Virus Corona
Termasuk Wilayah Anies Baswedan dan Khofifah, Jokowi Minta Satgas Doni Monardo Fokus di 8 Daerah Ini
Termasuk wilayah Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa, Jokowi minta Satgas yang dipimpin Doni Monardo fokus di 8 daerah ini
TRIBUNKALTIM.CO - Termasuk wilayah Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa, Jokowi minta Satgas yang dipimpin Doni Monardo fokus di 8 daerah ini.
Pertumbuhan kasus Virus Corona atau covid-19 di Indonesia belum terkendali.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun menyoroti 8 daerah yang menjadi penyumbang kasus covid-19 tertinggi termasuk Jakarta dan Jawa Timur.
Jokowi pun meminta Satgas Penanganan covid-19 yang dipimpin Doni Monardo fokus di 8 daerah ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Satuan Tugas Penanganan covid-19 memberikan perhatian pada delapan wilayah yang masih tinggi penyebaran covid-19.
• Kabar Terbaru, Doni Monardo Umumkan Sekolah Tatap Muka Segera Digelar, Tak Hanya di Zona Hijau
• Soal Prasetijo Utomo Dalam Kasus Surat Jalan Djoko Tjandra, Kabareskrim Ungkap Langkah Selanjutnya
• Bagaimana Sebenarnya Hukum Memotong Kuku & Rambut Saat Berkurban? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
• Pemberhentian Bupati Jember Faida Belum Pasti, Mendagri Tunggu Hasil Uji Materi dan Rekomendasi MA
"Di bidang kesehatan saya ingatkan untuk memberikan perhatian, memberikan prioritas penanganan di 8 provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Papua," kata Presiden dalam rapat terbatas pengarahan pada Komite Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, secara virtual, Senin, (27/7/2020).
Kasus positif covid-19 di delapan provinsi tersebut, kata Presiden, berkontribusi terhadap 78 persen kasus positif di Indonesia.
Presiden meminta agar laju penambahan kasus positif di delapan wilayah tersebut di tekan.
"Targetnya sudah jelas turunkan angka kematian serendah-rendahnya, tingkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya, dan juga kendalikan laju pertumbuhan kasus-kasus positif baru secepat-cepatnya," katanya.
Presiden meminta pengujian (testing), pelacakan (tracing), serta penanganan (treatmen) dilakukan secara agresif.
Apabila ditemukan kurangnya peralatan kesehatan mulai dari alat tes, mesin PCR, Laboratorium, hingga APD, presiden minta Satuan Tugas segera menyelesaikannya.
"Segera selesaikan, segera bereskan. Komunikasi yang efektif dengan rumah sakit, masyarakat dan daerah harus dilakukan seefektif mungkin," ujarnya.
Kondisi Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempercepat jadwal pemeriksaan kesehatan rutin pada Jumat (24/7/2020) kemarin.
Presiden mempercepat jadwal tes kesehatan termasuk tes swab, karena Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo dinyatakan positif covid-19.
Achmad Purnomo sempat bertemu Presiden di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (17/7/2020) pekan lalu.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan Presiden sangat baik.
Presiden dinyatakan negatif covid-19 setelah melalui uji usap atau swab.
"Hasilnya bagus, alhamdulillah Bapak sehat (hasil swab negatif). Terima kasih atas doanya," ujar Heru kepada wartawan, Sabtu (25/7/2020).
Tidak hanya Presiden, Ibu Negara Iriana Jokowi dan keluarga Presiden lainnya juga dinyatakan negatif.
"Sehat semuanya," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo dinyatakan positif covid-19 setelah melakukan uji usap atau tes swab.
Achmad Purnomo sempat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (17/7/2020) pekan lalu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, setiap menerima tamu, Presiden Jokowi selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Setiap tamu masuk Istana harus rapid test," kata Heru kepada wartawan, Jumat (24/7/2020).
Selain itu, menurut Heru, Presiden dan perangkat lainnya rutin melakukan uji usap atau swab.
Dengan adanya kasus positif Wakil Wali Kota Solo, Presiden akan melakukan tes swab lebih cepat dari jadwal.
"Untuk khusus hal Wakil Wali Kota Solo, saya rasa Bapak Presiden akan melakukan swab lebih cepat dari biasanya, setelah mendengar Wakil Wali Kota Solo positif," paparnya.
Tidak hanya Presiden, menurut Heru, seluruh perangkat Presiden juga akan mempercepat jadwal uji usap (swab).
Jadwal Presiden menurut Heru pada Jumat kemarin melakukan tes kesehatan rutin.
"Presiden dan seluruh perangkat akan mempercepat jadwal swab tes."
"Jadwal Bapak Presiden memang hari ini jadwal tes kesehatan rutin," ungkapnya.
• Dapat Bocoran dari Jokowi, PDIP Usung Gibran di Pilkada Solo, Achmad Purnomo: Saya kan Sudah Tua
Menurut Heru, belum diketahui di mana dan kapan Achmad Purnomo tertular covid-19.
"Kan gini, Wakil Wali Kota terkontaminasinya di mana kan tidak tahu, bisa saja setelah dari Istana kan?" katanya.
Selama ini menurut dia, Presiden menerapkan protokol kesehatan ketat dalam setiap aktivitasnya.
Misalnya, para tamu yang akan bertemu Presiden wajib melakukan rapid test terlebih dahulu.
Selain itu, jumlah tamu yang bertemu Presiden juga dibatasi.
"Perlu kami tegaskan di sini, setiap pejabat, menteri atau masyarakat yang akan bertemu Presiden akan kami lakukan protokol kesehatan yang ketat."
"Pertama adalah dilakukan rapid test. Kedua, tentunya kita menggunakan masker, dan ketiga selalu menjaga jarak."
"Di dalam Istana pun kursi dan tata letak meja kursi sudah kami lakukan jaga jarak dan lainnya," bebernya.
Disterilkan Pakai Ultra Violet
Kepala Kantor Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, pihaknya melakukan penerapan protokol kesehatan semaksimal mungkin kepada Presiden serta perangkatnya di masa Pandemi covid-19.
Presiden dan keluarga melakukan pemeriksaan rutin kesehatan seminggu sekali.
"Iya, Ibu Negara dengan Bapak Presiden dan keluarga sama perlakuannya, kami lakukan tes kesehatan dengan rutin," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Selain Presiden dan keluarga, para perangkat atau orang-orang yang sering berinteraksi dengan Presiden juga melakukan tes kesehatan secara rutin.
Termasuk, dirinya dan Deputi Bidang Protokol, Pers, Media, dan Informasi Kantor Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Bahkan, juru masak hingga Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) juga melakukan hal yang sama.
Untuk juru masak dan Paspampres, tes kesehatan yang di dalamnya termasuk uji usap (swab) dilakukan per dua bulan sekali.
Selama dua bulan mereka yang dinyatakan sehat tidak boleh berinteraksi sembarangan.
"Misalnya, besok ada jadwal pergantian dua bulan, berarti malam ini yang baru sudah kami lakukan swab."
"Masuk, dan dia bekerja tidak boleh berinteraksi dengan yang lainnya sampai dengan 2 bulan berikutnya," katanya.
Tidak hanya itu, ruangan yang akan digunakan Presiden untuk bekerja, rapat, atau pertemuan lainnya juga dilakukan sterilisasi terlebih dahulu.
Sterilisasi menggunakan sinar ultra violet, 3 jam sebelum ruangan digunakan.
"Jadi misalnya Bapak Presiden akan bekerja di Istana Negara, berarti jam 6 pagi kami lakukan sterilisasi dan orang tidak boleh masuk," paparnya.
Heru mengatakan, protokol kesehatan di lingkungan Presiden sudah sangat ketat.
Antisipasi penularan dari orang-orang yang bertemu Presiden juga sudah dilakukan semaksimal mungkin.
• Setelah Gibran Dapat Rekomendasi PDIP, Rocky Gerung Sarankan PKS Dukung Anak Jokowi di Pilkada Solo
"Saya rasa sudah ketat, sudah maksimum, dan tentunya kami berdoa semoga semuanya tidak tertular."
"Dan untuk Pak Wakil Wali Kota Solo kami berdoa semoga semuanya tetap sehat dan bisa melalui ini dengan baik," harapnya.
Heru mengatakan intensitas kegiatan kerja Presiden tidak akan dikurangi, meski terdapat kasus positif orang yang sempat bertemu kepala negara tersebut.
Presiden tetap beraktivitas dan bekerja dengan pembatasan jumlah peserta.
"Contohnya setiap bertemu dengan warga. Tadi sore misalnya jam 3 di Bogor ada 30 (orang), mungkin akan kami pikirkan kami kurangkan jadi 20, dengan jarak yang mungkin agak lebih jauh lagi," tuturnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Minta Satuan Tugas Fokus Penanganan Covid-19 di Delapan Wilayah Ini, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/07/27/presiden-minta-satuan-tugas-fokus-penanganan-covid-19-di-delapan-wilayah-ini.