Susah Sinyal, Anak-anak Desa Ini harus Jalan Kaki 2 Km dan Panjat Pohon supaya Bisa Belajar Online
Diapit dua gunung, desa ini susah sinyal, anak-anak harus bejalan kaki 2 km dan panjat pohon demi bisa belajar online.
Alasannya tidak semua kegiatan belajar mengajar tepat dilaksanakan secara daring.
Bernhard mengakui, ketinggian kawasan di Kabupaten Simalungun berbeda-beda dan tentu harus mendapatkan pelayanan secara beda pula.
"Kita akui kawasan di Simalungun ini berbeda-beda. Oleh sebab itu, kita minta Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sesuai topografi kawasan," ujar Bernhard, Minggu (26/7/2020) kemarin.
Bukan tanpa sebab. Sejumlah pelajar di kawasan pegunungan seperti murid-murid asal Pegunungan Simbolon mengakui ketinggalan materi pelajaran.
Upaya untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring yang diinstruksikan Dinas Pendidikan sangat terbatas akses internet.
Bahkan jangankan untuk mengakses internet, di Pegunungan Simbolon atau tepatnya Nagori Siporkas, Kecamatan Raya, untuk sekadar komunikasi via seluler juga terhambat.
"Makanya kita mau, Dinas Pendidikan bisa mengambil inisiatif, seperti siap membuka kelas agar murid bisa ambil soal atau materi pelajaran ke sekolah," ujar Bernhard.
Bila ada sedikit interaksi antara murid dan siswa, ia yakin tak ada murid murid yang ketinggalan materi pelajaran, meski harus mematuhi protokol kesehatan di Simalungun yang saat ini masih belum keluar dari zona merah.
"Kita sempat rapat soal ini dan mungkin akan rapat lagi dengan Dinas Pendidikan," terangnya.
Adapun Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun hingga kini belum dapat dikonfirmasi awak Tribun Medan.
• Fakta Baru Prof Hadi Pranoto Disebut Penemu Obat Corona Lewat Obat Herbal, Pakar Beri Peringatan Ini
• Akhirnya, Artis Ike Muti Klarifikasi dan Minta Maaf terkait Unggahan yang Menyudutkan Pemprov DKI
Perlu diketahui, ada 500 lebih usia angkatan pelajar di Nagori Siporkas yang terhambat kegiatan belajar mengajar secara daring.
Hal ini pun diakui oleh Pengulu Nagori (Setingkat Kepala Desa) Siporkas, Hendra Putra Saragih.
Salah satu kepala desa termuda di Kabupaten Simalungun ini menyampaikan, desanya memiliki 7 dusun, dengan jumlah kepala keluarga mencapai 584 atau penduduk sekitar 2000 lebih. Ia pesimis pendidikan secara daring dapat dimaksimalkan para pelajar di wilayahnya, mengingat lokasi mereka di ketinggian.
"Saat ini aja kita duduk di ketinggian 947 meter. Ada beberapa puncak gunung di sini yang menghalangi (sinyal internet)," ujar salah satu kepala desa termuda di Kabupaten Simalungun ini.
"Kita sempat surati perusahaan telekomunikasi pemerintah untuk dibangunkan tower jaringan di sini. Tapi gak ada tindak lanjut mereka untuk mau meng'iya' kan," ujar Hendra.
Di Balai Desa atau Balai Nagori tempatnya bekerja sebenarnya memiliki antena internet. Namun bandwidth-nya terbatas bila dibuka untuk pelajar dan masyarakat memanfaatkannya.
"Kita punya tower kecil. Cuma kalau dibuat ramai ramai malah gak bisa dimanfaatkan di kita sendiri untuk kirim file atau dokumen. Dan, kalau kita bukan untuk masyarakat lainnya, justru nanti ada yang iri iri," terang Hendra.
Dari 7 dusun di wilayahnya, 3 dusun terparah untuk sinyal internet adalah Dusun Bah Pasungsang, Dusun Butu Ganjang dan Dusun Borno. Parahnya, jangankan untuk internet, untuk menelpon dari ketiga dusun ini pun tidak mungkin terakses.
Khusus untuk kegiatan belajar mengajar anak-anak pegunungan ke depan seperti apa, ia mengaku belum menerima evaluasi ataupun komunikasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.
"Belum ada, mungkin nanti kita lihat dulu," tutupnya.
• UPDATE Terbaru Kode Redeem Free Fire Agustus 2020, Bisa Dapat Hadiah Apa Saja? Cek di Inbox Game FF
• Hendak Pergi ke Kebun, Pria Ini Diterkam Buaya, Anak dan Istri Langsung Histeri Melihat Kejadiannya
• Videonya Nyaris Ditelanjangi Istri Sah, Viral, Wanita Diduga Selingkuhan Anggota DPRD Lapor Polisi
• Sosok Jaksa Pinangki, Terseret Kasus Djoko Tjandra, Pendidikan S3, Istri Perwira Polisi, Eks Dosen
(tribun-medan.com/Alija Magribi/Atum)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Demi Ikut Belajar Daring, Siswa di Daerah Ini Terpaksa Memanjat Pohon, Berjalan 2 KM dari Permukiman, https://medan.tribunnews.com/2020/08/01/demi-ikut-belajar-daring-siswa-di-daerah-ini-terpaksa-memanjat-pohon-berjalan-2-km-dari-permukiman?page=all&_ga=2.9686844.802990034.1596090087-1247238462.1577072105.
Penulis: Abdi Tumanggor
Editor: Abdi Tumanggor