Virus Corona

Tanggapi Keluhan Orangtua, Nadiem Makarim Izinkan Dana BOS untuk Beli Kuota Internet Guru & Siswa

Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengizinkan dana BOS untuk membeli kuota internet guru dan siswa.

Warta Kota/henry lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengizinkan dana BOS untuk membeli kuota internet guru dan siswa.

Keputusan ini diambil juga karena banyaknya orangtua yang mengeluhkan soal biaya kuota internet untuk belajar anak-anaknya. 

Mendikbud melakukan penyesuaian terhadap kebijakan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS).

Nadiem Makarim mengatakan kebijakan ini ditetapkan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran dari rumah sebagai akibat dari meningkatnya dampak penyebaran Coronavirus Disease ( covid-19).

NEWS VIDEO Nadiem Makarim Diminta Turun ke Lapangan Temui Guru dan Murid

Uniknya Cara Pemerhati Pendidikan Permalukan Nadiem di ILC, Fakta Lain Inovasi Mendikbud Dibongkar

Berharap NU, Muhammadiyah, dan PGRI Kembali, Nadiem Makarim Jelaskan Soal Tanoto & Putera Sampoerna

Akhirnya Nadiem Makarim Minta Maaf, Berharap Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan PGRI Kembali ke POP

Seperti yang diketahui, pemerintah telah menutup sekolah demi pencegahan penyebaran Virus Corona ( covid-19).

Bahkan hampir seluruh negara melakukannya demi keselamatan seluruh siswa dan guru.

Tapi setelah beberapa bulan, ada beberapa negara yang membuka kembali sekolah.

Tentu saja, hasilnya buruk.

Terjadi peningkatan kasus Virus Corona di area sekolah setelah sekolah dibuka kembali.

Kejadian ini terjadi di Hong Kong, Inggris, dan Korea Selatan.

Akibatnya, sekolah kembali ditutup.

Di Indonesia sendiri, sempat ada pemberitahuan bahwa sekolah akan dibuka kembali pada Juli 2020.

Namun itu hanya berlaku di zona hijau atau daerah yang minim kasus covid-19.

Hanya saja, semenjak kasus covid-19 di Indonesia tembus 100.000 kasus, pemerintah tidak memperbolehkannya.

Akibatnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menggunakan cara lain.

Di mana dia memastikan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa dialihkan untuk pembiayaan kuota internet untuk guru dan peserta didik.

Nadiem Makariem mengatakan, penggunaan dana BOS untuk membeli kebutuhan kuota internet tersebut merupakan kebijakan yang diambil untuk merespons situasi pandemi covid-19 saat ini.

Nadiem meminta agar dana BOS itu bisa digunakan dengan sebaik mungkin.

Ilustrasi sekolah di tengah pandemi corona
Ilustrasi sekolah di tengah pandemi corona (Suryamalang.com/kolase istimewa via TribunJatim.com)

 Selain Sigit, Ini 7 Nama Menguat Calon Kapolri versi IPW, Banyak Akpol 88, Kisah Tito Bisa Terulang?

 Ahok Memaafkan, Tapi Duo Penghina Gigit Jari, BTP Singgung Soal Pelakor, Anak Haram dan Ibu Kandung

 Curhat Dokter Positif Covid-19 Viral di Twitter, Kesal Rasakan Gejala Spesifik Infeksi Virus Corona

 Tahukah Anda, Ini 5 Air Terjun Paling Tinggi di Dunia, Air Terjun Angel Tingginya Mencapai 979 Meter

"100 persen dana BOS diberikan fleksibilitas untuk membeli pulsa atau kuota internet untuk anak dan orangtuanya."

"Bisa itu, sudah kita bebaskan."

"Di masa darurat Covid ini boleh digunakan untuk pembelian pulsa guru, sekolah, dan orangtua untuk anak," ucap Nadiem, di Bogor, Kamis (30/7/2020).

Ia melihat, banyak keluhan dari para guru dan orangtua murid yang merasa sulit menyediakan kebutuhan kuota internet dalam proses kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi ini.

Ia menjelaskan, penggunaan dana BOS untuk kuota internet harus dikonsultasikan bersama guru dan kepala sekolah.

Nadiem menuturkan, kepala sekolah memiliki hak untuk mengalihkan penggunaan dana BOS demi kepentingan mendukung pembelajaran termasuk pembelian kuota internet.

"Ini kebebasan dengan kriteria (dana BOS) Kemendikbud. Ini diskresi untuk kepala sekolah," sebutnya.

Sebelumnya, dalam kunjungan ke sejumlah sekolah di Kota Bogor, Nadiem banyak mendengar curhat dari para tenaga pengajar mengenai kendala dalam belajar daring.

Hal yang paling krusial dialami oleh guru dan peserta didik di Kota Bogor dalam menjalankan sistem PJJ adalah ketersediaan kuota internet dan jaringan.

Siswa Ini Rela Tetap Datang ke Sekolah karena Tak Punya Smartphone, Belajar Sendiri di Kelas

Tak punya smartphone, siswa SMP ini rela datang ke sekolah dan belajar di kelas sendirian.

Seperti diketahui, pandemi covid-19 yang belum mereda membuat pembelajaran di beberapa sekolah dilakukan secara daring atau online.

Para siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah menggunakan smartphone (ponsel pintar).

Namun, hal itu tak bisa dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Rembang, Jawa Tengah, Dimas Ibnu Alias.

Diketahui selama pandemi covid-19 ini, SMPN 1 Rembang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.

Saat teman-temannya belajar di rumah secara daring, Dimas harus berangkat ke sekolah untuk belajar lantaran tak punya smartphone.

 Simak Ramalan Zodiak Cinta Minggu 2 Agustus 2020, Gemini Kekasih Ketahuan Bohong, Leo Pacar Terbaik

 Hasil Liga Italia, Kalahkan Atalanta, Inter Milan Tutup Musim Cuma Beda 1 Poin dari Juventus

 Dikeroyok di Tangerang, Remaja Peretas Situs NASA Kritis, Satu Pelaku Ditangkap di Jawa Tengah

 Jadwal dan Live Streaming Dokumenter: Rekam Pandemi Corona, Belajar dari Rumah TVRI Hari Ini

Oleh karena tak dibelikan smartphone oleh orang tuanya, ia rela datang ke sekolah dan mengikuti pelajaran di kelas sendirian.

Dilansir dari TribunJateng.com, Dimas adalah anak dari seorang nelayan, Didik Suroyo.

Ibunya, Asiatun, bekerja sebagai buruh pengeringan ikan.

Mereka tinggal di Desa Pantiharjo, Kecamatan kaliori, Kabupaten Rembang.

"Barangkali, bagi keluarganya, beras jauh lebih dibutuhkan daripada ponsel pintar dan kuota internet," kata Kepala SMPN 1 Rembang Isti Chomawati, Kamis (23/7/2020).

Isti mengatakan, setiap hari, Dimas diantar oleh ibunya berangkat ke sekolah naik sepeda motor.

Setelah mengantar, Dimas ditinggal lantaran ibunya harus bekerja.

Pulang sekolah, Dimas diantar oleh wali kelasnya sampai rumah.

Menurut Isti, Dimas tidak canggung meski sendirian belajar di kelas.

Tiap hari, setibanya di kelas, ia langsung duduk di bangku seperti biasanya.

Masih Banyak Siswa yang Tak Punya Smartphone

Isti menyebut, Dimas merupakan satu dari banyak siswa yang tak punya fasilitas smartphone untuk belajar daring.

Hanya saja pihak sekolah belum selesai mendata berapa jumlah siswa yang tak memiliki smartphone sehingga tak bisa belajar online dari rumah.

Karena itu, pihak sekolah sengaja membuat kebijakan khusus bagi siswa yang tak memiliki smartphone untuk belajar offline di sekolah.

Kendati demikian, sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan bagi siswanya yang belajar di tatap muka.

"Tentu saja, dengan protokoler ketat, seperti cek suhu badan, pelindung wajah, masker, dan lainnya.

Kami sudah inventarisasi, ada beberapa siswa yang memang tidak memiliki fasilitas daring. Nanti mereka akan kami bantu belajar offline," ujar Isti.

Pembelajaran di Rumah Dilakukan Sendiri oleh Orangtua Murid di Salatiga

Sementara itu, orang tua murid di Salatiga harus mengajari sendiri materi belajar kepada anaknya lantaran tak punya smartphone.

Banyak siswa di SDN Sidorejo Kidul 02, Kecamatan Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, yang juga tak punya smartphone.

Alhasil, pembelajaran secara online tidak bisa dilakukan oleh sekolah tersebut.

Bagi orang tua murid yang punya smartphone, pembelajaran online bisa dilakukan melalui video call oleh guru.

Namun, para siswa dan orang tua yang tak punya smartphone harus belajar melalui materi yang diberikan sekolah.

Sekolah telah memberi jadwal materi dan tugas-tugas dari awal tahun ajaran baru 2020 hingga bulan Desember.

 Selain Sigit, Ini 7 Nama Menguat Calon Kapolri versi IPW, Banyak Akpol 88, Kisah Tito Bisa Terulang?

 Ahok Memaafkan, Tapi Duo Penghina Gigit Jari, BTP Singgung Soal Pelakor, Anak Haram dan Ibu Kandung

 Curhat Dokter Positif covid-19 Viral di Twitter, Kesal Rasakan Gejala Spesifik Infeksi Virus Corona

 Tahukah Anda, Ini 5 Air Terjun Paling Tinggi di Dunia, Air Terjun Angel Tingginya Mencapai 979 Meter

Siswa yang tak bisa belajar online harus belajar materi dengan diajari oleh orang tuanya di rumah masing-masing.

"Jadi, orang tua murid udah dikasih jadwal setiap hari harus belajar apa saja. Jadwalnya itu sampai bulan Desember.

Tiap harinya dikasih tahu harus belajar apa saja. Materi belajarnya itu dari LKS, buku materi, dan soal-soal fotokopian," ungkap salah satu orang tua siswa, Maysaroh.

Kemudian, setiap bulan, orang tua murid mengumpulkan tugas anaknya ke sekolah.

(TribunJateng/Ramdhan Triyadi Bempah/TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul KABAR GEMBIRA, Mendikbud Nadiem Makarim Izinkan Dana BOS Dipakai Beli Kuota Internet Guru & Siswa, https://style.tribunnews.com/2020/08/02/kabar-gembira-mendikbud-nadiem-makarim-izinkan-dana-bos-dipakai-beli-kuota-internet-guru-siswa?page=all.

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved