Terkuak Orangtua Editor Metro TV Rupanya Ada Bukti Baru Ini, Yakin Yodi Dibunuh, Tapi Ditolak Polisi

Turinah dan Suwandi, orangtua Editor Metro TV Yodi Prabowo mengaku tak puas dengan hasil penyelidikan polisi soal kematian putranya.

Editor: Doan Pardede
Kolase Kompas.com/TribunJakarta
Tidak yakin anaknya bunuh diri, Suwandi orangtua Editor Metro TV Yodi Prabowo sempat ajukan bukti baru pada polisi 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada kabar terbaru seputar kasus tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo.

Tak percaya putranya bunuh diri, orangtua Yodi Prabowo ajukan bukti baru pada polisi.

Turinah dan Suwandi, orangtua Yodi Prabowo mengaku tak puas dengan hasil penyelidikan polisi soal kematian putranya.

Kedua orangtua Editor Metro TV ini masih meyakini bahwa putranya, Yodi Prabowo meninggal dunia akibat dibunuh.

Yodi Prabowo Tertangkap Kamera Bolak-Balik di Lorong Toko Sebelum Editor Metro TV Ditemukan Tewas

Terkuak Isi WhatsApp Yodi Prabowo, Polda Metro Jaya Simpulkan Editor Metro TV Tewas Bunuh Diri

Almarhum Yodi Prabowo Sempat Melakukan Pemeriksaan HIV, Polda Metro Jaya Membeberkan Hasilnya

NEWS VIDEO Kecewa Anaknya Disebut Bunuh Diri karena Depresi, Ayah Yodi Ungkap Kejanggalan

Demi membuktikan kecurigaannya, orangtua Yodi Prabowo mengaku mendatangi polisi dan mengajukan bukti baru.

Sayangnya bukti baru kasus kematian Yodi Prabowo ini justru ditolak mentah-mentah oleh pihak kepolisian.

Bahkan terang-terangan polisi mengaku tak percaya dengan bukti baru yang diajukan oleh kedua orangtua Yodi Prabowo tersebut.

Tangkapan layar kamera CCTV di ACE Hardware saat Editor Metro TV, Yodi Prabowo, dirilis Polda Metro Jaya, Sabtu (26/7/2020)
Tangkapan layar kamera CCTV di ACE Hardware saat Editor Metro TV, Yodi Prabowo, dirilis Polda Metro Jaya, Sabtu (26/7/2020) (KOMPAS.COM/WALDA MARISON)

Sebelumnya, Suwandi, ayah Yodi Prabowo merasa janggal dengan jasad Yodi Prabowo yang tidak penuh dengan darah.

"Kalau dia bunuh diri di TKP ada tuskan 4 kali, 3 kali tidak dalam, satu dalam, paling gak kalau ditusuk darah keman-mana lari ke celana ke sini, ada tusukan di leher, kondisi anak saya masih pakai masker masih pakai helm, paling tidak darah ke masker ke helm walau 3 hari pasti ada bekasnya," kata Suwandi.

 Anies Baswedan Bocorkan Titik Paling Rawan Virus Corona di Jakarta, Bukan Pasar dan Tempat Hiburan

 Bupati Jember Faida tak Tinggal Diam Setelah Dimakzulkan DPRD, Apa Kata Mendagri Tito Karnavian?

Suwandi menyayangkan saat penyelidikan, Polisi malah menyoroti temuan rambut di tubuh Yodi Prabowo.

" Ini yang dibahas temuan rambut ada dalam helm, udah pasti rambut itu punya anak saya, orang yang make anak saya," kata Suwandi.

Ketidakpercayaan Yodi Prabowo bunuh diri juga diungkakan Turinah.

Turinah merasa heran bila Yodi Prabowo bunuh diri dengan menusuk tubuh berulang kali.

"Kan tadi kesimpulannya bunuh diri ya, terus kalau bunuh diri tuh dia enggak mungkin tusukannya banyak di dada ada beberapa tusukan dan itu dalam sampai nembus paru-paru, jantung kan enggak mungkin dia mau nyabut terus pindah lagi ke leher," ungkap Turinah dikutip TribunnewsBogor.com dari Warta Kota.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat telah mendiskusikan hasil temuannya pada orangtua Editor Metro TV Yodi Prabowo.

Namun Tubagus mengatakan orangtua Yodi Prabowo tak percaya kesimpulan bahwa Editor Metro TV diduga kuat bunuh diri.

 Berhasil Naik Podium, Valentino Rossi Malah Bersitegang dengan Kru Yamaha, Ini yang Terjadi

 UPDATE Akhir Juli 2020, 4 Kode Redeem Free Fire, Ada Hadiah Ratusan Diamond, Ini Beda Cara Tukarnya

"Bapak ibunya sudah saya undang, dijelaskan hasil penyelidikan mengarah ke bunuh diri," ujar Tubagus kepada wartawan, Minggu (26/7/2020) dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.

Menurut Tubagus, Suwandi dan Turinah sempat mengajukan bukti lain terkait kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.

Namun menurut Tubagus, Polisi tak bisa menerima bukti yang diajukan oleh Suwandi dan Turinah.

Pasalnya menurut Tubagus, bukti yang diajukan orangtua Editor Metro Tv Yodi Prabowo, berasal dari paranormal.

"Informasinya dari orang pinter, saya tidak percaya yang kayak gitu. Kalau dari dukun gimana saya menindaklanjutinya?" katanya.

Kendati demikian, kepolisian menyampaikan belum menutup penyelidikan kasus tersebut.

Pihaknya masih menerima informasi apabila masyarakat memiliki informasi yang mengarah kematian Yodi Prabowo bukan bunuh diri.

"Cuma informasinya harus mendasar, harus logis," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menyatakan Editor Metro TV Yodi Prabowo diduga kuat bunuh diri.

"Dari berbagai faktor, penjelasan, keterangan ahli, keterangan saksi, olah TKP, dari keterangan yang lain, dan bukti petunjuk yang lain."

"Maka, penyidik samapai saat ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," kata Ade dikutip TribunnewsBogor.com dari Warta Kota.

Menurut Tubagus, Editor Metro TV Yodi Hidayat bunuh diri menggunakan pisau yang ia beli sendiri.

Menggunakan pisau tersebut, ada empat luka tusukan di tubuh Editor Metro TV Yodi Prabowo.

Soal keraguan hasil penyelidikan Polisi atas kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo, Dokter Ahli Forensik RS Polri Arif Wahyono menjelaskan alasan banyaknya luka tusuk di tubuh Yodi Prabowo.

Menurut Arif Wahyono secara teori bila seseorang berniat bunuh diri ia akan melakukan percobaan.

"Secara teori bahwa orang sebelum melakukan bunuh diri melakukan percobaan pembunuhan dulu,

kalau nyeri sakit mau coba lagi tanggung deh," kata Arif Wahyono dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Breaking News Metro TV.

Dalam kasus Editor Metro TV Yodi Prabowo, tusukan pertama di dada meleset dari paru-paru.

Dengan begitu menurut Arif Wahyono, Yodi Prabowo masih memiliki kemampuan untuk melakukan penusukan ulang.

" Dalam kasus ini beliau meleset kena bawah paru-paru aja, itu bagian bawah paru-paru masih punya kemampuan lagi tanggung motong ke atas,

potongan ini (leher) tidak terlalu dalam tidak terkena pembuluh darah utama hanya kena tenggorokan aja,

jadi sebab matinya bukan karena pendarahan tapi karena sesak napas," jelas Arif Wahyono.

Menurut Arif, Editor Metro TV Yodi Prabowo berharap tusukan keempat bisa mengakhiri hidupnya.

Namun tusukan itu tak juga membuat nyawa Yodi Prabowo berakhir.

"Seharunya beliau berharap yang keempat yang dalam itu beliau selesai, namun sayangnya ndak selesai karena yang kena bawahnya paru-paru bagian bawah lalu beliau coba ke atas," kata Arif Wahyono.

Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bukti dari Orangtua Editor Metro TV Yodi Prabowo Ditolak, Polisi: Saya Tidak Percaya yang Kayak Gitu

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved