarwiyah
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved